chapter five

2.3K 447 85
                                        

Yedam dan jeongwoo hanya berdua di rumah kedua orangtuanya sedang dinas ke luar kota dan junkyu belum pulang kuliah

Jeongwoo turun untuk ambil air putih, tapi ponsel nya berdering menampilkan nama haruto

“kenapa?” tanya jeongwoo to the points

“keluar sekarang gue ada di depan”

“gue jeongwoo bukan yedam” setelah mengucapkan kalimat itu jeongwoo langsung mematikan sambungan sepihak

“ngapain lo sebut sebut nama gue” yedam ada di belakangnya

“haruto ada di depan temuin sana!” jeongwoo langsung kembali ke kamar nya

Jeongwoo sakit hati, ingin marah, sejak yedam di tempatkan sekelas dengannya sebulan yang lalu hidup nya semakin tersiksa. Di tambah lagi haruto yang semakin jauh dari nya

Jeongwoo menatap keluar ia melihat yedam yang sedang bergelayutan di dada haruto, “gue capek haruto, bohong kalo gue ngga cemburu” jeongwoo memilih berbaring di atas ranjang

“haruto ada di depan, kata nya lo yang pacar nya kenapa yedam yang nemenin?” junkyu baru pulang

“urusan dia lah, bodo amat. Capek gue kak” jeongwoo menutup wajahnya dengan selimut

“gue ngga suka cara dia, perlu gue pukul pacar bajingan lo itu?” junkyu

“pukul diri lo sendiri aja” jeongwoo

“mama sama papa udah pulang” junkyu

“penyiksaan gue di mulai lagi kak” jeongwoo menatap junkyu dengan mata berkaca-kaca

“sabar ya” junkyu lalu keluar meninggalkan jeongwoo sendirian

“kalo sampe gue mati di siksa sama keluarga sendiri yang penjara mereka semua atau cuma salah satu ya..” gumam jeongwoo, di kepala nya sudah banyak bayang bayang tentang papa nya yang menamparnya dan mama nya yang selalu melempar nya dengan apa pun

“JEONGWOO!!” teriakan itu membuat jeongwoo dengan cepat bangun dan turun

“iya ma?” jeongwoo sedikit menyapu lengannya karena ia sempat terjatuh dan siku nya terluka sedikit

“kamu ngga liat ada tamu? Buatin minum kek atau apa malah enak tidur tidur nanti kalo haruto menilai kakak mu jelek cuma karena bertamu ngga di kasih minum, kamu mau?!” bentak rose

“iya ma, maaf ya” jeongwoo

PLAK!

Jeongwoo menoleh ke kiri karena keras tamparan dari junhoe, “cepat buat sana!”

Jeongwoo menunduk darah mengalir dari sudut bibirnya karena luka yang sebelumnya belum sembuh tapi ia sudah di tampar lagi

Junkyu yang ada di sana hanya bisa diam melihat adik nya di tampar tanpa ada kesalahan, “mereka ada di depan” ujar junkyu dingin lalu meninggalkan dapur

Jeongwoo membawa nampan berisi makanan dan minuman untuk diantar ke haruto dan yedam, tapi di sana hanya ada haruto, yedam entah kemana

Haruto menggenggam tangan jeongwoo yang meletakkan beberapa makanan itu, “gue belum mau mati, lepasin tangan gue” ujar jeongwoo sedikit berbisik takut yedam datang

“bibir lo kenapa lagi” haruto menyapu darah yang mengalir

“lo jangan gila haruto!” ucapan jeongwoo penuh penekanan, jantung nya berdegup kencang takut yedam tiba tiba muncul

“jeongwoo tega banget lo!” yedam sedikit berteriak dan menyapu air mata nya

“dia ngapain sayang?” rose datang dan langsung mengelusi kepala anak nya

“dia goda haruto ma!” tuduh yedam

Haruto menatap yedam tak percaya, “udah gue bilang kan” jeongwoo

PLAK! PLAK!

Pipi jeongwoo tertampar dua kali kiri dan kanan di waktu berdekatan, “dasar anak tak tau diri, papa ngga pernah ngajarin kamu kayak gini!” bentak junhoe

Jeongwoo diam tertunduk, “tega banget lo jeongwoo” yedam datang mendorong jeongwoo hingga jeongwoo menggelinding di tiga tangga depan rumah megah itu

Kening jeongwoo ikut berdarah karena tergesek dengan lantai, ia tak ada niat untuk bangun. Perlahan membuka mata nya di atas mendung dan mulai menjatuhkan rintik hujan

“diam kau di sana, jangan coba meneduh!” rose

“itu hukuman buat lo karena nyoba ngegoda haruto” yedam

“udah, ayo masuk biarin anak itu terguyur hujan” junhoe merangkul haruto dan membawa nya masuk

Jeongwoo hanya menatap kosong ke arah pintu utama yang perlahan menutup, lalu mata nya beralih ke balkon kamar nya dan junkyu di sana yang berdiri menatap nya miris

“terus hukuman buat lo apa yedam” gumam jeongwoo kembali tertunduk di bawah guyuran hujan yang semakin deras

Continued

634 words

Luka✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang