❗❗❗❗❗
BAGI PARA PEMBACA, MOHON BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!
PART INI BERISI bloody scene, and violence.
SEMUA ADEGAN DI CERITA INI BUKAN UNTUK DITIRU DAN DIPELAJARI. SEMUANYA TIDAK NYATA.
|| Vote & Komen ||
~●○●○●○●○~Di sebuah gang sempit dengan cahaya remang, laki-laki bertubuh tinggi berjalan dengan santainya membawa sebuah tongkat baseball ditangannya.
Setiap pergerakannya terekam jelas pada sebuah cctv yang terpasang pada tiang lampu jalan. Namun tidak bisa merekam jelas wajah yang tertutup oleh masker itu.
Dengan sengaja ia melihat kearah kamera, dibalik maskernya ia menampilkan sebuah seringaian kecil. Selang beberapa menit ia melanjutkan langkahnya.
Dari arah berlawanan ada seorang pria tua berpenampilan kacau. Dari penampilannya sangat jelas jika pria itu dalam pengaruh minuman. Beberapa kali ia meracau dan tertawa tidak jelas, sampai dengan sengaja menabrakkan tubuhnya kepada seseorang yang berpapasan dengannya. Bahkan pria itu memaki, walau jelas yang terjadi sepenuhnya adalah kesalahannya sendiri.
"SIALAN!"
"BOCAH SIALAN. KAU TAU SIAPA AKU?" pria pemabuk itu berteriak dengan suara yang membuat telinga sakit.
Laki-laki dengan hoodie hitam itu Artha. Ia terkekeh pela mendengar omong kosong pria di hadapannya. Yang hanya mengandalkan mulut serta tenaga yang tak seberapa itu untuk membuat keributan. Bagi Artha pria itu tidak lain hanyalah sampah, dan sampah harus dibersihkan.
Sepertinya pria itulah yang akan menjadi target untuk malam ini. Artha melebarkan senyum dibalik maskernya.
"Yah..ini akan menarik. Mari kita mulai permainannya" Artha menampilkan seringaian lebarnya. Bodoh sekali pria itu jika tahu siapa Artha, dengan beraninya mengusiknya.
"Kau yang sampah! Bocah sialan" Pria itu melayangkan pukulan kepada Artha, tetapi dengan gesit Artha menangkis pukulan itu dengan tongkat baseball. Sampai pria itu berteriak kesakitan.
Sepertinya Artha akan sangat menikmati malam ini. Sudah lama Artha tidak bersenang-senang dengan orang sejenis ini. Artha suka menyiksa orang-orang yang ia anggap tidak berguna untuk hidup di dunia. Contohnya seperti pria pemabuk ini, sangat pantas untuk mati.
"Aku sedang malas untuk berbasa-basi. Coba pilih, kutusuk kakimu lebih dulu atau tanganmu lebih dulu?"
"Atau kau ingin aku menusuk tenggorokanmu lebih dulu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumor Has It
Mystery / ThrillerMengukir kupu-kupu adalah hobinya. Kupu-kupu dengan warna merah adalah kesukaannya. 𝗔𝗿𝘁𝗵𝗮 𝗩𝗼𝗹𝗸𝗲𝗿, laki-laki berambut seputih salju yang dikenal sangat misterius. Dia tidak memiliki rasa empati sedikitpun. Lalu muncul Rumor yang mengataka...