Hi, Alhamdulillah bisa update revisi biar agak jelas alurnya hehe,
Tau cerita ini dari mana?
Selamat membaca:)***
Chapter [ Hukum]"Lo tau hukum Charles Darwin tentang seleksi alam? Berlaku buat disini."
***
Suara benturan sepatu dengan kerasnya lantai masuk dalam pendengaran cowok berseragam putih abu-abu itu. Dengan ciri khas seragam yang dikeluarkan. Anak itu bersembunyi dibalik pintu salah satu kamar mandi.Tak sendiri. Bersama 3 sahabatnya yang sama-sama awut-awutan soal seragam. Mereka menahan tawa,tidak sabar menyaksikan tontonan gratis sebentar lagi.
"Satu..dua...tiga." mereka berhitung lirih.
Byurr
Setelah yakin korban masuk perangkap jebakan. Mereka lantas tertawa kencang, keluar dari tampat persembunyian.
"HAHAHA...LIAT ANJIR BASAH SEMUA..HAHAHA.."Benar saja,seorang gadis basah kuyup dibawah pintu kamar mandi setelah 4 cowok tadi dengan sengaja menumpahkan air dari atas pintu.
"Jayyy!"
"Ranabel,Ranabel..ini balasan lo karena udah buat gue malu!" Jay menyejajarkan tubuhnya dengan Derana sampai bibirnya sangat dekat dengan telinga gadis itu.
"Kok gitu sihh. Kita kan udah nggak musuhan,gue juga udah minta maaf sama lo! Lo curang!" Protesnya.
Bibir Jay membentuk senyum sinis,
"Sekarang gue tanya,yang dari dulu cari masalah dan selalu caper sama gue itu siapa?"Jay mengedikkan dagunya pada Ricky,
"Menurut lo?""Ya dia lah! Gue juga pernah liat lo fotoin Jay kan?!"
Ricky Ganendra,tingginya setara dengan Jayden,sekitar 180 cm. Namun sebenarnya Ricky masih kelas 11. Matanya sipit tajam,berbeda dengan Jay yang bermata monolid.
Derana menggeleng pelan.
"Gue juga nggak mau,tapi dipaksa sama Bu Rani! Bocil jangan sok tau ya!"Jay terdiam sejenak. Moodnya mendadak rusak karena mendengar nama guru Bk-nya itu.
"Anjir gue bukan bocil!" Elak Ricky.
Azka menengahi, "bocil teriak bocil,liat noh tinggi Lo,sepundak Jay aja nggak nyampe!"
Kemudian ketika Juan melewatinya,cowok itu berhenti sejenak,dan berbisik.
"Lo tau hukum Charles Darwin tentang seleksi alam? Berlaku buat disini.""Alah teori Charles Darwin kayak lo paham aja sama biologi!"
Juan terkekeh remeh, "itu sejarah juga,bego."
"Jayyy. Gue kedinginan! Gue nggak bawa ganti? Jay Lo nggak mau minjemin Hoodie lo buat gue?"
"Hoodie gue lebih berharga dari lo."
***
Derana melangkah lemas ke dalam kelas yang telah sepi. Di dalam kelas hanya tersisa tas berwarna ungu miliknya.
Gadis itu membuka tasnya dan mengeluarkan cardigan ungu untuk menutupi seragam yang basah. Untung saja Derana sempat membawa cardigan tersebut kalau tidak bisa-bisa tidak pulang karena dalamannya yang terlihat jelas.
"Gue lebih suka jadi musuh lo,nggak canggung,selalu bisa deket,tapi gue nggak bisa biarin lo sama Nanda. Untuk ini gue bakal egois."
Suara langkah lain mengalihkan atensi Derana dan mendongak menatap seseorang dari arah pintu kelas yang terbuka lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENA ASMARA | TAMAT✅
Novela JuvenilMisteri-roman Jayden,cowok tampan dengan hidung mancung yang khas, meskipun hanya beban sekolah, berkali-kali masuk BK,dan gemar mengambil tanpa permisi pena dari seorang gadis berbeda jurusan. Jay berbakat pada bidang non akademik. Ia harus tertol...