chapter eleven

2K 400 13
                                    

jeongwoo sudah sedikit tenang sekarang, meluapkan segala kemarahannya pada haruto. "gue sayang banget sama lo" haruto

"bohong" balas jeongwoo

"gue ngga bohong, lo selalu ada di sini" haruto menuntun tangan jeongwoo menyentuh dada kiri nya

"tapi lo selalu hilang, lo ngga pernah ada buat gue" jeongwoo berbalik membelakangi haruto

"gue tau, gue sejahat itu memang, gue juga ngga pantes lagi ada di sini sama lo. tapi gue mau egois jeongwoo" haruto

"bukan mau doang, dari dulu juga lo egois dan sampai detik ini ngga berubah" jeongwoo

"iya, apalagi tentang lo gue egois banget"

"tanpa lo sadari gue luka dalam karena egois lo, lo ngga terima gue deket sama yang lain itu ngebuat gue sendirian terus"

"maaf"

"ga papa, besok mungkin kak yedam balik" jeongwoo

"kenapa dia ngga mati aja" haruto

"kenapa harus dia yang mati?" jeongwoo menatap haruto

"dia ngerepotin kita berdua" haruto membalas tatapan jeongwoo

"kalo gitu kita aja yang mati" jeongwoo

"gue masih mau hidup, kasian bunda kalo ditinggal sendiri" haruto

"kalo gitu gue aja, lo sama yedam" jeongwoo

"gue bener bener ngga bisa hidup tanpa lo" haruto

"lo bisa kok, kita juga baru ketemu tiga tahun lalu" jeongwoo

"tapi sejak itu sampai hari ini gue bener bener ngga bisa hidup tanpa lo" haruto mendekati jeongwoo dan langsung masuk ke pelukannya

jeongwoo hanya diam, "peluk gue" haruto

"nggak! lo bekas yedam" jeongwoo

"peluk atau kita jatuh dari roof top ini" haruto melangkah maju membuat jeongwoo terbawa mundur

"ga papa, yang penting sama lo" jeongwoo tersenyum

"peluk gue, please" haruto

jeongwoo lalu tertawa dan memeluk haruto erat, "gue ngga bisa bayangin kalo semisal bukan lo yang ada di sini" jeongwoo mengusap sayang rambut hitam haruto

"peracaya gue ngga bisa hidup tanpa lo?" tanya haruto

"ngga" jawab jeongwoo

"kenapa?" tanya haruto

"karena gue ngga mau percaya sama siapa pun lagi, gue cuma butuh bukti" jeongwoo

haruto tersenyum, "itu arti nya lo percaya" haruto tertawa dan memperat pelukannya

"sesak haruto, gue bisa mati" jeongwoo

"gue sayang banget sama lo, demi apa pun" haruto

"itu terus yang lo ucapin" jeongwoo

"kalo gue bilang maaf lo pasti bosan" haruto

"terserah deh, lepas pelukannya haruto sesak" jeongwoo

"ngga, lo ngga boleh kemana mana" haruto

"gue ngga kemana mana haruto, ngga usah di peluk terus" jeongwoo

"ga papa, gue pengen peluk lo" haruto

"lo gini juga ngga ke yedam?" tanya jeongwoo

"ngga, gue ngga pernah gini ke siapa siapa. cuma lo doang, gue sayang banget sama lo" haruto

jeongwoo tertawa melihat tingkah haruto menurutnya lucu, sudah lama sejak terakhir kali kedua nya tak menghabiskan waktu hanya berdua

"gue curiga setelah kebahagiaan ini bakal ada luka yang bertahan selamanya" gumam jeongwoo sambil menampakkan senyum indah

"ga bakal, selagi gue ada kita bakal baik baik aja" haruto meyakinkan




continued

454 words

Luka✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang