Forbidden Forest

438 65 5
                                    


Apa yang terjadi? Sekarang aku memandang Sirius dengan pandangan yang berbeda, sulit menjelaskan perasaan yang ku rasakan tadi. Apa hal ini normal?

Aku mencoba mengalihkan pikiranku lalu langsung pergi ke perpustakaan mengembalikan buku seperti tujuanku tadi, tiba-tiba aku teringat tugas ramuan yang Profesor Slughorn beri secara berkelompok dan seharusnya aku dan Dorcas mengerjakannya sekarang tetapi karena Dorcas sedang berada di hospital wings terpaksa aku membuatnya sendiri aku tak ingin nilai ramuanku buruk.

Aku bergegas pergi ke ruang penyimpanan ramuan mencari barang-barang yang kubutuhkan untuk membuat Amortentia "Duri mawar, peppermint, dan kelopak mawar" mataku mencari nama-nama bahan-bahan yang kugumamkan tadi tinggal satu yang belum kutemukan, duri mawar.

Mataku sibuk mencari toples dengan tulisan 'duri mawar' sampai ada seseorang yang muncul di sebelahku "Ini, duri mawar" ucapnya membuatku terkejut sedikit.

Regulus memegang toples duri mawar di tangannya "terimakasih" kataku mengambil duri mawar tadi "Kau mau membuat ramuan apa?" tanyanya "Amortentia" balasku "Biar ku bantu" kata Regulus, "Tidak perlu, aku bisa sendiri" balasku "Ya, tapi berdua akan lebih cepat selesai" ujarnya. Akhirnya aku menerima bantuan dari Regulus teringat kalau seharusnya aku dibantu oleh Dorcas andaikan saja Regulus pengganti Dorcas.

Kami menaruh semua bahan-bahan yang dibutuhkan di atas meja aku membuka catatan ramuan ku lalu Regulus sibuk membantu, selang beberapa menit akhirnya ramuan itu sudah terlihat seperti warna mutiara Regulus menyaring ramuan itu dan aku memasukan ramuan itu kedalam botol yang sudah kuberi label dengan nama 'Amortentia'.

"Akhirnya siap, terimakasih Reg" kataku kepadanya.

"Tidak masalah, bilang saja ini terimakasih ku karena kau sudah menyelamatkanku kemarin" ujarnya.

Aku membereskan barang-barang tadi lalu kami berjalan ke tempat penyimpanan ramuan lagi untuk mengembalikan bahan-bahan yang tersisa. "Apa Sirius tahu?" tanya Regulus tiba-tiba "Tentang?" tanyaku balik tanpa melihat Regulus yang duduk selagi aku menutup toples peppermint.

"Tentang aku yang menemui mu" kata Regulus aku menggeleng "Apa bagimu kau seharusnya menjauhiku atau bilang kepada Sirius kalau kita menjadi teman?" pertanyaan Regulus membuatku memalingkan perhatian ku kepadanya, "Untuk apa?" tanyaku bingung "Bukan kah kalian berpacaran?" tanyanya lagi.

"Reg, aku dan Sirius tidak berpacaran. Kau termakan rumor" celetukku kepada Regulus yang terlihat bingung "Benar kah? Kukira kalian berpacaran dari awal" ucap Regulus "Banyak yang mengira begitu."

_____

Marlene menghampiriku bersama dengan Dorcas yang mengaku sudah lebih enakan dan Mary yang dari tadi entah kemana.

Kami berjalan menuju great hall untuk makan siang lalu kami duduk disebelah Lily yang kebetulan baru duduk di great hall juga. "Sekali-kali kau harus bolos dalam tugas Perfekmu, Lily. Hal itu tak sehat" ucap Dorcas "Aku sedari tadi mencari kalian kemana-mana, kalian saja yang menghilang" balas Lily.

"Aku di hospital wings bersama Dorcas" kata Marlene "Aku hanya berjalan-jalan" sambung Mary sekarang mereka semua melihat kearahku "Aku... membuat ramuan Amortentia untuk hari esok" ujarku.

"Tunggu kau sudah membuatnya? Sendirian?" tanya Dorcas "Aku dibantu" balasku, Dorcas meminta maaf karena ia tak bisa membantu ku membuat ramuan Amortentia.

"Sirius, jauhkan laba-laba itu dari meja makan aku kau makan dengan tenang" pintah Remus yang terdengar di telingaku "Lily, apa kau merasakan kalau The Marauders selalu menghilang selesai jam makan siang?" tanya Mary ia masih membutuhkan seseorang lagi untuk mendukungnya. "Sebenarnya, ya. Bukan dari tahun kelima ini tetapi dari tahun kedua" balas Lily "Dan hanya kau yang tak menghilang" lanjut Lily mengarah kepadaku.

Dead Stars [Sirius Black] complete✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang