Kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidup memang begitu menyakitkan. Apalagi jika seseorang itu adalah satu-satunya yang ia punya, sempat terlintas di pikiran, mungkin dengan menyusulnya adalah cara terbaik untuk menyembuhkan luka kehilangan.
Namun ia segera tersadar, bahwa apapun yang teejadi, hidup harus tetap berjalan sebagaimana mestinya. Ia bangkit, berusaha memaknai kehilangan tersebut untuk hidup yang lebih baik kedepannya.
Beberapa tahun setelah kepergian sang adik, Dion berhasil bangkit kembali dari keterpurukannya. Setelah lulus, akhirnya Dion sukses mewujudkan impian yang selama ini ia perjuangkan, ia berhasil menjadi dokter di salah satu rumah sakit di Jakarta.
Ia masih tinggal sendiri, tetapi sesekali ketiga sahabat Bian menginap di apartemennya hanya untuk menemani Dion atau sekedar meminta bantuan dirinya untuk mengerjakan tugas kuliah mereka. Mereka bertiga menepati janjinya kepada Bian untuk selalu bersama walaupun Bian sudah tiada.
Lelaki tinggi yang terlihat memakai jas berwarna putih itu berjalan, melewati beberapa makam yang penuh dengan rumput yang tumbuh rapi di sekitarnya. Hingga, langkahnya terhenti tepat diatas makam milik seseorang yang sangat berarti di dalam hidupnya.
"Mama, Papa, Bian... Mas datang lagi."
"Gimana kabar kalian? Maaf ya, akhir-akhir ini Mas lagi sibuk sama kerjaan."
Dion meletakan masing-masing satu ikat bunga di atas makam mereka bertiga.
"Mas ke sini, mau minta izin dan restu dari kalian."
Matanya melirik seorang wanita cantik yang masih terdiam di belakangnya, bibirnya melengkung, menciptakan garis senyum yang begitu tulus, dan dibalas dengan senyum manis oleh sang wanita.
"Kalian masih ingat, 'kan sama Alula?"
"Mas mau minta izin buat menikah sama Lula bulan depan,"
"Restuin kita berdua, ya?"
"Andai aja masih ada kalian, pasti..."
Dion menunduk, tak sanggup melanjutkan ucapannya, ia tak pernah membayangkan bahwa hari bahagianya nanti tak ada mereka di sampingnya.
Alula menepuk pundak calon suaminya pelan, "Mas, mereka juga pasti bahagia di sana."
Dion mengusap tangan Lula yang masih bertengger di atas pundaknya, "Bian, Mas udah nemuin pawang Mas nih, lo juga pasti udah ketemu sama bidadari lo di sana, 'kan?"
Wanita yang sebetulnya adalah adik kelas Dion sewaktu SMA itu terkekeh pelan.
"Om, Tante, sama Bian tenang aja ya, Lula janji bakal selalu ingetin Mas Dion buat sering-sering ke sini. Mas Dion kalau udah kerja emang suka lupa waktu, Lula aja sering di cuekin."
"Kamu jangan buka kartu di sini dong."
Dion tersenyum kembali menatap wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya, "makasih, ya udah mau nemenin aku sampai titik ini."
Dion bersyukur bisa mengenal Lula, sosok yang selama ini menemani dirinya di saat ia berada di titik terendah hidupnya. Siapa bilang Dion baik-baik saja setelah kepergian Bian, ia bahkan pernah berada di situasi dimana ia menyerah dengan keadaan yang ia harus ia hadapi.
Bayang-bayang sang adik selalu berputar di kepalanya membuat ia sedikit frustasi atas kepergian Bian. Apalagi setelah ia mengetahui fakta bahwa ternyata hasil pemeriksaan Livernya cocok dengan Bian, semua itu sangat terlambat. Namun, kehadirian Lula yang selalu memberi semangat kepada dirinya, sehingga Dion bisa bangkit kembali menata hidupnya.
"Pulang yuk, abis ini kita mau ketemu sama WO, 'kan?" ajak Dion.
Lula mengangguk.
Dion menatap ketiga gundukan tanah di hadapannya. "Kita pamit dulu, ya. Do'ain kita biar semua bisa berjalan lancar ke depannya."
Dion bangkit berdiri, menggandeng tangan sang kekasih dengan lembut.
Dunia itu seperti roda berputar, hidupmu tak akan selamanya berada di bawah, walaupun melewati jalanan terjal sekalipun, percayalah akan ada saatnya kamu berada di atas, di puncak kebahagiaan.
•••
Finally, book ini benar-benar END
Maaf ya, mungkin bonus chapter ini gak jelas, aku iseng aja pengin bikin Mas Dion bahagia.Terimakasih buat yang udah nemenin kisah Bian dari awal sampe akhir❤️
Selamat bertemu dengan kisah lainnya💞
Salam dari aku yang lagi kangen sama Bian😚
Jakarta, 21 Desember 2021
Re-publish 24 April 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Lil Brother | Haechan Doyoung✓
Teen Fiction°Brothership, Friendship & Family° Ketika dua orang anak remaja yang dipaksa dewasa oleh keadaan. Berjuang bersama melawan kerasnya dunia. Ada si sulung yang akan melakukan apapun untuk si bungsu, bahkan jika perlu, nyawa pun akan ia serahkan demi s...