chapter twenty

2K 388 66
                                    

jeongwoo duduk sambil membolak balik buku yang ada di depannya, mendadak tenggorokannya kering lalu memilih keluar

saat keluar ia mendapati yedam berdiri di depan tangga, berusaha mengabaikan jeongwoo memilih menatap ke arah lain

"tunggu" yedam menahan jeongwoo

jeongwoo hanya diam menatap yedam tajam, "udah puas tadi siang malu maluin gue?"

"gue cuma ngasih lo pelajaran" jeongwoo

"lo putus sama haruto?" tanya yedam menampilkan senyum puas

"iya, senangkan. udah bahagia sekarang? udah puas? atau masih kurang?" jeongwoo

"pasti nya masih kurang dong" yedam

"kenapa lo ngga bunuh gue aja, kan selesai masalah dendam lo gue juga ngga terlalu tersakiti dosa lo juga ngga numpuk" jeongwoo

"ngga seru, kalo lo langsung mati. gue ngga bisa liat air mata lo lagi, ngga bisa liat muka emosi lo lagi saat gue ngada ngada" yedam

"terserah lo deh, ngga peduli" jeongwoo menepis kasar tangan yedam hendak melewati nya

"tunggu dulu dong" yedam masih menahan jeongwoo

"lo kenapa sih, ngga penting banget yang lo ucapin!" jeongwoo menepis yedam lagi

"ucapan lo yang tadi keren banget, tau!" yedam

"lo kenapa sih?! gue ngga mau nambah masalah ya, apalagi sama lo" jeongwoo

"kenapa? gue kan kakak lo, masa ngga mau sih main sama kakak sendiri" yedam

"gue ngga punya kakak lagi, kakak gue yang pertama mati dimakan kebohongan dan kakak kedua gue mati karena bunuh diri" jeongwoo

"aduh, kasian banget"

perhatian jeongwoo teralihkan ke luar suara mobil terdengar, itu tanda nya junhoe dan rose pulang mendadak jeongwoo tak merasa haus lagi

"eh, mau kemana?" tahan yedam untuk kesekian kali nya

"lo kenapa sih yedam!" jeongwoo menatap yedam marah

"gue capek nyari topik pembicaraan biar lo tetep berdiri disini, eh pas timing nya tepat lo kok mau lari" yedam

jeongwoo menghela nafas, "sekarang lo mau ngapain?" tanya jeongwoo

"lo bilang lo bisa jauh lebih jahat dari gue kan?" yedam menggantung kalimatnya

"gue memang kalah kalo dibandingkan sama lo di kelas, tapi soal jahat lo jangan main main jeongwoo" yedam

"gue tanya lo mau ngapain?!" jeongwoo

yedam mencengkram kuat tangan jeongwoo dan perlahan mundur membelakangi tangga, "yedam" jeongwoo membalas cengkraman yedam

"gue jauh lebih jahat dari lo" yedam tersenyum jahat

yedam melepas cengkramannya dan mencakar tangan jeongwoo membuat cengkraman jeongwoo reflek terlepas

"YEDAM!!" suara rose menggema saat melihat yedam di dorong jeongwoo hingga mengelinding di tangga

jeongwoo menggeleng dan berlari mengejar yedam, yedam terkapar dengan darah di kepala nya

"yedam, kenapa nak!!" isak rose

"sakit ma, jeongwoo dorong aku lagi. mama sama papa liat kan" ucap yedam terpatah patah karena kepala nya benar benar sakit

jeongwoo telempar ke belakang, junkyu mendorongnya kasar. "MASUK KE KAMAR LO!! JANGAN KELUAR KALO BUKAN GUE YANG SURUH!!" suara junkyu benar benar lantang

jeongwoo diam, ia ditinggal sendiri lagi, ia di salah kan atas apa yang bukan dia pelaku nya. junkyu kasar lagi pada nya, mendorong nya hingga kepala nya terbentur keras dengan tempok dan hidung nya mengeluarkan darah

"jangan mati kak, tolong" gumam jeongwoo sampai ia benar benar tergeletak dengan darah yang mengalir dari hidung nya

continued

495 words

Luka✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang