chapter fourteen

2K 387 23
                                    

jeongwoo duduk diam di bangku nya, hari ini sudah tak sama seperti hari hari sebelum nya. haruto tak lagi duduk di sebelahnya, tak lagi memeluknya karena yedam sudah masuk lagi.

"gue binggung" ujar jihoon sambil melihat keatas seakan berpikir

"binggung kenapa?" tanya jeongwoo

"kenapa setiap ada yedam, haruto seakan ngga mau deket deket sama lo" jihoon

"emang perlu banget gitu lo tau alasannya" junghwan

"kan pengen tau"

"mending lo ngga usah tau, biar lo bingung aja terus" junghwan

"lo sama doyoung aja ya" jihoon

"lo jangan jadi setan penghasut deh!" junghwan

"emang kenapa, dari segala sisi doyoung lebih baik. dia perhatian sama jeongwoo baik lagi, kurang apa sih" jihoon

"gue setuju sih" jaehyuk

"tuh, doyoung lebih baik" jihoon

"lo aja yang sama doyoung, kan dia baik" junghwan

"kita kan bicarain soal jeongwoo bukan gue" jihoon

"tapi kan dia udah punya haruto, sekarang lo aja yang sama doyoung. muka lo juga sekilas mirip, kata orang kau adalah gambaran jodoh mu. siapa tau doyoung jodoh lo" junghwan

jihoon hanya menatap datar junghwan, "manusia kan punya kekurangan dan kelebihan, selagi gue masih kuat gue bertahan dengan kekurangan haruto yang suka mengabaikan gue, kalo udah ngga kuat nanti lepas sendiri kok" jeongwoo tersenyum

"emang bisa lepas sendiri, haruto kan keras kepala ngga pernah mau kalo diajak pisah" jihoon

jeongwoo hanya menanggapi nya dengan senyuman tanpa arti, jujur ia sendiri pun binggung dengan perasaannya. sering diabaikan haruto tapi ia tak pernah mau bersikeras untuk mengakhiri semua

•°•°•

sepulang sekolah jeongwoo hanya diam duduk di meja belajar nya, ia rindu haruto. ingin melakukan hal yang sama seperti kemarin, haruto ada di pelukannya dan terus mengungkapkan rasa sayang nya

tapi sedetik kemudian jeongwoo tersadar dan pandangannya fokus pada gerbang rumah nya, ada haruto dan yedam disana

"gue capek haruto, baru kemarin lo buat gue seneng dan yakin kalo lo yang terbaik sekarang kenapa di hancurin lagi" jeongwoo menelengkupkan wajah nya ke meja belajar nya

"gue heran banget sama pacar lo yang satu itu" junkyu yang baru pulang kuliah

"gue juga heran banget sama adik lo yang satu itu" balas jeongwoo, junkyu terdiam. ia tau yedam yang menganggu haruto lebih dulu

"kenapa diam?" jeongwoo

junkyu menghela nafas, "lo tau kan kalo yang ada cuma penggoda doang ngga akan ada yang tersakiti, tapi kalo ada yang tergoda di situ lah baru ada yang tersakiti" junkyu sedikit kesal karena jeongwoo menyalahkan yedam

jeongwoo menegakkan tubuhnya, melihat keluar tapi yedam dan haruto sudah tak di sana. "iya, gue salah. seharusnya gue lepas haruto, biar yedam bisa leluasa sama orang yang tergoda sama dia dan ngga ada juga yang tersakiti"

jeongwoo lalu berdiri mengambil cardigannya dan meninggalkan junkyu yang masih berdiri membeku di sana

"bukan gitu maksud gue, lo ngga harus ninggalin haruto" gumam junkyu saat pintu kamar benar benar tertutup

continued

461 word

Luka✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang