only you, the moon, and me

460 69 7
                                    


Author p.o.v

Arabella memikirkan obrolannya dengan Lily secara terus menerus sambil menanyai dirinya dengan hal yang sama berulang kali tetapi dia belum mendapatkan jawabannya sendiri.

James, Sirius, Peter, Remus, juga Arabella dihukum memoles perak di ruang piala tanpa sihir selama seminggu penuh tetapi dengan kebersamaan mereka tak merasa kesepian.

Semuanya kembali seperti semula kecuali perasaan Bella terhadap Sirius dan sebaliknya.

Perasaan yang Bella rasakan sungguh rumit bahkan diciptakan untuk tidak dimengerti, Bella ingin selalu disebelah Sirius seakan dia selalu mencari cara untuk bertemu Sirius walaupun ia tahu akan ada hari esok, ia ingin memegang tangan Sirius, belajar bersamanya atau lebih ke berduaan bersamanya, jauh dalam benaknya dia ingin Sirius membalas perasaannya tetapi ia tak ingin memaksakannya.

Perasaan Bella terombang-ambing sebab Sirius yang sering bercanda dengannya, entahlah jika Sirius merasakan yang sama Bella hanya berharap dia menunjukkannya.

Tiap hari Bella berusaha berada di samping Sirius dan hubungan mereka yang dulunya sudah erat menjadi lebih erat dari biasanya. Bella merasa nyaman dan aman di dekat Sirius tetapi apakah Sirius merasakan hal yang sama?

Terkadang Bella tenggelam dalam lamunannya dimana Sirius menyatakan cintanya, atau saat Sirius memilihnya dibandingkan semua gadis di hogwarts.

Apa perasaan ini layak di katakan rasa suka?

Bella tak ingin mengakui dirinya jatuh cinta dengan Sirius tetapi dia suka cemburu jika Sirius bercanda dengan penggemar nya yang jelas jelas menyukainya, dia terus mencari juga memikirkan Sirius di setiap saat, dia juga sering membayangkan dirinya dan Sirius bersama. Mungkin hal itu semua terjadi, mungkin. Hal itu nyata di pikiran besar Bella, dia selalu memikirkan Sirius sebagai pangeran.

Ya, dia mengakuinya.

Terlalu banyak kata mungkin di kepalanya, mengapa tak mengakuinya saja? Lagi pula apa untungnya membohongi dirinya sendiri? Arabella sudah maju selangkah dan dia tak takut untuk mengambil langkah selanjutnya.

_____

Arabella p.o.v

"Sampai jumpa di asrama!" kami berlambai kepada James dan Peter yang berjalan memasuki kastil hogwarts.

Akhirnya, akhirnya semesta memberi aku dan Sirius waktu berdua. Hanya kami berdua di depan danau hitam.

Sirius menatap ke danau itu melemparkan beberapa batu yang ada di dekatnya "Sayang sekali kau tak bisa ke hogsmeade waktu itu, aku sudah membawa galleon banyak untuk mentraktir mu" kata Sirius.

"Galleon banyak? Sirius kau diusir dari rumah" ucapan itu membuat Sirius terdiam sebentar aku sadar dengan ucapanku tadi yang terselip dari mulutku "Maaf" kataku menunduk.

Hening berkuasa untuk beberapa detik "Tidak apa-apa, lagi pula rumah itu menyebalkan terutama pemiliknya" gerutu Sirius, "Kau tahu, selalu ada hujan sebelum pelangi muncul. Lagi pula sekarang aku senang tinggal dengan James" lanjut Sirius . "Bagaimana rumahmu, Bella?" tanya Sirius saat Bella terdiam "Belum kutemukan" jawab Bella.

Sirius duduk disebelahnya di bawah pohon rindang, Sirius menatap Bella seakan Bella adalah bulan yang tadinya berada di langit dan Bella memandang Sirius seperti bintang yang selalu bersinar. "Kenapa tidak kau cari?" tanya Sirius "Kakiku sakit" kata Bella bercanda, "Kisah tentang matahari, bulan, dan laut" ujar Bella tiba-tiba Sirius menatapnya dengan tatapan yang bingung "Puisimu, tentang matahari, bulan, dan laut. Tragis" ujar Bella.

"Nyatanya kisah cinta menjadi menarik jika ada hal tragis" balas Sirius "Baiklah, puitis" kata Bella menyisipkan candaan di perkataannya itu.

Mereka membalas tatap dengan senyuman yang terlukis di wajah mereka dan perasaan aneh yang memenuhi tubuh Bella. Ia merasakan sebuah serangan di dadanya saat ia melihat Sirius seperti saat tenggelam.

Dead Stars [Sirius Black] complete✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang