Jeongwoo datang ke kelas dengan pipi yang merona karena tinggi suhu badannya di atas rata rata, ia semalaman terguyur air hujan tanpa ada orang yang mengulurkan tangannya atau hanya sekedar memberi nya perlindungan
“lo kenapa?” doyoung duduk di sebelah jeongwoo
“ga papa” jawab jeongwoo lemah
“ini pipi kenapa lagi?” doyoung memegang kedua sisi wajah Jeongwoo
“sakit doy” lirih jeongwoo dengan mata berkaca-kaca
“lo demam?” tanya doyoung memastikan, yang di tanya hanya mengangguk
“kita ke UKS ya, biar gue bantu ngobatin lo” doyoung menggenggam tangan Jeongwoo dan membawa nya ke UKS
Di UKS doyoung dengan telaten mengobati luka sudut bibir jeongwoo dan kening nya, “lo kenapa bisa gini?” tanya doyoung
Jeongwoo mulai menceritakan semua nya yang terjadi kemarin, sesekali ia terisak mengingat haruto ada di sana tapi dia hanya diam dan junkyu juga dia hanya menatap kosong ke arah nya
“kalo lo ngga kuat lari ke gue aja, gue bakal kasih pelukan hangat ke lo, gue bakal kasih ketenangan ke lo, gue bakal kasih semua yang lo butuhin” ujar doyoung
“lo ngga bisa doy” jeongwoo
“gue bisa, kalo sama dia lo di suruh sabar terus sama gue lo cuma perlu percaya. Lo percaya kan sama gue?”
Jeongwoo hanya tersenyum tipis dan mengangguk, “lo mau kompres sendiri atau gue bantu”
“bantu. gue capek dan gue sakit”
“oke, tapi jangan buka mata ya” doyoung
“kenapa?” jeongwoo
“takut lo jadi suka sama gue” kekeh doyoung sambil menyiapkan kain untuk mengompres
“udah pernah” jeongwoo menutup mata nya
Sesuai permintaan doyoung, jeongwoo sama sekali tak membuka mata nya. Ia nyaman dengan dinginnya kulit doyoung tanpa sengaja bersenggolan dengan kulit wajah nya
“tangan lo dingin” ujar jeongwoo
“karena hati gue hangat” doyoung masih fokus membolak-balik kain yang ada di kening jeongwoo
“JANGAN SENTUH PACAR GUE!” setelah ucapan itu jeongwoo langsung membuka mata nya
“lo apa apaan sih, datang langsung main dorong gue!” doyoung
“lo ngga denger gue bilang apa tadi?” haruto menatap doyoung tajam dengan tangan yang terkepal siap melayang ke wajah doyoung kapan saja
Jeongwoo lalu duduk, “sini Doy, duduk di samping gue” jeongwoo menepuk sisi kosong di sebelah nya
“lo mau main main sama gue?” haruto beralih menatap jeongwoo
“lo duluan kan yang main main sama gue, lebih tepatnya lo mainin gue!” jeongwoo menatap haruto tak kalah dingin
“gue ngga pernah mainin lo!” bentak haruto
“tapi lo ngga dengerin gue kemarin dan apa hasil nya gue ditampar dan dibiarin semalaman terguyur hujan di luar!” air mata jeongwoo lolos begitu saja
“dan sekarang gue sakit, lo bisa ngga ngobatin gue?”haruto diam tak bergeming
“ngga kan?! Jadi jangan marah kalo orang lain ngobatin gue!” jeongwoo
“gue ngga suka!” haruto
“terus gue harus apa kalo lo ngga suka?!” jeongwoo
“ya ngga usah doyoung juga kan bisa!”
“terus siapa?! Di dunia ini dia satu satu nya yang peduli, ngarepin lo yang kata nya pacar gue mungkin gue mati dulu baru lo tau kalo gue selama ini sakit!” jeongwoo
“dia mantan lo!”
“yedam juga kan mantan lo! Udah lah, gue capek dan gue sakit”
“tapi lo tetep akan bertahan kan?” haruto
“iya, gue bakal tetep bertahan sekali pun ngga dianggap sama lo. Karena gue sayang dan cinta sama lo walaupun gue tau lo ngga punya perasaan yang sama” jeongwoo berbalik berniat keluar
“gue juga sayang dan cinta sama lo, lo sabar ya” haruto mengusak kepala jeongwoo
“jangan pegang gue” jeongwoo menepis tangan haruto “ayo doy” jeongwoo beralih menarik doyoung keluar
“lo juga harus ingat rasa sayang dan cinta itu bisa berubah jadi benci kapan aja, apalagi salah lo yang ngga terhitung kaya gini” ujar doyoung sebelum benar benar menghilang keluar dari UKS
Continued
598 words
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka✓
Ficção Adolescente✎ -> end Haruto terus melakukan kesalahan di dalam hubungannya hanya untuk satu tujuan, jeongwoo yang sangat terluka, dan yedam yang terus mengontrol karena sebuah perbandingan Start : 23 sept 2021 End : 13 nov 2021