Almost is never enough

107 17 7
                                    


Sirius harus dirampas paksa saat suara menyahuti namanya dia langsung pergi dan mengatakan bahwa dia akan kembali nantinya padaku. Dunia terasa lengkap kembali, namun dalam waktu-waktu yang kulewati tadi bersama Sirius aku semakin lupa tentang kesedihanku, maka pudar juga ingatan tentang surat itu. Aku tidak akan lama.

Aku kembali masuk ke dalam pesta dansa itu yang kini sudah semakin sepi bahkan Marlene, Dorcas, dan Peter bersama pasangan mereka lanjut pergi ke after party yang diadakan di Slytherin common room.

Tapi tetap saja ku dapati James dan Lily masih duduk dengan gelas mereka di tangan dan tawa yang menggelegar, senyumanku ikut merekah dan bukan rasa cemburu seperti beberapa waktu yang lalu. Aku butuh 10 menit setelah Sirius pergi untuk kembali ke great hall, tetapi saat aku masuk ia pun sudah tidak nampak kehadirannya. Dia seperti hantu saja, hadir di satu tempat lalu detik berikutnya hilang tanpa sepengetahuan ku, tetapi ku harap yang duduk dan yang memberi setangkai bunga yang masih ku genggam ini bukanlah hantu atau jelmaan Sirius, aku ingin itu menjadi Sirius. Sangat ingin.

"Kemana yang lain?" tanyaku kepada Lily dan James juga Remus yang tampaknya sudah ditinggal oleh pasangan dansanya "Mereka pergi ke after party, Eliza memaksa. Kami juga akan pergi sekarang, kau ikut?" tanya James dan Lily.

Awalnya tentu aku akan memilih menolak, aku sudah lelah dan untuk apa pula aku ke pesta itu? Tetapi setelah Sirius merubah malam ini dalam hitungan menit, aku malah mengangguk dan mengikuti langkah Lily dan James sedangkan Remus menyerah dan memilih untuk kembali ke kamar saja.

Sesampainya disana, lampu begitu redup dan ada beberapa lampu berwarna-warni yang menyilaukan mata. Banyak yang berdansa lebih bebas disini dengan musik yang pastinya berbeda dan bukan musik waltz ataupun musik untuk slow dance. Aku tetap berada dekat pada Lily dan James, kami mengambil satu meja yang tidak begitu berantakan. Semua murid dari segala house nampaknya berkumpul disini untuk berpesta. Aku bukanlah tipe orang yang menikmati hal-hal seperti ini karena terlalu cepat mereka berdansa dan tidak beraturan, lampu warna warni yabg menyilaukan, juga musik yang dapat merusak gendang telinga ku kapan saja. Tetapi karena tampaknya Lily dan James terlihat tidak mempermasalahkan apa yang ku sebutkan tadi, akupun ikut duduk sambil mencari dari kiri ke kanan, kanan ke kiri, dan lagi kiri ke kanan. Mencari sosok pria yang tahu aku merindukannya dan dia berhutang diri dan waktunya padaku.

"Bella, kau mencari seseorang?" tanya Lily saat dia melihat aku yang sibuk mencari-cari, "Oh, tidak. Hanya melihat situasi sekitar." ucapku mencoba fokus pada minuman ku saja kali ini.

"Arabella, bisa kami tanya satu hal?" tanya James tiba-tiba, nada suaranya begitu serius kali ini membuatku takut. "Wow Prongs, jangan terlalu serius, apa pertanyaan itu seserius itu?" kataku mencoba bercanda sedikit.

"Apa yang sedang kau pikirkan, Bella?" tanya Lily dia menatapku tapi tangannya malah memegang tangan James secara terang-terangan di atas meja. "Aku tidak apa-apa Lily, kenapa dengan kalian?" tanyaku kebingungan meski aku tahu apa yang mereka tanyakan akupun juga ada jawabannya.

"Tidak. Kau tahu, kau hanya --belakangan ini-- terputus dari dunia, kau tahu? Seperti ragamu disini tapi kau entah kemana sebenarnya." tambah Lily, wajahnya masih terukir khawatir dengan jelas meski remang-remang yang kami alami di dalam sini. "Tidak, apa ini ada urusannya dengan aku yang kebanyakan tidur?" balasku balik bertanya tapi tak dijawab James malah menimpalinya dengan sebuah pertanyaan, "Bella, kau tahu 'kan apabila kau punya masalah kami bisa saja membantumu, kau hanya perlu cerita, kami tidak akan menghakimi mu." kini aku semakin bingung dan malah melontarkan sebuah tawa.

"Kalian kenapa? Aku tidak apa-apa, bahkan aku merasa sangat baik sekarang." balasku menyisip minuman ku lagi, tentu aku tidak apa-apa sekarang.

"Arabella," mereka tak ikut tertawa dan malah menatapku bersamaan dengan raut wajah penuh kekhawatiran, "Kami tahu, tentang kau dan Sirius." ungkap James. Aku tertegun, "Tahu darimana?" harusnya pertanyaan itu tetap berada di benakku saja namun sudah terlanjur terkeluar oleh mulutku.

Dead Stars [Sirius Black] complete✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang