Haii, siap baca?
Selamat baca,semoga suka
Voment dulu biar nggk lupa***
[Gagal Modus,Tapi Menang Banyak]"Jay,kalo mau gue peluk itu bilang,jangan kebut-kebutan kayak tadi,bahaya tau!"
***
"Jay,lo tega ninggalin gue disini,sendiri?!"
Melangkah lebar,Jay tidak menggubris Derana yang menyesuaikan langkah dengan sedikit berlari untuk bisa sejajar dengan lelaki berseragam putih abu-abu itu.
"Jay,bukannya sesuai kesepakatan kita?" Tanya Rana,berusaha mendapat respon dari Jayden. Bahkan tas ungu mudanya masih ia peluk dengan erat.
Jay menghentikan langkahnya,dan berbalik badan,mendapati Derana yang tengah tersenyum lebar.
"Haii..""Gue nggak bilang setuju."
"Tuh lo bilang setuju,oke? Gue numpang!" Sambar Derana tak mau kalah, gadis itu akan melakukan apa saja agar lawan bicaranya terbungkam.
Tangan Jay terulur meremas udara seolah-olah meremas muka gadis menyebalkan disampingnya "Rasanya pengin lempar lo ke palung Mariana!"
"Hahaha,untung jauh ya,jadinya lo nggak bisa lempar gue kesanaaa."
"Gue nggak bilang setuju,Ranabel!"
"Tuh lo barusan ngucap lagi."
"Mana?" Dahi Jay berkerut,satu tangannya masih menahan tas gendong abu-abu dipundak kanannya.
"Lo kan bilang, 'gue nggak bilang nggak setuju'"
"Gue bilang,gue nggak setuju—"
Derana mengetikkan jarinya,
"Nah! Lo tadi bilang 'gue nggak bilang nggak setuju'!"Jay memijit keningnya, "gue bilang,gue nggak setuju!"
"Iya lo bilang—"
Jay memotong ucapan Derana dengan tegas berkata, "Gue nggak bilang nggak setuju!" Menyadari ada yang aneh dengan kalimatnya Jay hendak meralat,namun mendadak otaknya blank.
"Tuh! Lo barusan ngomong!"
"Terus?"
"Iya kalimat lo barusan mengandung kata-kata setuju, kata-kata pro,artinya lo setuju." Derana melirik Jay yang sekarang menatap lurus parkiran bingung.
"Gue salah ucap tadi."
"Nggak,nggak. Kata itu spontan dari mulut lo,berarti jauh dihati lo,lo setuju sama kesepakatan kita,lagian nganterin gue doang,mau pulpen satu pack?"
"Emang,gue ngomong gitu? Kok—"
"Makanya,lo harus suka makan sayur,biar nggak suka lupa!"
Jay berpikir sejenak,sepertinya ada yang aneh dengan kalimatnya.
"Ck! Yaudah,tapi lain kali,gue nggak bakal mau!"Sudahlah! Ini sebenarnya antara Derana yang juga pintar bermain kata-kata atau Jay yang terlalu sering bolos bahasa Indonesia?
KAMU SEDANG MEMBACA
PENA ASMARA | TAMAT✅
Novela JuvenilMisteri-roman Jayden,cowok tampan dengan hidung mancung yang khas, meskipun hanya beban sekolah, berkali-kali masuk BK,dan gemar mengambil tanpa permisi pena dari seorang gadis berbeda jurusan. Jay berbakat pada bidang non akademik. Ia harus tertol...