haruto pulang sore bahkan di luar sudah gelap, "dari mana kamu!" suara itu terdengar berat dan datar
"ngapain lo kesini?!" teriak haruto terkejut
"saya ini papa kamu haruto kenapa menjawab seperti itu" hanbin mendekati haruto
"siapa yang bilang lo papa gue?" haruto
"kau pasti diajarkan oleh bunda mu"
"jaga mulut lo, sadar lo pantas dipanggil papa atau nggak!"
"mulut mu bukan seperti mulut pelajar pada umum nya, kemana pergi nya sopan santun mu?!" hanbin mulai emosi
"sopan santun kata lo? hilang! hilang setelah gue tau fakta lo bukan laki laki yang baik" haruto
"sia sia semua uang yang ku beri pada mu" hanbin
"uang? nih!" haruto melempar kartu tepat mengenai wajah hanbin
"HARUTO!!" bentak hanbin
"apa? lo ngga suka, tadi lo minta uang kan. aman, itu di situ. bunda udah kerja keras buat biaya hidup gue. uang dari lo, gue ngga butuh!" haruto
"JAGA SOPAN SANTUN MU, DASAR KAU ANAK TAK TAU DIRI" hanbin mendekat ingin menghajar anak nya
"kalo gue ngga tau diri lo apa? lo kan yang minta anak ke Tuhan, pas gue ada, apa lo bersyukur? ngga kan! lo malah pergi sama perempuan murahan di luar sana"
hanbin terdiam tak tau harus berucap apa lagi, "gue ngga tau lo ngomong apa ke bunda sampe bunda ngizinin lo masuk rumah ini lagi, tapi lo harus tau gue ngga mau ketemu sama lo lagi!"
"tapi saya ini papa kamu haruto!"
"gue ngga butuh seorang papa, gue sama bunda aja lebih dari cukup. jangan temui gue lagi, gue ngga suka. kalo lo mau bunuh gue pelan pelan silahkan temui gue terus!" haruto masuk kamar nya
jennie hanya diam, ia tak tau haruto bisa semarah itu
"silahkan keluar, urusan mu dengan haruto sudah selesai. seperti kata nya tadi jangan temui dia lagi" jennie lalu menyusul haruto ke kamar nya
"haruto, boleh bunda masuk" jennie menggetuk pintu kamar haruto
tak ada jawaban, "bunda masuk ya nak" jennie lalu membuka pintu kamar haruto
jennie terkejut, "HARUTO! KAMU NGAPAIN NAK!!" jennie berlari mendekati anak nya yang ada di sudut kamar
"kenapa bunda?" haruto menatap bunda nya dengan mata berkaca kaca
"haruto, bunda minta maaf nak" jennie mengusap wajah anak nya
haruto hanya diam menunduk, "siniin gunting nya" jennie meminta gunting yang ada di tangan haruto
haruto memberi gunting yang berdarah, "haruto udah janji ngga gini lagi kan, kenapa di ulang nak?" jennie berusaha setenang mungkin
"haruto ngga kuat bunda, haruto benci sama dia" isak haruto
"ini salah bunda nak, maaf ya. kita obatin ya nak, jangan gini lagi. haruto sayang kan sama bunda" jennie memeluk haruto
"sayang banget bunda" haruto terisak
"ayo di obatin nak"
setelah selesai mengobati haruto jennie menemani haruto hingga anaknya itu tertidur, dada jennie benar benar sesak lalu ia memilih keluar
jennie menangis terisak di kamar nya, yang ia takutkan terjadi. haruto mengulangi kebiasaan yang dulu sudah ia tinggalkan. setiap hanbin datang dan menemui haruto ia akan menyayat diri sendiri dengan apa yang ia lihat
continued
488 words
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka✓
Teen Fiction✎ -> end Haruto terus melakukan kesalahan di dalam hubungannya hanya untuk satu tujuan, jeongwoo yang sangat terluka, dan yedam yang terus mengontrol karena sebuah perbandingan Start : 23 sept 2021 End : 13 nov 2021