Hello guys! Extra Part kali ini bakalan bawa kalian ke dunia bipolar. Dan spesialnya, Million Dollar Man akan punya 3 Extra Part.
Selamat membaca :)MILLION DOLLAR MAN
⚠️EXTRA PART⚠️"Kehidupan gue berjalan dengan sungguh menarik. Iya, menarik. Lo tau, gue tiba-tiba punya pacar yang tangguh, cantik juga plus punya saudara, mana nyebelin banget, mukanya kek kanebo. Tapi dari sekian kejadian, dia buat gue ngerasain gimana memiliki sosok Ayah. Dan jabatan CEO ini, telah mendewasakan gue, tapi belum sepenuhnya. Buat lo Arga, sejak dulu gue gak pernah anggap lo saudara. Tapi sekarang, lo satu-satunya saudara yang gue punya. Gue akan siap bantu lo layaknya adik. Gue siap buat jadi yang terdepan, kalau lo ada masalah. Gue akan jaga Mama, Papa, Lo, juga Nara. Sebenarnya, gue jijik banget bikin vlog privat begini. Cuma, gue mau liat ini suatu saat nanti sama istri gue disaat gue udah bisa ngeliat rambut hitam gue mulai memutih. Garing banget. Oh iya, kayaknya gue mulai suka kamera gara-gara si toxic Aldo yang racunin gue pake Gopro begini."
Arion mematikan kamera Gopronya dan telah menyimpan video yang ia telah rekam dengan sendirinya. Tak bisa dijelaskan saat itu bahwa tiba-tiba saja ia menyukai kamera yang diperkenalkan Aldo padanya. Padahal, Arion tak pernah suka mengambil video apapun. Namun, kebahagiaan yang kini ia rasakan, tak bisa ia menyimpannya sendiri dalam lubuk. Walaupun hanya dengan kamera, Arion merasa sudah sangat terhibur di kala ia baru memulai pekerjaan di sebuah kantor.
Gesekan pulpen yang terus menari di atas kertas terdengar detik demi detik. Sebuah karya tangan berbentuk garis menciptakan sebuah seni yang dinamakan tanda tangan. Pria pemegang pulpen itu melonggarkan dasinya yang kian mencekik leher dan membuatnya begitu sesak. Ia membuka satu kancing kemejanya karena merasakan kulit lehernya begitu panas. Paparan AC ternyata tidak menyentuh indra perabanya pada bagian leher. Ketukan pulpen di meja terdengar keras ketika tangan itu berhenti untuk menulis.
"Jam berapa saya ada jadwal lagi?" tanyanya pada seorang asisten yang terus memegangi Ipad dengan pakaian super rapih.
"Sepertinya, untuk saat ini, bapak tidak ada jadwal. Untuk besok, bapak harus mengikuti meeting di head office pak Arion."
"Gue bisa pulang sekarang?"
"Silakan Pak. Saya permisi untuk siapkan mobil."
Seorang pria bertubuh kekar merebahkan tubuh atletisnya pada sebuah tempat tidur di ruang kamar pribadinya. Ia terus menghela napasnya setelah memiliki jadwal padat di kantor. Tak langsung membuka pakaian formalnya, ia langsung menatapi ponselnya dengan serius sambil rebahan. Ia angkat ponselnya ke atas kepalanya, tepat dengan matanya yang sibuk menatapi ponsel tersebut.
Jam dua nanti, gue tunggu di dekat minimarket biasa. Awas aja kalau lo telat.
Cewek Baja :
Gak bisa Rion. Jam dua nanti gue mau datang ke kejuaraan taekwondo junior. Anak murid gue tanding di sana.Udah satu minggu lo nolak gue terus. Apa mereka lebih penting dari gue Nar?
Cewek Baja :
Kenapa lo selalu bawa-bawa kalimat itu. Kita udah sepakat sebelumnya, harus fokus sama apa yang kita kerjain masing-masing. Jangan kayak anak kecil deh, nanti gue telpon.Arion melempar ponselnya secara kasar. Selama enam bulan ia menjalin hubungan dengan Nara, sudah satu minggu terakhir mereka bahkan belum bertemu. Jujur, satu minggu bagi pasangan yang baru menjalin kasih adalah waktu yang begitu lama ketika mereka baru-baru merasakan rindu satu sama lain. Hal itu yang saat ini yang Arion rasakan. Entah kenapa, setelah Nara memutuskan untuk fokus pada padepokan taekwondonya, ia serasa begitu sibuk hingga melupakan Arion sang kekasih. Mereka sudah berkomiten satu sama lain untuk tidak mencampuri urusan pekerjaan pada hubungan mereka. Dan, sikap profesional itu yang selalu Nara minta pada Arion. Padahal, Arion begitu tidak setuju jika itu ia lakukan. Jujur, Arion tidak terbiasa ketika Nara tak bersamanya. Tapi, keputusan Nara akhirnya membuatnya untuk mengalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILLION DOLLAR MAN
General FictionKisah seorang cowok Crazy Rich populer yang tidak pernah paham arti dari sebuah perasaan dan kehidupan. Hidupnya berubah ketika dirinya melempar lembaran dolar pada seorang wanita. Dan berujung untuk bertemu setiap hari karena kejadian pengeroyokan...