Surat Misterius

191 18 1
                                    

Vote sm komen dulu biar nggak lupa^^

***
[Surat Misterius]

"Gue nggak tau,surat itu bikin gue gila karena kata-kata sama darah,mungkin udah dibuang sama perawat."

***

G

etaran didalam saku rok jeans selutut itu,seketika menyadarkannya dari alam mimpi yang begitu indah. Baru saja bangun, Derana sudah disuruh berpikir.

Saat ia menoleh ke samping kirinya,terdapat gorden cokat tua yang menutupi sebuah jendela yang cukup besar. Embusan angin tipis hasil dari sebuah AC yang berpasang dipojok atas dekat pintu turut menyambut Derana yang masih setengah sadar.

Dan yang paling iconic sebuah boneka pororo berukuran sedang turut hadir menggantikan guling yang entah dimana.
Derana hanya bisa tersenyum tipis, kalau sudah bertemu dengan pororo,ia seketika teringat lelaki itu,pujaan hatinya, Jayden Alvaro.

Jadi ini kamar Jayden? Masih teringat dengan jelas malam itu dirinya dan Jay menonton Pororo bersama, bukankah tempatnya sekarang adalah disofa?

Derana menggaruk belakang telinganya,terlihat bingung.
"Masa sih? Nggak,kayaknya ini gue yang tidur berjalan nggak sih?"

Terlepas dari perasaan bimbang yang menyerang, Derana memilih keluar kamar setelah merasa nyawanya terkumpul ,sebelum itu tentu saja ia membereskan bantal pada tempatnya.

"Jayyy!" 

Derana berhenti saat samar-samar mendengar takbiratul ihram dari seorang laki-laki dari balik pintu kamar sebelahnya.

"Allahuakbar,"

Brakk!

Tidak salah lagi,itu Jay sedang menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.

"Tunggu!"

Matanya membulat dengan mulut yang  terbuka lebar, didalam kamar tersebut Jay yang mengenakan baju Koko berwarna putih dan sarung hitam dengan rambut yang sedikit basah.  Cowok itu menatap Derana bingung,alisnya mengisyaratkan
'ngapain lo ganggu?'

"Gue anter lo nanti habis ini,"

"MasyaAllah, ngaku Jay lo—bukan manusia kan?!" Terka Derana tiba-tiba.

Jay sangat lelah menghadapi kerandoman manusia satu ini.

"Iya! Gue setan,puas lo?!" Jawabnya asal. "Udah? Keluar lo,nggak liat gue mau solat?!" Kesal Jay.

"Tunggu gue! Gue juga mau solat!" Ujar Derana bersemangat.

Jay tersenyum,menatap heran gadis berambut sebahu itu.
"Emang solat lo?"

"Enak aja! Gue kan juga muslim,gue makan lo lama-lama Jay! Untung sayang!"

"Gue tunggu satu menit,kalo lebih gue tinggal,"

Derana hendak melayangkan protes tidak terima. "Satu menit? Heh—"

"60,59..."

Cowok itu duduk dibibir kasur,menyalakan ponselnya dan menghitung detik demi detik waktu yang tersisa yang merupakan tiket emas Derana untuk solat bareng dirinya.

Dengan kekuatan yang tersisa, Derana berlari menuju toilet dan berwudhu.
Saat kembali, Jay sedang menghitung 3 detik terakhir waktu yang tersisa.

"3...2.."

"Satuu, gue udah sampe!"

Tidak mau berlama-lama, Jay segera memindahkan sajadahnya kedepan. Dan Derana mengmbail sajadah lain berwarna merah untuk dirinya dan memakai mukena yang Jay sediakan.

PENA ASMARA | TAMAT✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang