Selamat baca:3
Jgn lupa kasih feedback
***
[Postingan Nanda]"Kenapa lo harus suka Nanda? Kenapa nggak yang lain? Kenapa harus sahabat gue? Lo tau,rasanya jauh lebih sakit daripada jantung gue kambuh."
***
Setelah selesai menyelesaikan hukuman, Derana segera berlari menuju kantin, membeli dua botol air mineral untuk Jay dan dirinya.
Saat tibanya dilapangan, bahunya mendadak melemas, melihat Jay sudah menegak air mineral dari botol pink dan ada Nanda disampingnya dengan raut sebal, mendorong Jay agar menjauh dengan omelan,bukannya marah,cowok itu malah tertawa,sesekali mencubit hidung Nanda dengan dua jari.
Sakit hatinya ia tutup dengan senyuman lebar dan pekikan kencang meneriakan nama Jay dengan panjang y tiga kali.
"Jayyy!"Nanda terlihat tidak enak,melihat ia menenteng kresek berisi air mineral.
"Na,sorry...dia emang titisan setan!"Cowok itu menahan senyum dengan pipi yang bersemu.
"Tapi wajah gue titisan malaikat kan,Nda?" Senyuman tengil Jay muncul menghadap Nanda."Walau kang nyolong,tapi lo emang vibesnya bukan orang—"
"Nyaut aja,gue ngomong sama Nanda bukan lo,"
"Kan lo dicuekin, sebagai cacar alias calon pacar yang baik,gue bales..."
"Nggak butuh, mending lo pergi,"
"Jay!" Nanda menghentikan Jay karena cowok itu mulai tidak benar. Mulut setannya sudah kembali.
"Dih—pas dihukum tadi aja lo bisa romantis, kok sekarang enggak?!"
Jay menatap sensi Derana,keduanya adu tatap tidak ada yang mau mengalah. "Romantis mata lo!"
"Sekali lagi lo bentak Rana,gue siram Lo pake air!" Ancam Nanda menengahi.
"Terus apa suruh pegang tangan lo tadi? "
"Karena gue yang salah,gue mau tanggung jawab, lo dihukum gara-gara gue!" Jawab Jay tanpa mau melihat Derana yang hanya sebahunya "satu lagi, fisik lo kan lemah."
Byurrr!
"Ndaaa!"
***
SMA En-hype menerapkan sistem full day dalam pembelajaran. Sore ini, pulang sekolah Derana menghela napas lega saat melihat Nanda yang ternyata habis membantu Pak Theo membawakan laptop kedalam kantor."Nanda!"panggilnya, lalu berlari kecil menghampiri Nanda yang beridiri didepan kantor guru.
"Na,gue bilang pulang duluan, pak Asep kasian udah nungguin,"
"Belum selesai? Yahh,padahal gue mau minta tolong," ucap Derana,bahunya merosot,mendadak semangatnya hilang.
"Mau minta tolong apa?"
Pertanyaan Nanda membuat ujung bibir Derana tertarik keatas,tersenyum penuh makna. "Tuker posisi, hehehe."
Tau apa yang sahabatnya itu maksud, Nanda menggeleng pasrah.
"Nggak capek ndeketin anak setan kayak Jay?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PENA ASMARA | TAMAT✅
Teen FictionMisteri-roman Jayden,cowok tampan dengan hidung mancung yang khas, meskipun hanya beban sekolah, berkali-kali masuk BK,dan gemar mengambil tanpa permisi pena dari seorang gadis berbeda jurusan. Jay berbakat pada bidang non akademik. Ia harus tertol...