chapter twenty one

2K 393 40
                                    

Jeongwoo perlahan membuka mata nya, ia ada di kamar nya sekarang perlahan bergerak untuk duduk kepala nya masih sangat pening

Ia mengedarkan pandangannya dan melihat haruto berdiri di balkon membelakangi nya.

Haruto sedikit melirik ke arah ranjang karena mendengar ringisan kecil jeongwoo

"kenapa lo lakuin itu ke dia?" suara haruto terdengar dingin dan kecewa

"gue ngga pernah lakuin itu" jeongwoo membela diri dengan suara yang masih parau

Haruto menggeleng pelan, "lo ngga percaya sama gue?" tanya jeongwoo

"gue udah berusaha percaya tapi lo tau kata kata lo di kelas kemaren terngiang di kepala gue" haruto

"kalo gitu ngga usah percaya, gue juga ngga maksa lo percaya" jeongwoo menatap lekat punggung haruto yang masih membelakangi nya

"sekarang gue tanya kenapa lo lakuin itu ke dia?" haruto masih menuntut jawaban dari jeongwoo

"gue ngga pernah lakuin itu ke dia, kalo lo mau bela dia dan percaya sama dia silakan gue ngga marah atau kecewa" jeongwoo

"yang gue tanya kenapa?" haruto

"pertanyaan lo ngga butuh jawaban, bela yedam tanpa nuntut gue. Jangan bilang dia bener kalo lo mau nunjuk bahwa gue yang salah" jeongwoo

"apa pun itu lo tetap salah!" haruto berbalik dan menatap tajam jeongwoo

"iya, gue salah" jeongwoo mengalihkan pandangannya

"lo kenapa sih, diem ngga usah ngebantah bisa ngga sih! Ngga usah ngelawan!" haruto

"ngga bisa, mati itu cuma sekali. Kalo gue mati cuma karena ngebela diri sendiri ngga masalah!" jeongwoo

"kenapa lo se-egois ini, kalo lo mati gue gimana? Kalo lo mati cuma karena permainan yedam lo pikir itu lucu buat gue?" haruto

"lo kan ngga peduli sama gue, gue juga udah bilang gue bisa jaga diri sendiri!" jeongwoo

"bisa? Tapi kenapa lo tergeletak di lantai dengan hidung berdarah ngga ada yang bantu?! KENAPA?!" bentak haruto

"hati gue sakit, lo tau gue sakit setiap liat lo sakit. Kenapa lo ngga pernah dengerin gue! Gue sayang sama lo, apa sesulit itu buat percaya!" haruto

"iya, sesulit itu. Karena lo ada di samping yedam bukan di samping gue!" jeongwoo

"itu pilihan gue, lo tau gue ngga pernah main main sama ucapan. Sekali gue bilang sayang selamanya bakal sayang" haruto

"ya udah sama, ngga percaya sama lo juga itu pilihan gue" jeongwoo

Haruto menutup mata nya dan menghela nafas panjang untuk meredam emosi, "gue sayang lo jeongwoo percaya itu" haruto melangkah keluar

"ngapain lo kesini?" tanya jeongwoo membuat langkah haruto terhenti

"melanjutkan pilihan gue, gue kesini ngambil pakaian yedam ternyata hati gue yang sakit tambah luka pas liat lo" haruto

Jeongwoo terdiam, hati nya juga sakit mengetahui fakta haruto yang memilih yedam.


Continued

423 words

Luka✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang