|| Vote & Komen ||
~●○●○●○●○~Saat keluar dari kelas Keyla berbelok ke arah yang berlawanan dengan Anna. Melihat hal itu Anna memutuskan untuk mengikuti Keyla.
"Hei. Kau mau ke mana?"
Keyla berhenti lalu berbalik karena ia merasa ada yang memanggilnya. Ternyata itu Anna. Teman barunya.
"Aku mau ke toilet. Kau juga?"
"Aa tidak. Tapi kau tau di mana letekanya?" tanya Anna dan Keyla hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Yaa. Baiklah"
"Jika kau mencariku. Aku ada di kantin. Kau tau letak kantinnya jugakan?"
"Ya aku tau, kau tenang saja" Keyla tertawa pelan karena tidak menyangka jika Anna akan sepeduli ini padanya.
"Hei. Jangan tertawa. Kau tidak tau aku sedang mencemaskanmu. Kau baru di sini. Bagaimana kalau kau bertemu dengannya"
Keyla menghentikan tawanya. "Iya aku mengerti. Aku juga mendengarkan ceritamu tadi dengan sangat baik, aku akan baik-baik saja dan juga terimakasih karena sudah peduli"
Anna menghela nafasnya "Baiklah, dah" gadis itu segera berbalik dan pergi dari sana.
"Dahh" Keyla tersenyum singkat. Lalu kembali melanjutkan langkahnya. Keyla tersenyum singkat. Lalu kembali melanjutkan langkahnya.
Sesaat setelah Keyla keluar dari toilet ia tak sengaja melihat dua orang yang terlihat mencurigakan, hal itu membuat langkah kakinya terhenti. Keyla melihat orang tersebut dengan cukup jelas. Orang tersebut tidak sendirian, ada orang lain bersamanya.
Yang membuat Keyla merasa terganggu adalah orang tersebut tengah menyeret orang yang bersama dengannya tersebut.
"Abaikan Key. Itu bukan urusanmu" ucap Keyla pada dirinya sendiri. Lalu melanjutkan langkahnya.
Jujur saja Keyla merasa sangat penasaran, tetapi di saat bersamaan ia juga merasa takut. Berulang kali Keyla mempertimbangkan apakah ia harus mengikuti orang tersebut atau justru mengabaikannya.
Salah satu dari orang tersebut jelas terlihat membutuhkan bantuan.
Sedangkan jika meminta tolong pada orang lain akan memakan banyak waktu. Apalagi keadaan di sana cukup sepi karena para murid yang lain sedang berkumpul di kantin untuk makan siang.
Keyla memilih untuk pergi ke lapangan. Berharap bisa melihat sesuatu di atas gedung itu dari bawah. Karena Keyla yakin mereka pergi menuju atap gedung sekolah.
Saat sampai di lapangan Keyla mendongak ke atas berharap ia bisa melihat sesuatu dari bawah, jika melihat seseorang yang meminta tolong dia bisa langsung berteriak meminta bantuan siswa lain dengan begitu akan jauh lebih aman di bandingkan pergi sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumor Has It
Mystery / ThrillerMengukir kupu-kupu adalah hobinya. Kupu-kupu dengan warna merah adalah kesukaannya. 𝗔𝗿𝘁𝗵𝗮 𝗩𝗼𝗹𝗸𝗲𝗿, laki-laki berambut seputih salju yang dikenal sangat misterius. Dia tidak memiliki rasa empati sedikitpun. Lalu muncul Rumor yang mengataka...