take me to the moon

287 44 13
                                    


Mulai malam itu 'perang' antara kerajaan Arabella dan Sirius berhenti, medan perang berubah menjadi taman bunga.

Sirius datang ke great hall untuk sarapan dengan muka ceria walaupun tadi malam dia kurang tidur karena tak bisa berhenti memikirkan tentang Arabella dan bibir manis milik kekasihnya itu.

"Tumben kau pagi-pagi sudah hadir di great hall, dan wajahmu terlalu bersemangat. Apa ada berita yang ingin kau ceritakan pad?" tanya Remus yang tidur pulas beberapa hari karena tak perlu patroli.

"Apa salah jika aku bangun pagi dam ceria, moony?" tanya Sirius balik, senyuman itu tak luntur dari wajahnya.

"Tidak, tapi saat kau yang bangun pagi dengan wajah cerah, dunia sedang tak baik baik saja" balas Remus dengan sedikit candaan.

Remus sudah membungkuk bertujuan untuk duduk disebelah Sirius tetapi tangan Sirius menghalangi bokong Remus mendarat ke kursi great hall itu.

"Untuk Bella" kata Sirius, dengan dua kata itu Remus mengerti dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Bukannya kalian sedang bertengkar? Waktu itu saja dia tak mau duduk disebelahmu, ingat?" tanya Remus duduk di sebrang Sirius.

"Itukan sudah berlalu" Remus lega karena perkataan Sirius tadi menandakan kalau perang antara Sirius dan Arabella sudah usai.

Remus dan Sirius makan sarapan sambil menunggu teman teman mereka datang, satu persatu dari anggota para Marauders datang termasuk Arabella yang duduk tepat di sebelah Sirius.

James menyenggol tangan Remus dan bermain mata dengan Marlene, diam diam mereka tau kalau perang dingin antara Arabella dan Sirius kian usai tanpa suara sedikit pun.

"Wow kalian tampak lebih akra-" perkataan Peter di potong oleh James yang menyenggol lengan Peter memberinya kode agar tak membicarakan hal itu sekarang.

Tak ada sedetik pun lewat tanpa senyuman yang muncul dari wajah kedua kekasih itu saat mereka bertatapan mata.

Arabella dan Sirius bagaikan dua benda yang di lem dengan lem super kuat, mereka terlihat sangat susah untuk dipisahkan dari satu sama lain. Diam-diam mereka mencuri curi waktu berduaan dan menunjukkan pada saksi buta yang tak bernafas kalau mereka adalah sepasang kekasih.

Semanis kue brownies, cinta mereka tak terasa hambar.

Arabella p.o.v

Pelajaran astronomi dimulai dan kami disuruh menuliskan hal-hal yang tak penting di buku, sangat membosankan.

Pikiranku hanya terfokus dengan bagaimana buruknya tulisan tanganku tetapi aku tak mau merapihkannya sama sekali, jika tak terbaca bukan salah ku kerjaku hanya menulis disini.

"Ssttt..."

Suara bisikan Sirius yang duduk tepat di belakang ku sampai ke telingaku, aku menaruh pena yang ku pakai tadi dan berbalik dengan perlahan.

"Apa?" tanyaku berbisik kepadanya.

Ia tersenyum begitu manis dan menunjuk ke tangannya yang berada di samping meja, aku mengambil benda yang ada di tangannya.

"Hadiah untuk mu karena memiliki senyum yang manis" bisiknya di telingaku membuatku tak bisa menahan senyuman di wajahku.

Surat yang diberi Sirius sekarang sudah berada di tanganku, surat itu tertulis:

"Untuk kekasih Sirius Black, kau diajak dan disarankan untuk menemui dan menemaniku di depan danau hitam sehabis makan siang.

With love, your boy(friend)"

Dead Stars [Sirius Black] complete✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang