Jgn lupa kasih feedback☑️
***
[Cerita Singkat]
"Boleh gue pinjam pundak lo buat bersandar? "
***
R
embulan berlindung dibalik awan hitam yang menggantung tinggi,cahayanya masih terlihat meskipun tak berwujud. Tidak ada taburan bintang yang katanya terlihat indah.Menyisakan dingin malam membelai kulit ari gadis berbaju setelah tidur motif buah ceri.
Ia termenung dalam sebuah kursi didepan cermin,dengan jendela terbuka satu,
Sekali saja ia tidak diijinkan untuk pergi malam bersama teman-teman nya,dan sialnya karena penyakit jantung lemah yang bersemayam ditubuhnya.
Gadis itu menunduk dalam,lelah untuk kesekian kalinya ia ucap dalam hati, malas minum obat dan apa-apa harus dibatasi.
Mungkin diluar sana, orang-orang menganggap Derana,seorang gadis yang memang mudah bersosialisasi, dan pribadi yang terbuka hingga dijuluki si gadis bar-bar. Namun nyatanya, Derana diam saat ia merasa lelah dan hampir putus asa,tidak membaginya dengan siapapun. Tidak pernah berkata, 'aturan itu memberatkanku'
Atau 'aku ingin seperti mereka' meskipun batinnya berteriak meminta keadilan dari sang kuasa."Cape fisik...gue juga pengin ikut olahraga besok,apalagi pasang -pasangan, kali aja kelas gue gabung sama punya Jay."
"Gue juga pengin makan semua yang ada dikantin tanpa khawatir takut mati, tapi—" ia menggeleng, menghentikan omongannya yang semakin melantur,padahal jam sudah menunjukan pukul 23.22.
"Jangan gitu,Na..lo harus bersyukur,seenggaknya papa dan mama selalu perhatian sama lo, walau kadang mama suka lupa,nggak papa jangan baperan,mama kan baru nikah beberapa bulan yang lalu sama papa..."
Derana berupaya mensugesti dirinya agar membuang jauh-jauh keinginan itu.Hidup berkecukupan,bisa bicara, otaknya juga terbilang cerdas, parasnya juga cantik(kata bunda)dan punya orangtua lengkap kembali. Sederet kelebihan itu nampaknya bisa dijadikan acuan oleh Derana agar lebih bersyukur kepada Tuhan.
Ada beberapa alasan yang mendasari masing-masing orang tidak melakukan suatu tindakan
Pertama karena tidak mampu, dan kedua karena tidak tidak boleh.
Senyumnya melengkung,menampilkan pantulan dirinya dalam cermin,
"Lo bahagia kan,Na?" Tanya gadis itu pada pantulan dirinya sendiri dalam cermin.
Dalam hening malam itu,Derana ditemani suara detak jam yang terus berbunyi teratur.Lalu,suara lain menginterupsi diantara detak jam,ponselnya menyala tergeletak diatas kasur bagian tengah.
Dengan tenang,Derana bangkit dan mengambil ponsel,ia duduk dibibir ranjang.
Nanda≠ Jayden
Naaaa
Udah minum obat belum,awas aja lo nggak minum obat,gue laporin Jay!Udah dongg😬jgn laporin Jayyy,
awas aja,gue gebug lo besokTau nggak Na?
Apa?
Gue tadi habis nyelamatin orang mau bundir
Bunuh diri?
Iya,dan seketika gue keinget waktu bokap gue juga bunuh diri,waktu itu gue merasa nggk berguna
Nda...
KAMU SEDANG MEMBACA
PENA ASMARA | TAMAT✅
Teen FictionMisteri-roman Jayden,cowok tampan dengan hidung mancung yang khas, meskipun hanya beban sekolah, berkali-kali masuk BK,dan gemar mengambil tanpa permisi pena dari seorang gadis berbeda jurusan. Jay berbakat pada bidang non akademik. Ia harus tertol...