|| 06. Rumor Has It ||

4.4K 419 15
                                    

|| Vote & Komen ||~●○●○●○●○~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|| Vote & Komen ||
~●○●○●○●○~

Pagi tadi, saat Artha mengantar Keyla sampai di depan kelas, semua orang yang melihat mulai bertanya-tanya tentang hubungan Keyla dengan Artha. Karena selama ini tidak ada satupun perempuan yang pernah sedekat itu dengan Artha, walau mereka mengakui pesona Artha sangat sulit untuk di tolak, tetapi kebanyakan memilih menjaga jarak dari laki-laki itu karena semua rumor yang tersebar.

Keyla merasa semakin yakin tentang siapa sosok Artha yang sebenarnya. Walaupun ia belum pernah melihat laki-laki itu membunuh seseorang secara langsung, namun jika di pikirkan tidak mungkin ada orang yang memiliki hobi aneh seperti Artha adalah orang yang normal. Karena mau bagaiamanapun keberadaan orang seperti mereka akan di sebut psikopat oleh banyak orang.

Saat ini Keyla berjalan sendirian memasuki kantin. Keyla merasa tidak nyaman karena semenjak memasuki kantin ia menjadi pusat perhatian seluruh murid yang ada di sana. Mungkin ini karena rumor dirinya dengan Artha sudah tersebar ke seluruh sekolah.

Tadi pagi sebelum pergi meninggalkan kelasnya, Artha memintanya untuk datang ke kantin menemui laki-laki itu sendirian, entah apa yang akan di lakukan oleh Artha.

Sementara di depan sana dari mejanya Artha terus menatap ke arah Keyla dengan mata tajamnya. Bahkan Artha tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun.

"Duduklah" ucap Artha.

"Apa tanganmu masih sakit?" Artha tiba-tiba bertanya dan Keyla hanya mengangguk.

"Melakukan sesuai dengan perintahku?" Lagi-lagi Keyla mengangguk.

"Coba ku lihat, kau berkata jujur atau tidak" Artha meraih tangn Keyla dan melihat tangan gadis itu yang terbalut perban di balik lengan jaketnya.

Artha memeriksa perban itu dengan mengendusnya dengan hidungnya, apakah ada aroma obat atau tidak di sana. Ternyata hanya ada aroma darah yang sepertinya mulai mengering di balik perban itu, Artha pun tersenyum.

Keyla merasa aneh dengan Artha. Setidak percaya itukah Artha dengannya, sampai-sampai harus melakukan cara aneh itu untuk memeriksa apakah ia mengobatinya atau tidak. Sebegitu inginkah Artha melihatnya tersiksa dengan rasa sakit dari luka itu?

Keyla membenci laki-laki itu. Sangat membencinya.

Keyla kemudian melirik sekitar. Tidak ada lagi yang menatapnya, saat ia sampai di meja yang diisi oleh Artha kemungkinan mereka takut karena ada Artha bersamanya sekarang.

Dan Artha tidak sendirian. Dia ditemani satu orang laki-laki berambut gelap dengan tatapan mata yang tak kalah tajam.

Sekarang Keyla baru tahu jika Artha juga memiliki seseorang yang dekat dengannya. Mungkin itu hal yang wajar bagi semua orang, tapi menurutnya itu hal yang sedikit aneh untuk orang seperti Artha, mengingat seperti apa laki-laki itu.

Rumor Has It Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang