Hai semicolon!Aku bisa menahan semuanya, hari ini aku menemukan alasan untuk bertahan ditengah keluargaku yang sudah hancur
Karena dia, hahaha...aku masih ingat..
Dia, Derana Asmaralaya, gadis cantik dan kuat yang memberiku sebaris tulisan dalam notes kecil berwarna kuning ditengah jalan.'Kalo lo mau mati, bisa tuker ngga? Gue pengin hidup'
Kalimat dalam notes itu terdengar 'slengean' kan? seperti orangnya sih...
Lupakan, pokoknya aku suka berteman degannya, karena setelah beberapa hari aku mengenalnya, aku seperti hidup kembali dalam dimensi yang berbeda, duniaku yang baru dan pelangi
Dia kuat, berusaha tetap hidup dengan penyakit jantung lemahnya. Kalo aku hanya anak broken home, dia lebih kuat dari ku.
Dia lucu, satu-satunya gadis yang bisa membuatku tersenyum pasca orangtuaku bertikai hebat dan cerai
Dia baik, meganggapku seperti orang normal meskipun dia tahu,aku sakit
Dia manis, bahkan caramel pun kalah manis
Derana, dia alasanku masih bersamamu semicolon! Aku akan tetap hidup dan berjuang untuk sembuh:)
Langit
5 Mei 2018Surat berlumuran darah itu, Derana temukan ditempat kejadian,dalam saku lelaki itu. Derana tidak mengerti mengapa Langit membawa surat 5 tahun lalu dalam saku celana, seolah-olah Langit sudah tahu dirinya tidak akan selamat, dan dirinya terancam bahaya selama ini.
Berhenti pada tahun surat itu dibuat, Derana terpaku, pelupuk matanya sudah siap meneteskan air mata.
2018, awal pertemuannya dengan Langit. Laki-laki lembut yang menyimpan luka mendalam terhadap keluarganya. Dan sekarang, sampai nafas terakhir, Langit harus menderita karena terlibat dengannya.
Andai Derana tidak gila dengan mengiyakan rencana balas dendam itu. Pasti ia masih bisa menemani Langit berobat, atau bahkan berangkat berobat bersama. Seperti biasanya. Langit adalah alasan ia rajin cek kesehatan jantung.
Andai Derana tidak gila dengan mengiyakan rencana balas dendam itu. Jay juga masih berada disisinya. Padahal Derana juga bisa mendekati Jay tanpa niat busuk itu. Namun, bodohnya ia tidak terpikirkan sama sekali. Dulu, Derana hanya menyukai Jay secara diam-diam.
Pemakaman Langit dilaksanakan dirumah Ibu kandung Langit, Aisyah. Didepan jasad Langit yang sudah terbujur kaku dan tertutup kain putih, Aisyah tak henti menangis dan memukuli dirinya sendiri sejak dikabarkan bahwa anak tunggalnya sudah tak bernyawa.
Derana tahu, Aisyah juga seorang ibu biasa yang menyayangi anaknya lebih dari apapun, meskipun tak tinggal bersama, rasa sakitnya tetap sama atau mungkin lebih.
Tak banyak yang datang ke pemakaman Langit, karena memang Langit tak punya teman. Sejak permasalahan cerai orangtuanya Langit lebih mengisolasi diri. Langit takut teman-temannya merasa dirinya aneh karena belum mempunyai agama tetap, dan rasa takut itu bertambah karena bipolarnya.
Hanya ada tetangga dekat rumah Aisyah serta teman dekat kuliah Langit, mereka mengatakan tak menyangka Langit pergi secepat ini. Mereka juga mengaku bahwa sudah lama lost contacts, tiba-tiba saja langit memblok nomor mereka dan sengaja menjauh tanpa alasan.
Dua orang menahan tubuh Ibu Langit yang berusaha menyerang Derana tiba-tiba.
"PERGI KAMU! SAYA TIDAK MAU PEMBUNUH ANAK SAYA BERADA DISINI! KAMU MEMBUNUH ANAK SAYA...KAMU TERLIBAT DENGAN ORANG INI KAN?!" Ibu Langit melemparkan dengan emosi satu foto polaroid.
"SAYA DAPAT ITU DARI POLISI DAN POLISI MENGATAKAN KALIMAT YANG TERAKHIR DIUCAPKAN ANAK SAYA ADALAH NAMA KAMU, DERANA!"
Derana sedikit terkejut, ia berkeringat dingin melihat satu persatu orang-orang yang mulai menatapnya curiga sebelum akhirnya mengambil foto polaroid itu dari lantai.
Seorang gadis berpakaian modis dengan dress hitam selutut ada diantara dua laki-laki.
Juan, Jay, dan Luna? Disebuah club?
31 Desember 2021
Dibelakang foto itu terdapat tulisan tangan, Derana yakin Langit yang menulisnya.
Sekilas tidak ada yang aneh dengan foto itu hingga aku menyadari laki-laki sebelah kanan meletakkan ponselnya menghadap si perempuan dan Jay yang sedang mabuk dengan kamera menyala. Dengan kata lain, Juan sengaja merekam Jay yang setengah sadar dan akhirnya menyebabkan awal mula Luna bunuh diri dengan mengkambing hitamkan Jay.
Tanpa berpikir panjang, Derana menjauh dari kerumunan dan langsung menghubungi Riki, semoga saja ponsel cowok itu belum ditahan oleh kepolisian. Karena sangat penting mengetahui dari siapa Riki mendapatkan potongan vidio yang pernah ditayangkan saat ulang tahun Sean.
"Ayo Rik angkat,please..."
"Bangsat lo Na,kabur kemana Lo hahh?"
"Rik, gue ngga mau ribut sekarang, kasih tau gue, waktu lo tayangin vidio potongan Jay clubbing lo dapet dari mana? bukannya itu ngga masuk rencana kita?"
"Juan yang kasih dan ubah rencana, katanya dapet dari cctv salah satu clubbing langganan si bangsat Jay,"
"Anj*ng, lo yang tolol sama bangsat,"
"What the fuc—"
Derana menekan tombol matikan dengan keras, memasukan kembali ponselnya. Dadanya sudah bergemuruh hebat karena amarah. Ia sangat terkejut jika Juan bisa melakukan itu semua. Ia juga tak habis pikir mengapa Langit menyimpan rahasia sebesar ini, menyebabkan kesalahpahaman terhadap Jay bertahun-tahun lamanya.
Meskipun Derana terlambat menemukan kebenaran yang selama ini Jay cari. Ia bersyukur dan akan tenang dipenjara nanti, firasatnya jika Jay juga salah satu korban yang difitnah adalah benar.
Jika malam itu Langit berada ditempat yang sama dengan Jay,Juan, serta Luna, besar kemungkinan Langit punya suatu rekaman karena Langit sudah mencurigai Juan. Benar, Derana harus mencari tau lebih dalam.
***
Pemakaman Langit berjalan lancar dan penuh khidmat, satu persatu teman-teman Langit dan tetangga sekitar pamit untuk pulang, Aisyah masih terduduk lemas disamping makam Langit dengan keadaan yang berantakan.
Derana hanya melihat dari kejauhan saja, tak berani untuk memunculkan diri seusai diusir.
"Gue bakal tanggung jawab sama semuanya kak, maafin gue...karena gue, perjuangan lo sama semicolon dipaksa selesai, lagi...bukan ini akhir yang lo mau kan?" Derana berucap sendu memandangi gundukan tanah Langit yang masih basah seolah sosok Langit sedang mendengarkan ucapannya.
"Mamah lo hancur sekarang kak, dia sama kaya gue, merasa bersalah sama semuanya, dia ngga bisa kehilangan lo," lanjutnya ia mengusap air matanya kasar. "Kak, gue bakal cari tau apa yang sebenarnya terjadi, sedikit lagi...gue tau lo nutupin semua ini pasti ada alasannya kan? I trust you,bro,"
Teman-temannya pasti sudah mengumpat menyumpah-serapahinya didalam kantor polisi, Derana terlibat dan malah kabur, bertindak seolah menjadi korban dan malaikat yang selalu ada disamping Jayden.
Dia harus cepat ke kantor polisi untuk membujuk salah satu polisi agar mau mengecekkan ponsel Langit dan Juan, namun sebelum itu Derana harus menemukan kartu memori yang ada pada kamera Langit saat bersama Juan,Jay, dan Luna.
"Juan-Juan, jadi semua ini permainan gila lo?" Derana menggeleng masih tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENA ASMARA | TAMAT✅
Teen FictionMisteri-roman Jayden,cowok tampan dengan hidung mancung yang khas, meskipun hanya beban sekolah, berkali-kali masuk BK,dan gemar mengambil tanpa permisi pena dari seorang gadis berbeda jurusan. Jay berbakat pada bidang non akademik. Ia harus tertol...