Jeongwoo ke roof top mengeluarkan air mata yang ia tahan, "jangan gini!" teriak haruto
"kak yedam itu mau nya lo haruto" jeongwoo
"tapi gue ngga mau sama dia!" haruto mendekati jeongwoo
"gue udah capek, segala hal dan segala sisi di kehidupan gue udah gue serahin ke yedam dia bilang ke gue lo adalah hal terakhir yang dia mau dari gue" jeongwoo
"bukannya itu juga yang dia bilang waktu ngambil doyoung dari lo" haruto
Jeongwoo mengangguk, "kali ini gue percaya sama dia" jeongwoo
"nggak! Lo ngga boleh percaya sama dia, gue bukan hal terakhir yang dia mau" haruto menggenggam tangan jeongwoo
"lo yang terakhir, karena lo benar benar kebahagiaan terakhir yang gue punya" jeongwoo menatap haruto
"sekali ngga tetep ngga!" tolak haruto
"kali ini tolong turuti gue" jeongwoo
"ngga akan! Doyoung, lo harus belajar dari dia jeongwoo!"
"dia beda haruto! Ketika gue minta dia beralih ke yedam dia bener bener ngga mau dan kita tetep bertahan gue bisa kuat karena dia selalu ada buat gue. Sementara lo" jeongwoo menggantung kalimatnya
"lo ikut ikutan, lo bisa liat room chat kita. Terakhir kali ada pesan itu tujuh bulan yang lalu dan itu juga dari gue, ngingetin lo makan dan sampai hari ini jangankan balasan haruto! Lo baca aja nggak!" jeongwoo memukul dada haruto
"gue ngga kuat haruto, gue ngga yakin gue bisa bertahan lebih lama lagi sama lo" tangisan jeongwoo semakin deras
Haruto langsung menarik jeongwoo ke pelukannya, "gue minta maaf" haruto mempererat pelukannya, ingatan tentang perlakuan tak baik nya terhadap jeongwoo berputar di kepala nya
•°•°•
Jeongwoo baru keluar dari toko buku untuk mencari referensi beberapa tugas, hujan deras dan ini sudah malam tak ada taksi lagi
Ia memutuskan menghubungi haruto, "kenapa?!" suara itu terdengar marah dari sebrang sana
"bisa jemput? Hujan, gue masih di toko buku" suara jeongwoo bergetar karena kedinginan
"pulang sendiri lah! Jadi manusia ngga usah ngerepotin terus" suara itu terdengar ketus
"gue minta di jemput doyoung boleh?"
"ngga usah cari perhatian ke orang lain bisa kan! Pulang sendiri, ngga usah alay!"
Sambungan lalu terputus
•°•°•
Jeongwoo berjalan di koridor yang sepi karena jam belajar mengajar sedang berlangsung, tak sengaja ia menabrak yedam yang jalan berlawanan arah
"aduh!" pekik yedam saat terjatuh ke lantai
"maaf, gue ngga liat" jeongwoo berusaha membantu yedam tapi yedam malah mendorong jeongwoo hingga badan jeongwoo bertubrukan dengan tong sampah
"haruto! Tolong!" teriak yedam
"astaga, gue capek banget liat lo yedam" jeongwoo berusaha berdiri kepala nya mendadak pening
"lo apain yedam!" teriak haruto di depan wajah jeongwoo
"ga ada" jawab jeongwoo sambil memegangi kepalanya
"dia dorong aku!" tuduh yedam
"lo bisa ngga sih, sehari aja ngga usah bikin masalah!"
"udah jangan dimarahin terus, bantu aku aja. Sakit" yedam
Selang beberapa detik kemudian Jeongwoo terjatuh mata nya perlahan menutup hal terakhir yang ia lihat haruto menggendong yedam
"gue bakal belajar ikhlas sama semua termasuk lo yang memilih dia" setelah bergumam jeongwoo benar benar menutup mata nya, ia pingsan
Continued
485 words
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka✓
Teen Fiction✎ -> end Haruto terus melakukan kesalahan di dalam hubungannya hanya untuk satu tujuan, jeongwoo yang sangat terluka, dan yedam yang terus mengontrol karena sebuah perbandingan Start : 23 sept 2021 End : 13 nov 2021