Jeongwoo asik membolak-balik halaman buku nya dengan junkyu yang duduk di tempat tidur, junkyu menatap punggung adik nya seperti menelisik sesuatu
“gue bingung ini cuma perasaan gue aja atau memang kaya gitu” ucap junkyu berusaha mencuri perhatian jeongwoo
Jeongwoo diam tak merasa dia diajak bicara oleh junkyu, “lo denger ngga sih?!” suara junkyu meninggi
Masih sama jeongwoo diam, “jeongwoo, lo denger?” junkyu bersandar ke meja belajar jeongwoo
“apa?” tanya jeongwoo
“lo ngga denger gue ngomong apa?” junkyu
“gue ngga merasa di ajak ngomong sama lo” jawab jeongwoo tak peduli
“lo kurusan?” tanya junkyu
“ngga tau” jawab jeongwoo tanpa menatap junkyu
“bisa ngga sih jawab orang itu yang bener, ngga usah sok cuek gitu” junkyu mulai kesal
“gue memang ngga tau dan ngga peduli kak, lagian lo kenapa sih tiba tiba tanya gitu. Mending lo tidur sana!” jeongwoo
“gue serius” ujar junkyu
“gue juga serius!” jeongwoo
“sejak delapan bulan yang lalu gue ngga pernah liat lo makan di rumah lagi, atau gue doang yang kurang merhatiin?” junkyu
“gue ngga tau kak, gue ngga inget, gue ngga peduli, dan gue ngga mau tau!” jeongwoo
“lo kenapa sih, di tanya gitu aja marah!” junkyu
“gue ngga marah, lagian lo ngapain ngurusin gue!” jeongwoo
“gue ini kakak lo, wajar dong gue ngurusin lo!” junkyu
“kalo lo ngurusin yedam baru wajar kalo ngurusin gue itu ngga wajar, karena gue bisa ngurus diri sendiri!” jeongwoo kembali memperhatikan buku nya
“lo ngga pernah makan di rumah kan?” junkyu
“iya! Gue memang ngga pernah makan di rumah lagi” jeongwoo
“terus lo makan di mana?”
“ngga makan, paling ngisi perut karena diajak ke kantin” jawab jeongwoo seadanya
“kalo lo libur?”
“ngga makan”
“mama papa larang lo makan?”
“gue ngga pernah ngerasain lapar lagi sejak delapan bulan yang lalu!” jeongwoo
“kok bisa?” junkyu agak terkejut
“menjelang mati kali!” jawab jeongwoo asal
“lo kalo ngomong jangan asal!” junkyu
“lo lupa apa yang terjadi delapan bulan yang lalu?!” jeongwoo
•°•°•
“jeongwoo!” sentak junhoe saat jeongwoo asik menyapu ruang tamu
“kenapa pa?” tanya jeongwoo
PLAK!
“kamu bolos di jam pelajaran olahraga, kemana kamu?!” bentak junhoe
“jeongwoo istirahat di UKS pa, ngga bolos” jeongwoo membela diri
“bohong pa, yedam lihat jeongwoo asik di roof top” tuduh yedam
Jeongwoo menggeleng, “ngga pa, jeongwoo beneran istirahat di uks” jeongwoo
BUGH!
satu pukulan keras melayang ke wajah jeongwoo membuatnya tersungkur kesakitan, “pijak aja pa, berani bohong!” timpal junkyu
Tanpa perintah dua kali junhoe menginjakkan kaki nya di perut jeongwoo hingga jeongwoo terbatuk
•°•°•
“lo pasti ngga lupa sama itu kan?” jeongwoo
“jadi..”
“ngga usah sok peduli kak, mending lo tidur aja sana" jeongwoo memotong ucapan junkyu
“lo udah periksa ke dokter?” tanya junkyu
“kak, lo ngga liat gue lagi belajar? Jadi ngga usah ganggu deh!” jeongwoo
“terus kalo lo ke kamar mandi yang keluar apa, kalo lo ngga makan?” junkyu
“darah” jawab jeongwoo
Junkyu dengan cepat menarik jeongwoo, “ayo ke rumah sakit”
Belum beberapa langkah jeongwoo menepis kasar tangan junkyu, “gue ngga mau!”
Junkyu menatap jeongwoo marah, “apa? Lo ngga suka? Sikap lo terlalu abu abu buat gue percaya” jeongwoo kembali ke meja nya
“gue capek dan gue sakit, berharap lo bisa jadi obat atas luka fisik gue, berharap lo bisa jadi pendingin atas panas nya lantai rumah ini, berharap lo bisa peluk gue di saat gue kedinginan. Tapi sedetik kemudian harapan gue hilang di bawa angin entah kemana. Lo ngga bisa di percaya kak” jeongwoo
Junkyu terdiam tak tau apa yang harus ia ucapkan, “asal lo tau, gue ngga pernah berharap ada yang peduli lagi sama gue kak”
Continued
584 words

KAMU SEDANG MEMBACA
Luka✓
Dla nastolatków✎ -> end Haruto terus melakukan kesalahan di dalam hubungannya hanya untuk satu tujuan, jeongwoo yang sangat terluka, dan yedam yang terus mengontrol karena sebuah perbandingan Start : 23 sept 2021 End : 13 nov 2021