Moony

478 36 10
                                    

"Dan?" Arabella tidak bisa memastikan jawaban dari Sirius.

"Dan kurasa... Aku ingin kita-" perkataan Sirius terpotong karena pintu yang terbuka dengan Lily dan Marlene yang berdiri di ambang pintu terkejut dengan keberadaan Arabella dan Sirius.

Sirius dan Arabella memberi ruang antara mereka berdua.

"Bella?"

"Lily! Marlene, kalian mau kemana? Bukannya sudah waktu tidur?" tanya Arabella gugup bingung dimana seharusnya ia menaruh tangannya.

"Seharusnya kami menanyakan itu kepadamu. Kemana saja kau? Bukannya sudah waktu tidur?" tanya Marlene.

"Err... Kamar para Marauders, aku baru saja mau masuk" jawab Bella.

"Kami mau ke hospital wings, dan mungkin ke dapur juga, Marlene kedatangan tamu tak diundang dan perutnya terasa sakit" kata Lily.

"Oh, Oh! Baiklah aku akan masuk dan tidur lebih dahulu kalau begitu" ujar Bella memberi jalan untuk Lily dan Marlene.

"Sirius, bukan kah kau seharusnya di kamar mu?" tanya Lily.

"Oh, oh iya aku hanya mengantar Arabella" jawab Sirius ia juga gugup.

"Arabella sudah berada di kamarnya, kau bisa kembali ke kamar mu sekarang, Black" celetuk Marlene, mungkin keberadaan Sirius dan Arabella membuat perutnya tambah sakit.

"Iya, aku baru saja akan kembali" ucap Sirius lalu berjalan menuju kamarnya meninggalkan Arabella yang tidak bisa berhenti memikirkan tentang hubungan mereka.

Arabella tidak bisa membedakan apakah Sirius memutuskan untuk berhenti atau Sirius akan mengatakan yang sejujurnya kepada semua orang dan melanjutkan hubungan mereka.
_____

Lily tampak fokus memperhatikan telapak tangannya di kelas ramalan sedangkan yang lain berharap kelas ramalan segera berakhir.

Mary dan Dorcas termasuk murid yang memerhatikan pelajaran yang sedang diterangkan.

Arabella tidak peduli dengan pelajaran ramalan sama seperti ke empat anggota marauders yang terpaksa memandangi tangan mereka tanpa mendengarkan penjelasan Professor.

Kali ini mereka belajar tentang 'takdir di tanganmu' atau lebih tepatnya garis telapak tangan adalah takdirmu.

Sirius melemparkan kertas ke Peter yang tertidur lelap membangunkannya dengan panik membuat Sirius tertawa cekikikan.

Arabella masih terpikir tentang obrolannya dengan Sirius tadi malam, tetapi sedari pagi ia belum memiliki kesempatan untuk mengetahui jawaban Sirius.

Semua lega saat makan siang kunjung datang membiarkan mereka keluar kelas ramalan dengan perut yang kosong dan semangat untuk makan.

Lily terkabung dalam pikirannya, matanya seakan mencari-cari jawaban di telapak tangannya dengan gelisah, dia juga tidak menyelesaikan makan siangnya dan pergi terlebih dahulu dengan alasan yang tidak jelas.

Dia bingung, gelisah, juga takut.

Lily takut setelah pembacaan garis tangan di kelas ramalan sebab ia menyadari garis kehidupannya begitu pendek baginya.

Dia menggila dalam diam duduk di lorong sendirian mencoba menjauh dari teman-temannya yang sedang menikmati makan siang, dia tidak ingin teman-temannya mengkhawatirkan dirinya.

Umurnya baru 17 tahun dan dia tidak siap untuk menghadapi kematian.

Lalu sang bunga matahari duduk di sebelahnya. Peka akan apa yang dihadapi Lily, James berusaha menenangkan nya.

Dead Stars [Sirius Black] complete✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang