chapter thirteen

2K 374 16
                                    

jeongwoo masuk ke kelas mendapati haruto yang duduk di bangku sebelah nya, "kok duduk disini?" tanya jeongwoo

haruto langsung tersenyum, "yedam belum masuk, masih mau sama lo" jawab haruto menepuk bangku kosong yang ada di sebelah nya

jeongwoo duduk tapi seketika oleng sedikit karena haruto langsung menyambarnya dengan pelukan, "ngapain?" jeongwoo

"pengen peluk aja, emang ngga boleh?" haruto sedikit mendongak menatap jeongwoo

"bukan ngga boleh, tapi ngga usah nyambar gitu. kalo gue jatuh gimana" jeongwoo

"ngga bakal jatuh, selagi ada gue kalo lo jatuh kita barengan" haruto menyamankan diri di pelukan jeongwoo

"nanti kita jalan ya" haruto

"iya lah, ya kali lo mau ngerangkak" jeongwoo

"bukan gitu, maksud nya jalan jalan berdua. masa ngga ngerti?" haruto

"ohh, bukan ngga ngerti. tapi lupa, kelamaan lo tinggal" jeongwoo

"maaf" haruto

"maaf terus, berubah ngga" jeongwoo

"nanti kalo gue berubah lo kaget" haruto

"emang mau berubah jadi apa?" jeongwoo

"power ranger" haruto tersenyum

"gila lo" jeongwoo ikut tersenyum

"makin sayang" haruto memperat pelukannya

"aduh, pagi pagi udah nyampah di bangku orang. balik sana!" jihoon

"sehari lagi, biarin gue duduk di sini ya" minta haruto

"ck, terserah lo deh yang penting jeongwoo bahagia" jihoon lalu pergi

"nanti mau jalan ke mana?" haruto masih memeluk jeongwoo

"kemana aja" jawab jeongwoo

"ke taman mau ngga?" haruto

"boleh"

"aduh, pagi pagi udah peluk peluk aja" junghwan

"lo juga mau gue peluk? sini" haruto

"ngga dulu deh makasih, gue ngga kurang belai" junghwan

"gue kan mau peluk bukan mau belai" haruto

"ambigu bodoh!" junghwan

haruto dan jeongwoo sama sama tertawa melihat wajah kesal junghwan

•°•°•

jeongwoo dan haruto sedang duduk di bangku yang ada di salah satu taman yang cukup sepi, "semalam mimpi apa?" tanya haruto yang bersandar di bahu jeongwoo

"ngga mimpi" jawab jeongwoo

"yedam besok pulang kan" haruto

jeongwoo hanya menjawab dengan anggukan, haruto tiba tiba menyambar jeongwoo dengan pelukan

"kenapa sih, dari tadi peluk terus ngga capek?" jeongwoo

haruto menggeleng, "takut" gumam haruto

"takut kenapa?" jeongwoo binggung

"takut nanti lo diapa-apain sama yedam" haruto

"udah biasa" jawab jeongwoo

"balas pelukan gue jeongwoo" haruto

"nggak, lagi males" jeongwoo

"peluk jeongwoo, puk puk in kepala gue benatar aja, mau tidur di pelukan lo" 

"lo kenapa jadi kaya anak singa gini?" jeongwoo

"mungkin karena lagi sama lo, ayo. gue ngantuk" haruto

jeongwoo tersenyum dan melakukan apa yang haruto suruh. membalas pelukan haruto dan menepuk nepuk kecil kepala haruto

"dari tiga tahun lalu pertemuan pertama kita sampai hari ini atau bahkan jutaan tahun kedepan dan sampai selama nya gue sayang sama lo, gue ngga bisa hidup tanpa lo. percaya kan?" haruto

"iya, percaya nanti" jeongwoo

"kok nanti?" haruto sedikit mendongak menatap wajah jeongwoo

"karena sekarang lagi mikir" jawab jeongwoo tertawa

"percaya ya, biar gue enak tidur di pelukan lo" 

jeongwoo tersenyum dan mengangguk, "iya, gue percaya" jeongwoo kembali menepuk nepuk kecil kepala haruto

"gue akan selalu ada buat lo, gue akan menjadi satu satu nya orang yang percaya sama lo saat semua orang mengabaikan fakta tentang lo, dan gue akan merangkul lo di saat yang lain menindas lo. percaya juga kan?" haruto

"iya haruto, gue percaya. lo memang yang terbaik buat gue" jeongwoo

"gue sayang banget sama lo, percaya kan?" haruto

"iya, percaya" jeongwoo tersenyum



continued


529 words

529 words

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Luka✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang