[√] Sunshine.

00. Prolog

Setiap manusia hanya menginginkan kehidupan yang sempurna, begitupula dengan dunia dan seisinya.

"Gapapa, umur panjang gak ditakdirkan untuk aku. Jantungnya lemah, kalo kelamaan hidup nanti tersiksa hehe. Andai reinkarnasi beneran ada, aku harap bisa raih kesempurnaan itu dan ketemu lagi orang sebaik kak Minho dan kak Chan."
- Lee Felix.

"Andai juga reinkarnasi beneran ada, kakak gak akan rela kamu lahir kembali di dunia yang kejam ini, dek. Kalo memang kesempurnaan itu belum kamu raih, maka buatlah kesempurnaan kamu sendiri di dalam surga."
- Lee Minho.

•••

"Kakak emang gak mau kamu lahir lagi, tapi bukan artinya kakak rela kehilangan kamu selamanya, dek."

"Dan untuk kesekian kalinya kakak bilang, dedek berhasil jadi mentari kakak yang paling cerah sekalipun dengan cara yang berbeda. Rest In Peace, dedek."
- Lee Minho.

•••

Ini tentang kisah Lee Minho, laki-laki berusia 18 tahun yang baru saja merantau untuk melanjutkan pendidikannya di Seoul. Ia seorang anak tunggal, perlu digaris bawahi, anak tunggal. Yang berarti Minho tak pernah tahu bagaimana rasanya memiliki seorang adik maupun kakak.

Walaupun berasal dari keluarga yang harmonis dan kaya raya, Minho sering kali berpikir untuk tidak merepotkan kedua orang tuanya dengan terus menerus meminta uang jajan kepada mereka. Ia ikut paruh kerja disalah satu cafe dekat dengan kampusnya, hitung-hitung untuk menambah uang jajan.

Ya, notabene nya Minho itu seorang mahasiswa dengan kerja paruh waktu yang tergolong sibuk. Mungkin pulang ke rumah untuk sekedar tidur beberapa jam saja.

Sejak dulu juga, Minho tak pernah suka dihadapkan dengan seorang anak kecil. Rasanya seperti ingin di ngap, lelepin anak kecil itu agar segera pergi dari hadapannya, kalau saja bisa.

Menurutnya, anak kecil sangat menjengkelkan, jahil dan jorok. Minho yang mode senggol bacok mana bisa.

Tanpa terkecuali, hingga Tuhan mendatangkan kehadiran Felix di kehidupannya.

•••