Pilihan Terakhir

674 104 17
                                    


Mobil hitam Jimin sampai di pelabuhan, nampak dari kejauhan Daniel melambaikan tangannya ke arah Jimin. Dengan langkah ringan Jimin melangkah mendekati Daniel dan para rekannya, sesaat Jimin melirik ke bangunan tak jauh dari sana tempat Yeonjun membidik sasarannya.

"Cepat ke posisimu sebelum mereka datang." Daniel memberi perintahnya dan Jimin memilih untuk segera beranjak, ia tak ingin terlalu membuang waktunya kali ini.

Malam semakin gelap, Jimin sendiri sudah bersiap dengan earphonenya, dengan dua earphone berbeda yang menghubungkannya pada Yeonjun dan Daniel.

"Mereka akan datang, siapkan senapanmu." Jimin sekali lagi  memastikan peluru di senapannya, kedatangan anggota NIS dan member 007 sudah dapat terlihat olehnya. Meskipun Jimin khawatir dengan ke akuratan tembakannya namun mata elang Jimin tak dapat di ragukan.

Satu persatu member Jimin dapat menemukan lokasi mereka dengan mudah, bahkan Jimin dapat tahu pasti berapa anggota NIS dan angkatan laut yang dikerahkan.

"Ada 20 orang anggota NIS dan 10 anggota angkatan laut, untuk angkatan laut mereka bersenjata lengkap namun untuk NIS nampaknya tidak. Mereka juga memiliki 2 sniper." Jelas Jimin begitu lengkap untuk informasi bagi Daniel, nampaknya Daniel begitu puas akan hal itu.

"Dimana Taehyung?" Jimin berulang kali menggerakkan senapannya, namun ia tak menemukan keberadaan Taehyung dimanapun.

"Yeonjun-ah, apakah kau menemukan Taehyung?" Jimin mematikan earphone penghubung antaranya dan Daniel dan segera menghubungi Yeonjun di tempat lain. Begitu menyusahkan saat salah satu pasukan lawan tak terdeteksi keberadaannya.

"Ada seseorang di dalam mobil, kurasa itu Taehyung hyung, aku tak dapat melihatnya dengan jelas karena tertutup kaca hitam." Jimin kurang yakin akan hal itu, namun sepertinya para member tak mengijinkan Taehyung ikut karena masih dalam pemulihan.

"Hei.....Park! kapal kita akan segera sampai, sepertinya kau harus memutuskan untuk menghabisi mereka sekarang." Suara Daniel terdengar kembali, Jimin tak menjawab apapun ia sibuk dengan targetnya saat ini.

Anggota NIS mulai bergerak maju, namun member 007 belum keluar dari pos mereka. Jimin tak diperintahkan untuk melawan anggota NIS, jadi pemuda itu hanya diam saat anggota Daniel mulai dikepung mundur kala kapal mulai merapat di pelabuhan.

"Yak, apa yang kau lakukan hah...?!" Suara Daniel yang mendenging di telinga Jimin membuat pemuda itu menekan telinganya dengan kening berkerut.

"Aku tidak tuli, asal kau tau saja. Bicaralah perlahan, kurasa earphone ini juga memiliki kualitas yang bagus." Jimin masih fokus dengan bidikannya saat ia melihat pergerakan Jungkook.

"Mengapa kau tak menghabisi mereka semua, jika sampai rencanaku gagal, kau harus membayar mahal semua ini Park!" Dari nada suara Daniel, begitu nampak jika pria itu marah besar. Seakan ta peduli atau memang tak peduli dengan ocehan Daniel, Jimin memilih tetap bungkam.

"Apa kau tak mendengarku?! Jawab atau ku pastikan dirimu membusuk di neraka!"

"Diamlah, kau hanya memintaku membunuh salah satu member 007 bukan? aku akan segera melakukannya dan pergi dari sini." Jimin dengan ketelitianya mulai membidik jantung pemuda Jeon itu, hanya ini kesempatan terakhir Jimin untuk bisa pergi meninggalkan Korea dan hidup tenang bersama kakaknya.

"Yeonjun-ah, kau sudah siap dengan pelurumu?" Suara Jimin dapat Yeonjun dengar dengan jelas, hal itu membuat Yeonjun segera memusatkan tembakannya sesuai perintah Jimin.

"Kau yakin dengan ini hyung? Entah mengapa aku ingin dia lebih menderita saat kapal ilegalnya terbakar di depan matanya." Pendapat Yeonjun begitu sulit untuk Jimin tolak, apa lagi yang lebih menyakitkan dari semua usaha yang hancur di depan mata. Sama seperti Jimin yang sudah kehilangan seluruh kepercayaan member 007.

StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang