Bian bersenandung kecil sembari memperhatikan ketiga temannya yang sedang asik berenang di rumah Raka. Sebenarnya Bian ingin sekali ikut berenang, namun jiwa ibu-ibu galak Raka seketika keluar dan itu membuat telinga Bian sakit mendengarnya.
'Lo itu baru sembuh, gak usah aneh-aneh. Tinggal duduk aja nikmatin itu makanan sambil nontonin kita-kita renang.'
'Nanti kalau lo sakit lagi, kalau lo demam lagi masuk rumah sakit lagi, mau lo?!'
Bian terkekeh mengingat segala perkataan Raka saat melarangnya tadi. Alhasil, sekarang Bian hanya duduk diam menikmati cemilan yang disediakan oleh Bundanya Raka.
"Jovian goblok, kaki gue jangan ditarik anjing gue kelelep!"
"Salah lo, jadi anak kok pendek!" celetuk Jovian.
"Tinggi gue sama lo cuma beda tiga centi ya, anjing!"
"Tetep aja tinggian gue!"
Bian hanya geleng-geleng melihat kelakuan dua temannya yang seperti kucing dan tikus, sedangkan Jemmy masa bodo dengan mereka, dia masih anteng saja bolak-balik berenang dari satu sisi ke sisi yang lain.
Daripada bengong sendiri seperti orang bego nontonin mereka gelut, Bian memutuskan untuk masuk ke dalam rumah Raka, tepatnya dapur. Di sana ada Bundanya Raka yang terlihat sedang memasak sesuatu.
"Ibun, lagi bikin apa?"
Terra, Bundanya Raka, yang biasa dipanggil Ibun oleh Bian, ia sudah menganggap Ibun seperti Ibunya sendiri, begitu juga dengan Ibun.
"Lagi goreng kentang nih, biasanya Raka suka minta kentang goreng kalau abis renang. Kamu kok gak ikut renang?"
"Gak dibolehin sama Raka," celetuk Bian sembari mencomot kentang goreng yang sudah matang.
"Maaf ya sayang, kemarin Ibun gak sempet jenguk kamu di rumah sakit,"
"Gak apa-apa, Bun. Udah diwakilin sama anaknya, sampe Bian bosen hampir setiap hari ditemenin Raka."
Terra terkekeh mendengar jawaban Bian, ia tahu anaknya itu tidak bisa sehari saja tidak bertemu Bian. "Tapi kamu beneran udah sehat, 'kan?"
"Sekarang sih udah, Bun."
"Berobat yang bener, ya. Dengerin omongan Mas Dion,"
"Iya Bun, iya."
"Ngomong-ngomong, gimana kabar Mas kamu? Ibun udah lama nih gak ketemu."
"Baik kok, Bun. Cuma Mas Dion lagi sibuk sama kuliahnya,"
"Kapan-kapan kalian kesini, ya. Makan malem di sini, Ibun kangen nih sama Mas Dion."
"Mas Dion aja nih yang dikangenin, Bian gak?"
Terra menepuk pundak Bian pelan, "Inikan udah ketemu, kangennya udah ilang."
"Udah, nih bawa kentang gorengnya buat mereka. Ibun mau bikin sambel dulu,"
Bian membawa satu piring kentang goreng dan meletakannya di atas meja kecil yang ada di sana. Ia kembali duduk santai dan menikmati cemilan dari Bunda.
"Bian, jangan dihabisin makanannya, heh! Gue juga laper kali," Raka mencomot kentang goreng disamping Bian.
"Lah tadi juga lo yang nyuruh gue buat abisin nih makanan."
Jemmy dan Jovian ikut beranjak naik menyusul Raka yang kini tengah duduk sembari menikmati makanannya dengan handuk besar yang menutupi tubuhnya.
"Eh, hari jum'at besok, 'kan tanggal merah, cabut yuk. Lumayan tuh labas weekend kan berarti libur tiga hari."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lil Brother | Haechan Doyoung✓
Ficção Adolescente°Brothership, Friendship & Family° Ketika dua orang anak remaja yang dipaksa dewasa oleh keadaan. Berjuang bersama melawan kerasnya dunia. Ada si sulung yang akan melakukan apapun untuk si bungsu, bahkan jika perlu, nyawa pun akan ia serahkan demi s...