Hallway of love

362 58 4
                                    


Lorong hogwarts dipenuhi dengan cinta juga penolakan. Banyak lelaki yang mengajak kekasih atau sang pujaan hati mereka ke pesta dansa ada yang menerima juga ada yang menolak.

Tak heran jika Marlene atau Lily mendapatkan surat dari beberapa lelaki yang mengajak mereka ke pesta dansa. Aku pribadi mendapatkan beberapa surat tetapi tak sebanyak surat yang diterima Marlene ataupun Mary, Dorcas juga Lily.

Tetapi kami tak ambil pusing dengan surat itu, bahkan Lily langsung membuang semuanya membuat kami semua tercengang.

Aku tengah duduk bersama Peter di bawah pohon rindang menikmati cuaca dan membuka surat-surat yang kuterima, totalnya ada tujuh surat.

"Andrew, Jack, Gilderoy? Kau percaya si Gilderoy dari Ravenclaw mengajakku ke pesta dansa, tetapi dia sangat arogan" dengan sihir aku merobek surat itu sampai tak ada jejaknya seperti bagaimana howler menyobek dirinya sendiri.

"Memangnya kau mengharapkan surat dari siapa?" tanya Peter, benakku spontan menyebut nama Sirius tetapi aku menjawab Peter dengan mengidikkan bahuku "Mungkin pria yang lumayan tampan" ujarku kepadanya.

"Aku tak mau pergi sendirian" tambahku.

Sang pangeran datang bersama dengan Remus. "Itu apa?" tanya Sirius "Surat" jawabku singkat "Surat?" Sirius tampak bingung "Banyak juga yang mengajak mu ke pesta dansa Bella" sanjung Remus membuatku tersenyum kearahnya.

"Sini aku lihat" Sirius merampas surat yang ada di tanganku, surat dari Gilderoy.

"Arabella Dyvette, mau kah kau menjadi pasangan pesta dansa ku? Salam sayang Gilderoy Lockhart" Sirius membaca surat itu dengan lantang "Aku akan membantumu Bella" ujarnya, ia memantrai surat surat itu dengan tongkatnya dan dalam sekejap semua surat itu hilang. "Apa-apaan Sirius, aku belum membaca semuanya" ujarku kepadanya "Memangnya siapa yang kau harapkan menulis mu surat untuk mengajakmu ke pesta dansa?"

Kau, Sirius. Dirimu. Aku mau kau mengajak ku sebagai pasangan mu ke pesta dansa. Kapan kau akan mengajakku?

"Entahlah, mungkin Louis Garreld mulai menyukaiku" balasku beralasan kepada Sirius "Lagi pula, mereka kurang jantan buktinya mereka mengajakmu melalui surat. Sangat lemah" tambah Sirius.

Kau tak mau menjadi seseorang yang lemah 'kan Sirius? Kau akan menjadi seseorang yang jantan dan mengajak ku 'kan Sirius?

"Biarlah Sirius, bagaimana denganmu. Sudah memilih perempuan yang beruntung untuk menjadi pasangan pesta dansa?" tanyaku balik kepadanya.

"Ada, satu."

Apakah dia aku?

"Siapa?" tanyaku lagi masih penasaran. Sirius berandai, ia berfikir untuk sesaat menggantung kan perasaan penasaranku.

Kau akan menyebut nama ku 'kan Sirius? Mataku penuh harapan menatapnya yang masih berfikir.

"Rahasia" jawabnya membuatku menghela nafas. "Oh ayolah Sirius, aku hanya sangat... penasaran" ujarku kepadanya "Kau akan tahu nanti" balas Sirius.

"Mari kita bicara akan hal lain saja, seperti Remus tersayang kita akan pergi ke pesta dansa bersama gadis" ujar Sirius merangkul Remus yang tampak tak nyaman dengan rangkulan Sirius "Benarkah?" tanya Peter yang sama terkejutnya denganku.

"Aku hanya melindungi Mary, oke? Dia membayar ku sepuluh galleon" jawab Remus.

Aku lega Mary mengambil saranku, aki yakin Mulciber bahkan tak berani mendekatinya.

_____

Sehari sebelum pesta dansa, great hall hari ini dipenuhi dengan beberapa burung hantu mengirim balasan dari surat-surat yang murid-murid hogwarts kirim kepada orang tua mereka.

Dead Stars [Sirius Black] complete✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang