Bel pulang sekolah sudah bunyi sejak 10 menit yang lalu, tapi Felix masih setia untuk menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu begitu juga dengan Jisung.
"Akhirnya beres, Ji." Seru Felix.
"Gue juga udah, ayo balik Feli sayangku umumu." Jisung terkekeh pelan, membereskan barang-barangnya kedalam tas, bergegas untuk pulang.
"Gak ada yang sakit, kan?" Tanya Jisung lagi.
Ia menggeleng ragu, "Nggak, Feli kuat, Ji." Ucapnya sambil tersenyum.
Felix memilih untuk bilang seperti itu daripada melihat temannya nanti panik karena ia bilang jantungnya yang sedikit sakit. Toh, pikirnya ia hanya terlalu banyak bergerak hari ini.
Entah sejak kapan juga, Felix dan Jisung mengubah panggilan mereka menjadi selucu itu. Semakin hari juga mereka semakin dekat, jadi tak ada salahnya jika mereka menunjukkan sisi soft masing-masing.
Felix menggandeng lengan temannya yang lebih tua satu hari. Berjalan keluar kelas, ia sangat senang jika suasana sudah lumayan sepi. Rasanya untuk berjalan sepelan apapun tak akan ada yang protes, seperti mereka sekarang.
Kring... Kring...
Felix melihat nama yang tertera pada ponselnya, bukan Minho. Melainkan Chan.
"Eum, Ji. Bentar ya gue angkat ini dulu." Dibalas oleh anggukan singkat dari Jisung.
"Hey, dimana? Kakak ada disekolah
kamu.""Loh? Ngapain?"
"Ngajak kamu main? Ah, itu ya.
Kakak samperin kesana."Telepon dimatikan, Felix mengedarkan pandangannya, ada Chan disana dengan senyum manisnya. Gawat, apa yang harus ia katakan pada Jisung?
"Kak Chan, kok mendadak?" Tanya Felix pada kakaknya itu.
"Loh, Feli bilang tadi pulang bareng kak Minho. Ini siapa?" Jisung mengernyitkan dahinya kala melihat laki-laki asing mendekati temannya.
"Anu..."
Jisung memiringkan kepalanya, ia masih mempertanyakan siapa laki-laki itu.
Felix menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Temen kak Minho, iya. Jiji duluan aja, Feli sama dia."
"Bener ya? Yaudah gue balik. Papai Feli~" Jisung melambaikan tangannya singkat, lalu berlari keluar gerbang sekolah.
Yang lebih muda membalas lambaian tangannya. Setelah melihat temannya pergi, ia kembali berbicara pada Chan.
"Kok gak ngasih tau dulu, kak. Aku pulang ini ada janji." Protes Felix.
Jelas ia tak ingin menolak permintaan kakaknya yang mengajaknya pergi, namun bagaimana lagi. Felix sudah terlanjur berjanji pada Minho untuk pulang bersama.
"Batalin gak bisa? Jarang-jarang kakak ada waktu buat kamu, sibuk." Tawar Chan lagi.
Felix menggeleng, "Janji sama kak Minho, kalo aku batalin bisa-bisa kalian berantem lagi kayak waktu itu."
"Don't care, sebentar aja. Kita makan bareng diluar habis itu pulang."
"Heum, janji ya sebentar? Okay kalo gitu."
Ia menerima ajakan Chan untuk makan bersama di restaurant. Toh, mungkin hanya menghabiskan waktu sekitar 1 jam setelah itu pulang.
•••
Felix dan Chan tengah duduk disalah satu meja restaurant dekat jendela, makan bersama sambil berbincang ringan di sana. Kalau dilihat dari tempatnya, mungkin sangat mahal.

KAMU SEDANG MEMBACA
[√] Sunshine.
Fanfic{Revisi} • Beberapa part di unpub sementara untuk perbaikan. "Dan untuk kesekian kalinya kakak bilang, dedek berhasil jadi mentari kakak yang paling cerah sekalipun dengan cara yang berbeda. Rest In Peace, dedek." - Lee Minho. - siblings, brothersh...