"Sanha, dimana Soobin?" ,Tanya Nayeon yang baru tiba di rumah si kembar.
"Di kamar eomma. Biar aku antar", jawab Sanha yang segera mengantar Nayeon ke kamar Soobin.
Sesaat kemudian paman Minhyuk juga datang yang masih mengenakan setelan kerja buru-buru menuju kamar Soobin. Ia sedikit terkejut mendapati Nayeon ada di sana. Tapi saat ini ia lebih fokus pada keponakannya itu.
Mengapa mereka berdua datang dengan cemas? Jadi sesaat sebelum nya, Sanha menelepon kedua orang dewasa itu untuk mengabarkan bahwa Soobin sedang sakit. Dan ternyata tak butuh waktu lama, Minhyuk dan Nayeon pun segera datang ke rumah mereka.
"Bagaimana keadaan nya?", Tanya Minhyuk pada kekasihnya itu.
"Badannya sedikit panas, dia juga berkeringat. Sanha bilang Soobin sudah meminum obatnya, itu membuatku sedikit tenang", jawab Nayeon sembari mengelap keringat di dahi Soobin.
Tetiba Soobin mengigau sampai membuat sepasang kekasih itu salah tingkah. "Pa-paman... Menikah..lah... Dengan.... Eo..mma..."
"Soobin, eomma dan paman disini", kata Nayeon pelan. Yang dipanggil hanya mengerutkan keningnya, kemudian kembali tidur dengan tenang.
"Seperti nya ia sakit karena berpikir tentang kalian", kata Sanha menyela yang membuat Minhyuk dan Nayeon bingung.
"Akhir-akhir ini, entah kenapa Soobin sering berkhayal tentang kalian. Bahkan tadi pagi dia bercerita, bahwa paman akan melamar eomma di taman belakang sambil memegang bunga. Ada-ada saja dia itu"
Minhyuk dan Nayeon saling berpandangan, yang kemudian kembali melihat Soobin yang sedang tertidur. Yang dilihat kembali mengigau.
"Pa..man.. eo...mma... Tetaplah... Bersama.... aku ... Dan... Sanha...."
Nayeon dengan sigap memegang pipi Soobin.
"Tenanglah, eomma dan paman tak akan meninggal mu"
Minhyuk yang melihat keponakannya mengigau merasa iba. Ia merasa dirinya belum cukup dekat dengan kedua keponakannya itu, sampai tak tahu apa yang mereka inginkan.
"Bisakah kalian berdua menginap untuk malam ini? halabeoji dan halmeoni hari ini tak bisa menginap karena berada di luar kota. Ini juga akhir pekan, besok kalian libur bekerja bukan? Jebal...", Sanha memohon pada kedua orang dewasa itu.
Nayeon berpikir sesaat, dan kemudian mengangguk setuju. Begitupun dengan Minhyuk.
"Tapi eomma tak membawa pakaian. Bisakah eomma pulang untuk mengambilnya?"
Minhyuk kemudian melanjutkan. "Paman juga. Aku akan mengantar ibu kalian. Kami akan kembali dengan cepat. Tolong jaga Soobin dulu, jika terjadi sesuatu hubungi kami. Kau mengerti?", Jelas Minhyuk kepada Sanha. Yang dijelaskan pun mengangguk tanda mengerti.
Minhyuk dan Nayeon pun pergi meninggalkan mereka. Sanha memastikan dari balik jendela bahwa mobil pamannya sudah pergi. Setelah dirasanya aman, Sanha membangun kan kembarannya itu.
"Bangun, sudah aman"
Soobin pun bangun dengan cepat.
"Aahhh panas sekali. Kau mengatur selimut nya terlalu besar, aku seperti terpanggang disini", kata soobin mengeluh.
"Mianhae, tapi rencana kita seperti nya berhasil", kata Sanha senang.
Yang sebenarnya terjadi adalah, Soobin berpura-pura sakit dengan cara memakai selimut pemanas dibalik selimut biasanya. Dan sepertinya hal itu tak disadari dua orang dewasa tadi. Semua ini mereka rencanakan bersama nenek dan kakeknya.
~Beberapa hari lalu~
"Jadi, benar paman akan menikah dengan eomma?", Tanya Soobin kepada nenek dan kakeknya yang saat ini berada di rumah mereka.
"Benar. Nenek sendiri sudah memastikan langsung ke ibu kalian. Hanya saja....", kata nenek menggantungkan omongannya.
"Ada apa nenek?", Tanya Sanha penasaran.
"Pamanmu tidak meminta ibumu dengan benar", sambung si kakek.
Sanha dan Soobin yang masih remaja tidak mengerti maksud kakeknya itu hanya diam seolah meminta penjelasan.
"Nenek yakin kalian tak akan mengerti. Intinya, nenek butuh bantuan kalian agar pamanmu melakukan hal itu dengan benar. Kalian cukup mengikuti rencana nenek saja. Bisa kan?"
Si kembarpun mengangguk setuju.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories
Fanfiction"Jika raga bisa pergi, bisakah sebuah kenangan itu tetap ada?" Cast: _Soobin TXT _Sanha ASTRO _Minhyuk BTOB _Nayeon Twice ------------------- Note: Cerita ini hanya karangan author saja. Tujuan dibuat cerita ini adalah author ingin melampiaskan keha...