chapter twenty four

2K 400 61
                                    

jeongwoo memilih tak masuk hari ini, selain cuaca di luar cukup dingin jeongwoo juga malas. semalam ia pulang jam sebelas malam

ia terkurung di bilik kamar mandi tujuh jam lama nya, ia bisa keluar karena satpam yang biasa berkeliling kebetulan masuk kamar mandi

jeongwoo berhari hari tak tidur, ia tak tenang. darah yedam yang mengalir kemarin terus menghantui nya

jeongwoo bahkan tak bisa bernafas seperti biasa, nafas nya selalu menderu layaknya orang berlari maraton.

sibuk dengan pikirannya jeongwoo mendadak tersadar karena kenop pintu kamar nya berusaha di buka dari luar, jantung jeongwoo berdegub cepat, ia benar benar takut sekarang. 

junkyu, dia lah yang membuka pintu itu dengan kunci cadangan. junkyu sedikit terkejut karena jeongwoo berdiam diri di kamar yang kotor ini

bukan hanya kotor kamar ini juga sangat bau karena di penuhi dengan nasi beserta lauk nya yang sudah basi, bahkan ada yang berjamur

tapi junkyu tak terlalu peduli dengan itu, "ikut gue" junkyu berusaha mendekati jeongwoo

jeongwoo diam tak menjawab, "lo denger!" bentak junkyu

"gue ngga mau!" tolak jeongwoo

"lo harus mau! ini demi kebaikan lo, mending ngga usah ngelawan" junkyu

"gue ngga mau kak, biarin gue disini" jeongwoo menepis tangan junkyu yang baru mendekat

"kenapa lo selalu gini, udah gue bilang kalo lo ikutin apa yang gue bilang hidup lo aman. ini semua karena lo ngelawan" junkyu

"gue tanya, kalo lo ada di posisi gue, lo bakal percaya saama lo ngga?! gue berkali kali kak berusaha percaya sama manusia kaya lo, tapi apa?! luka gue makin sakit, makin perih" jeongwoo

"gue ngga mau tau, lo harus ikut gue sekarang" junkyu menarik paksa jeongwoo untuk menjauh dari sana

"ngga mau!" jeongwoo masih berusaha menolak

junkyu terpaksa menggunakan cara kasar, dia menampar jeongwoo dengan sengaja. jeongwoo terdiam dan memegangi pipi kiri nya dengan tangan kanan. tamparan junkyu membuat pipi nya panas

bahkan tamparan junkyu lebih sakit dari tamparan junhoe, "gue terpaksa, ayo" junkyu menarik jeongwoo yang masih membeku

di dalam perjalanan jeongwoo terus diam, air mata nya tak berhenti mengalir. tak menyangka bagaimana bisa junkyu menamparnya

"kita ketempat rumah sakit dimana yedam dirawat" junkyu, jeongwoo tak ada niat untuk menjawab

"lo harus mau minta maaf sama yedam" junkyu

"gue ngga mau" jawab jeongwoo pelan

"lo harus mau" junkyu

"kenapa harus gue yang minta maaf, dia aja ngga pernah minta maaf atas semua yang udah dia lakuin. gue capek ngelakuin hal hal yang sama sekali gue ngga mau lakuin. bunuh aja gue, gue capek gue ngga mau!" jeongwoo meronta ronta

"gue minta tolong jeongwoo, gue khawatir sama lo makanya gue lakuin ini" junkyu

"gue ngga butuh, gue ngga mau lo khawatirin gue kak. berhentiin mobil nya biarin gue lari sejauh yang gue bisa kak. gue janji ngga ganggu lo sama keluarga lo lagi kak. tolongin gue" air mata jeongwoo mengalir sambil memohon pada junkyu

"ini keluarga lo juga!" junkyu

"gue capek kak, sakit. gue mau mati!!" teriak jeongwoo histeris

"gue ngga bisa lepasin lo jeongwoo, lo adik gue. sama kaya yedam lo harus ngerasain hal yang sama" junkyu

"yang gue rasain lebih sakit kak" jeongwoo

continued

507 words

Luka✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang