Make It Right

5K 1.1K 142
                                    

Gak seperti yang diduga banyak orang, Kais tinggal sendirian. Literally. Gak ada mbak, gak pakai sopir, gak punya tukang kebun... Jaman kecil dulu, ada sebuah lagu yang menginspirasinya: "Masak, masak sendiri. Makan, makan sendiri. Cuci baju sendiri. Tidur pun sendiri..."

Tumbuh di keluarga beranak empat, dan saat kecil dulu mereka semua sempat tinggal di rumah Oma dan Opa bersama tiga sepupu lainnya karena kedua orangtua mereka bekerja, Kais hidupnya ruame buanget. Dia harus berbagi semua hal, dan karena badannya paling kecil, seringnya gak kebagian. Makanan harus buru-buru kalau gak kehabisan. Tidur selalu di kasur palembang dan itu pun masih tergusur sama badan Kian yang dari dulu sudah besar. Cuci baju juga mesti dulu-duluan meski pakai mesin, kalau kehabisan space jemuran ya besoknya ke sekolah pakai seragam lembab dan apek.

Jadi sekarang, Kais tinggal sendirian memuaskan diri untuk makan, tidur, nyuci dan bersih-bersih tanpa berbagi.
Di sisi lain, kalau dia lupa beres-beres, keadaan rumah akan seperti kapal pecah. Seperti sekarang. Kapal pecah berdebu yang seminggu gak dirapikan.

Untung ada Go-Clean. Karena dia masih harus pergi lagi sore ini, ke kantor lama untuk janjian sama salah satu penyanyi muda besutan MusiKais, namanya Leika, yang harus dibujuknya untuk tetap berkarya di MusiKais.

Leika memulai karir sebagai internet sensation tahun 2012-an, cantik dan suaranya bagus mirip Disney Princess. Ia menawarkan image impian gadis-gadis muda: penampilan menawan, sekolah-kuliah di tempat elit, fitness routine di gym ternama, jadi model berbagai iklan untuk brand terkenal... Usianya menjelang 26 tahun, dan market range-nya membentang dari remaja hingga usia pakde-bude berkat album remake lagu-lagu lawasnya. Leika adalah aset besar MusiKais dan pembeli baru ingin ia tetap di label ini.

Saat ini, sementara orang-orang bersihin rumah, Kais selesai mandi lalu memandang isi lemarinya untuk memilih pakaian.
...dan mendadak kangen Pamadegan.
Di sini dia stress milih baju. Kemarin dia pakai apapun gak mikir ribet, asal kering artinya siap dipakai. Kaos Supreme dipakai nyawah, celana Seven diajak nyangkul di kebun...harga dan brand seakan gak ada artinya.

Kais adalah perfeksionis yang menganggap setiap urusan terkait pekerjaan harus direncanakan maksimal. Bukan sekedar bahan meeting, back-up plan, persiapan presentasi dadakan aja, tapi juga penampilan dan karakter yang dipilih sesuai maksud dan tujuan. Kais is a performer. Dia menampilkan yang diinginkan publik melalui riset terperinci, membuatnya pesonanya invincible untuk semua orang.

Memulai karirnya di tahun 2010, dalam waktu 11 tahun ia sudah berkali-kali ada di puncak, bahkan membuat berbagai pencapaian baru. Kais mengawali dengan menjadi rapper di awal kemunculannya, membangun basis penggemar solid yang loyal. Kolaborasi bersama penyanyi dari berbagai genre, mulai metal hingga koplo, memperluas pasarnya. Kais bak Midas, semua yang disentuhnya mendadak laku dan jadi keren. Puas berkarya dan kerja sama dengan banyak seniman, Kais menjadi produser. Ia mengisi score film, membuat jingle, meroketkan banyak musisi muda berbakat.

Tapi Kais merasakan kekosongan yang dalam. Di mata orang lain, Kais adalah lelaki sukses yang inspiratif dan ceria. Gak ada yang tahu kalau dia lelah, takut banyak hal, dan mulai merasa hidup gak ada artinya.

Saat ketemu Teguh, entah kenapa hari itu ia mendadak shalat Jumat. Teguh mengisi ceramah di sebuah masjid kompleks yang gak pernah Kais datangi seumur hidup. Ia terisak-isak setelah khutbah, yang membahas ayat-ayat dari surat Al-Asr. Sejak saat itu Kais belajar.

Proses belajar Kais juga gak sesingkat yang orang pikir. Ia melakukannya bertahap selama hampir dua tahun, mulai dari belajar shalat yang ternyata lebih manjur daripada kelas meditasi untuknya. Ketika belajar soal harta, ia memutuskan berganti pekerjaan, dan saat itulah semua semakin berubah, membawanya ke detik ini.

Merrily Marry MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang