Louis

124 18 4
                                    

Author p.o.v

Tangan Sirius menepuk pundak Louis tepat saat wajah Louis berada begitu dekat dengan Arabella, Louis menjauh dan memutar kepala nya untuk melihat Sirius. Louis mengharapkan pukulan dari tangan Sirius yang nyata nya tak muncul sama sekali.

"Baiklah Garreld, kau menang." Arabella membuka mata nya dengan sekejap mendapati Sirius, orang yang sedari tadi ia cari.

Mulut Arabella terbuka sedikit, ia terkejut karena Sirius datang tidak seperti yang ia harapkan. Sirius tidak datang dengan amarah kepada Louis, dia tidak melukai Louis sedikit pun, nada bicara nya juga tidak tinggi.

"Wah, wah, si pacar datang juga. Baiklah Nona Dyvette, sampai kita berjumpa lagi" lalu Louis dan Sirius meninggalkan Arabella terdiam dan penuh pertanyaan.

Apa yang baru saja terjadi?

Louis dan Sirius berjalan bersamaan, Sirius terdengar menghela nafas nya berkali kali. Dia tidak memukul Louis tidak seperti yang Arabella dan Louis sendiri harapkan, karena itu bukanlah kesalahan Louis. Itu semua kesalahannya, dan sekarang dia akan menerima konsekuensinya.

Arabella bertemu dengan James dan Remus yang mendapati dirinya sedang kebingungan juga terkejut.

"Kau tidak apa-apa Arabella? Dimana Sirius?"

Mereka melontarkan pertanyaan disaat Arabella menanyakan hal yang sama kepada dirinya yang sama sekali tidak tahu menahu.

Sekarang mereka hanya bisa berharap Sirius tidak apa-apa dan melanjutkan aktivitas mereka. Namun Arabella tidak bisa melepaskan bayang bayang Sirius dari pikirannya, mereka tau ada yang tidak beres namun mereka tak bisa melakukan apa-apa sekarang. Mereka hanya bisa melihat nama Sirius dan Louis yang terlihat dekat di Peta Marauders.

Sampai makan malam tiba. James, Peter, Remus, dan Arabella hanya bisa mengangkat bahu mereka saat yang lain bertanya keberadaan Sirius.

"Sstt... James!"

James berhenti mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya sekejap, dia menggoyangkan kepala nya berpikir dia hanya salah dengar saja.

"James! James Potter!"

Sirius kembali berbisik namun James tetap acuh tak acuh.

"Prongs!" Barulah kepala James berputar ke arah Sirius sepenuhnya, Sirius berada di balik pintu besar great hall yang untung nya tidak terlalu jauh dari meja James.

James pun beranjak bergegas menemui Sirius untuk mengobati kekhawatiran yang menumpuk di hati nya, namun seruan dari Lily membuat langkah nya berhenti.

"Kau mau kemana James?" tanya Lily, suaranya lemah lembut.

"Aku... Aku sakit perut" jawab nya lalu berlari keluar dari great hall meninggalkan makan malam nya yang tersisa.

"Kemana saja kau?" tanya James nada nya khawatir di bumbui dengan amarah kepada Sirius sambil berbisik, lalu matanya bertanya tanya melihat kondisi Sirius yang tidak seperti biasa.

"Pad, kau tidak apa-apa?" tanya James lagi sekarang nada nya lembut hampir mirip seperti nada bicara Lily. Tidak ada nya jawaban dari Sirius yang mengerang kesakitan membuat James harus bertindak. Ia membawa Sirius ke kamar mandi kosong sebab Sirius menolak ke hospital wings, dan James harus 'mencuri' atau lebih tepatnya meminjam beberapa perlengkapan dari hospital wings.

"Aku bertaruh dengan Louis." Sirius buka suara saat James mengobati luka nya.

"Kami bertaruh jika tim Gryffindor menang, semua pemain quidditch Gryffindor akan ditraktir butterbear olehnya minggu depan dan Louis harus menjauh dari Arabella." James masih fokus mendengarkan Sirius sambil mengobati lukanya.

Dead Stars [Sirius Black] complete✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang