your attention

255 40 2
                                    

"Keju? Apel? Cokelat? Yang benar saja Peter, yang bisa Junior makan hanya sepotong sosis" keluh James.

"Pertama aku tidak tahu makanan kucing dan kedua namanya Anthony Junior!" balas Peter.

Kucing itu memakan sepotong sosis itu dengan lahap.

Dengan sengaja aku memberi kucing itu ke pangkuan Sirius ia tampak cukup terkejut dan tidak tahu bagaimana menggendong kucing itu dengan benar.

"Bella, tolong bantu aku" ujarnya dengan wajah yang kebingungan tetapi aku malah menertawakannya dan mengangkat kedua bahuku.

Kucing itu mengeong dengan lantang seakan ingin mau berdebat dengan James dan Peter, Sirius memberinya sepotong sosis dan memberikannya ke kucing itu atau lebih tepatnya ke Junior.

Junior makan di atas telapak tangan Sirius dengan lahap tidak ingin menyisahkan apapun.

Sirius tertawa cekikikan mengaku kalau Junior menggelitiki telapak tangannya.

Tetapi aksi Junior tidak berhenti sampai situ saja, Junior memanjat tubuh Sirius bagaikan tebing yang penuh dengan rintangan. "Ouch, hei! Jangan Prince, bulu mu akan terbang ke mana-mana!" keluh Sirius berusaha menarik Junior untuk turun dan reaksi Sirius juga tidak terlalu mengenakan.

Disaat aku mau menarik Junior kembali ke pangkuan ku, Sirius tertawa.

Junior sudah berada di bahu Sirius sekarang dan tawa dari Sirius di sebab kan karena bulu Junior yang menggelitiki Sirius.

"Hahahaha Bella, ku mohon angkat Prince" ujar Sirius di sela-sela ia tertawa.

Tetapi aku tidak ada keinginan untuk memberhentikan tawanya itu, suara perdebatan antara Peter dan James menjadi redup karena tawa dari Sirius.

"Bella, ku mohon" bujuk Sirius yang masih tertawa tapi menahan kan posisinya duduk agar Junior tidak terjatuh.

Aku mengangkat Junior di pangkuan ku "Kau akan mendapat balasannya," ancam Sirius sambil bercanda menepuk pundaknya agar bulu-bulu Junior terbang dan meninggalkan bajunya.

"Hachoo" aku mulai bersin akibat bulu dari Junior yang beterbangan di udara.

Belum juga aku berhenti bersin, James dan Remus seakan mengikuti bersin dan bisa ku simpulkan penyebab nya karena bulu Junior.

Aku dan Sirius bergegas ke kelas PTIH untuk menyelesaikan tugas kami, tampak Sirius sangat bersemangat dan ingin segera menyelesaikan tugas kami malam ini karena ia akan ikut ke pesta.

Sirius bercerita tentang dirinya yang tujuh tahun memutuskan untuk mengadopsi seekor kucing berwarna putih yang bernama Whitty, tetapi yang ia dapat adalah ocehan dan pukulan dari kedua orang tuanya.

Sirius sangat ahli menceritakan traumanya dengan nada yang senang, aku selalu bingung tentang perasaannya yang sebenarnya.

Syukurlah tugas kami hari ini siap dengan cepat.

Sirius bersemangat untuk kembali ke asrama tetapi tidak dengan ku.

Sesampainya di asrama, pesta telah di mulai, aku bergegas masuk ke kamar ku dan menjauh dengan pesta yang sedang dirayakan.

Tetapi aku menemukan kamar yang kosong, tanpa Lily ataupun Mary. Tidak ku sangkan Marlene dan Dorcas berhasil membujuk Lily dan Mary ke pesta.

Karena merasa kesepian aku mengerjakan tugas juga mencatat bagian-bagian yang penting bahkan aku belajar materi yang belum diajarkan.

Aku mengulur waktu mengerjakan sesuatu agar waktu terasa lebih cepat, dimulai dari mengerjakan tugas, merapikan rak buku, dan lain-lain. Tapi waktu tidak kunjung bergerak lebih cepat, sangat tidak adil.

Dead Stars [Sirius Black] complete✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang