chapter twenty five

2.1K 417 109
                                    

jeongwoo dan junkyu berdiri di depan pintu ruangan yang di dalam nya entah ada siapa saja jeongwoo tak tau

"minta maaf, setelah itu semua terserah sama lo" junkyu sekilas menatap jeongwoo dan membuka pintu

jeongwoo mengangguk pelan, dan berjalan masuk di dalam ada junhoe dan rose yang duduk di sofa, haruto yang sedang menyulangkan makanan ke mulut yedam.

bukan hanya itu ada jihoon, junghwan, dan jaehyuk. entahlah, jeongwoo tak tau kenapa mereka ada disini mungkin perwakilan kelas untuk menjenguk yedam

mata jeongwoo sempat sekilas bertemu dengan haruto tapi langsung di putus sepihak oleh jeongwoo.

"minta maaf pada kakak mu" junhoe duduk seperti raja di sofa itu

jeongwoo menghela nafas panjang agar emosi nya bisa lebih teratur, "gue bukan orang yang sabar karena semua yang gue lakuin itu ada batas nya" jeongwoo memberi jeda pada ucapannya

jeongwoo dengan bergantian menatap orang yang ada di sana dan berakhir menatap yedam yang semakin membaik, "gue juga ngga pernah ikhlas dengan semua yang hilang atau pergi karena rasa sakit gue udah tertimpa-timpa, bahkan luka gue ngga bisa dihitung pake jari lagi"

"minta maaf, ngga usah lo curhat disini" junkyu

"yedam, lo tau gue ngga pernah tenang selagi lo masih hidup. gue pikir ada dua pilihan di gue, lo atau gue yang mati" ucapan jeongwoo membuat semua mata menatap nya dengan tajam

"JAGA MULUT MU, DASAR KAU ANAK TERLANTAR!!" suara junhoe menggema di ruangan itu

"PAPA!! papa ngapain! papa udah janji sama junkyu!!" junkyu meneriaki junhoe

dada jeongwoo sesak, seperti tertindih sesuatu yang amat berat. "aku bukan anak mu?" tanya jeongwoo dengan tatapan sendu

"BUKAN! kau bukan anakku, aku bahkan tak sudi memiliki anak pembangkang seperti mu!!" junhoe

"PAPA STOP!!" junkyu

haruto hanya diam mengamati wajah terluka, kecewa, dan tersakiti yang tak bisa jeongwoo sembunyikan lagi.

haruto tau jeongwoo bukan anak kandung dari junhoe dan rose itu sebabnya dia mengatakan jeongwoo tak pernah ada di posisi yang menguntungkan

jeongwoo hendak keluar tapi ia diseret paksa kembali masuk oleh junhoe, "minta maaf pada anakku, baru kau boleh pergi" 

"bukan gue yang dorong anak lo ini!!" jeongwoo berteriak 

"minta maaf kau!" junhoe masih memaksa, menekan jeongwoo hingga ia berlutut

"jeongwoo, minta maaf nak. setelah itu kau boleh pergi" suara rose bergetar, ia sebenarnya sangat menyayangi jeongwoo tak peduli jeongwoo anak kandungnya atau bukan tapi rasa sayangnya tertutup kabut abu abu yang di buat oleh yedam

"gue ngga salah, gue ngga mau!" jeongwoo berusaha berdiri

"minta maaf jeongwoo!" haruto ikut mendesak jeongwoo

jeongwoo sudah tak kuat, ini benar benar gila. "g-gue minta maaf" setelah mengucapkan kalimat itu dengan susah payah jeongwoo berdiri dan keluar dari ruangan itu

"papa keterlaluan!" junkyu ikut keluar mengejar jeongwoo

haruto yang dari tadi menahan emosi melempar mangkuk kaca berisi makanan yedam ke lantai, "lo urus anak lo sendiri bajingan! jangan paksa gue, gue benci sama anak lo ini" haruto berdiri lalu keluar mengikuti jeongwoo

continued

476 words



Luka✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang