"Menjemput gadis yang berada di belakang mu" suara Sirius bergema membuatku terkejut.Aku mengintip dari sisi Severus dia terlalu tinggi. Aku bisa melihat Sirius yang berdiri di dekat meja yang tadinya kami pakai. "Kau punya urusan dengannya? Aku harus membuat ramuan Felix Felicis dengannya" balas Severus.
"Tenang saja Snivellus, dia sekarang milikku" ujar Sirius mendekati Severus dan memberi surat yang kuyakini surat dari Profesor Slughorn.
Severus tak mengatakan apapun ia mengambil suratnya tanpa bergerak sedikitpun. Sirius menarik tanganku dan membawaku menjauh dari Severus "Tunggu, itu air danau hitam ku-" Sirius tetap menarik tanganku "Bisa kita ambil lagi 'kan?" ucap Sirius.
Aku memutar kedua bola mataku kepadanya.
"Apa yang kau lakukan?" tanyaku kepada Sirius "Menyelamatkan mu" balas Sirius tanpa memandang wajahku.
Kami pergi untuk mengambil beberapa hal seperti daun pappermint, telur naga moncong pendek, bubuk tanduk graphorn, dan kumbang mati utuh.
Hanya satu lagi, air danau hitam. Aku kembali ke danau hitam dengan cangkir kosong tetapi kali ini aku bersama dengan Sirius.
Aku berjalan ke tepi danau dan hendak mengambil air danau tetapi tangan Sirius menolak ku dengan pelan membuatku hampir kehilangan keseimbangan ku "Sirius, jangan bercanda!" kataku kepadanya dia hanya menahan tawanya seperti orang bodoh.
Tetapi Sirius tak berhenti, sudah beberapa kali aku melarangnya dengan cara menyahuti namanya agar ia berhenti tetapi dia sama sekali tak berhenti.
"Berhentilah bercanda Sirius!" kataku menutup cangkir itu agar airnya tak tumpah.
"Bagaimana kalau aku tak mau?" tanya Sirius memancingku dengan senyumannya itu.
Ia mulai menolak ku lagi tetapi kali ini aku tak hanya diam, aku mencoba untuk membalasnya dengan menolaknya tetapi tenaganya memang lebih kuat dibandingkan aku.
Mataku membelalak saat aku kehilangan keseimbangan ku, dibelakang ku adalah danau hitam yang dirumorkan rumah dari berbagai makhluk yang mengerikan seperti gurita raksasa, aku akan jatuh ke danau hitam di udara yang dingin. Tangan Sirius menarikku dengan kuat menjauhkan ku dari danau hitam yang sudah pasti airnya dingin, mungkin Sirius menarikku begitu kencang sampai aku berada di dekapannya, semuanya terasa melambat.
Sampai aku tersadar kalau aku sudah di rerumputan yang setengahnya ditutupi salju dengan nafas yang tersengal-sengal aku menatap kedua bola mata Sirius yang berada di depanku, atau lebih tepatnya diatasku.
Aku bisa merasakan nafas Sirius yang hangat di udara yang dingin ini, aku tak peduli dengan apapun sekarang aku hanya ingin melihat matanya setiap hari sampai aku ditanam.
Sesaat aku sadar aku bangkit dengan tergesa-gesa tetapi Sirius seakan belum sadar walaupun matanya terbuka lebar, kepalaku terbentur dengan kepalanya membuatnya tersadar dan mengusap kepalanya "Jangan bercanda lagi Pads" kataku berdiri dan mulai berjalan masuk ke kastil Hogwarts meninggalkan Sirius yang masih mengusap dahinya.
_____
Kami sama sekali tak memgatakan sepatah kata pun sedari tadi. Dia tampak fokus menghaluskan pappermint.
Aku bimbang. Kau membuatku bimbang, Sirius.
Aku terus menerus memutar adegan di danau hitam dan aku harus susah payah menahan senyuman muncul dari wajahku.
Memang, aku bilang kalau aku akan membenci Sirius, aku akan mencoba melupakannya, aku akan membuang perasaan ini tetapi hati ku mau waktu bersamanya, hanya kami berdua, hatiku mau senyumannya muncul kepadaku, hatiku mau dia menatapku seakan aku adalah harta karun, hatiku mau dirinya dan aku tak bisa menahannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/283410009-288-k188652.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dead Stars [Sirius Black] complete✓
FanficThe Marauders yang beranggotakan lima orang Sirius, James, Peter, Remus dan Arabella. Tahun-tahun yang mereka habiskan di hogwarts dipenuhi dengan senyuman juga tawa persahabatan mereka, tetapi mereka lupa akan realita yang bisa saja membalikkan na...