•••
Sarapan kali ini, dokter Kim kembali menemani Felix. Lebih tepatnya menyuapinya sarapan agar bisa makan dengan lahap.
"Kemarin-kemarin dokter ngga nyuapin aku, lupa ya?" Gerutu Felix.
Dokter Kim tertawa pelan, "Udah tua, Lix. Saya mana inget kalo ngga di ingetin kakakmu kemarin."
"Kakak aku?"
"Iya, Chan. Kemarin saya ketemu waktu pulang ke rs. Dia bilang saya jarang kesini, sekalinya kesini cuma buat check up aja. Selebihnya suster, kan?"
Felix mengangguk pelan, "Terus dokter baru inget ya, ada janji temenin Felix makan tiap hari?"
Dokter Kim mengakui, pasiennya memang sudah bertambah banyak. Apalagi cuaca yang ekstrim seperti ini, banyak sekali anak-anak yang terkena penyakit.
"Iya maaf ya, Lix kalo mau dokter rutin kesini harus nurut makanya. Jangan bandel."
"Aduh, dokterr! Aku udah 17 tahun, bukan anak kecil kayak yang dokter temuin pertama kali. Ngga mudah diboongin lagi aku tuhh!" Protes Felix.
Mereka tertawa, dokter Kim memang selalu memperlakukan dirinya seperti anak umur 3 tahun. Padahal tubuhnya sekarang saja sudah jauh lebih tinggi daripada dirinya saat berumur 3 tahun.
"Dimata saya, tetep aja kamu tuh kayak anak umur 3 tahun. Udah kenal saya kurang lebih 14 tahun ya?"
Felix mengangguk, "Ulang tahun yang ke 18 bareng saya lagi, ya?" Sambung dokter Kim.
mengangkat kedua alisnya, Felix akhirnya tersenyum lagi, "Yaiya, dari dulu tiap aku ulang tahun juga rayain sama dokter. Bedanya kemarin-kemarin aku ngga suka kalo ada dokter Kim."
"Nanti tiba-tiba aku dikasih obat lagi pas mau niup lilin ultah." Candanya.
"Tahun ini, pasti seneng kok kalo ada dokter! Ngga sinis-sinis lagi." Seru Felix.
Dokter Kim mendengarkan Felix dengan seksama. Mengingat dari dulu, tentang Felix yang selalu tak sudi bertemu dengannya.
'Dia lagi... Dia lagi... Kapan aku berhenti nemuin tuan muda ini? Bajunya ngga pernah ganti, selalu pake jaket putih.' - 3 years old Felix.
Kalimat itu paling sering dokter Kim dengar dari Felix dulu, saat beranjak dewasa pun memang tak mengucapkan secara langsung. Tapi dari sikapnya, ia tahu bahwa Felix tak senang dibawa ke rumah sakit bernuansa putih ini.
Menjadi dokter diusia muda, membuatnya terlatih dalam menghadapi segala jenis pasien. Di usia 21 tahunnya dulu, hingga sekarang usianya sudah hampir menyentuh 36 tahun.
Bertemu Felix di usia segitu terkadang menganggapnya seperti adik sendiri. Namun jika dipikir lagi, sikap Felix yang begitu kekanak-kanakan jadi lebih cocok jika dianggap sebagai anak angkat. Walau di usianya sekarang juga belum menemukan jodoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] Sunshine.
Fanfic{Revisi} • Beberapa part di unpub sementara untuk perbaikan. "Dan untuk kesekian kalinya kakak bilang, dedek berhasil jadi mentari kakak yang paling cerah sekalipun dengan cara yang berbeda. Rest In Peace, dedek." - Lee Minho. - siblings, brothersh...