|| 20. Rumor Has It ||

1.6K 176 11
                                    

|| Vote & Komen ||~●○●○●○●○~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|| Vote & Komen ||
~●○●○●○●○~

Pagi minggu ini matahari tertutup oleh gumpalan awan. Awan berwarna abu kehitaman yang sudah dari sejam yang lalu menurunkan tetesan air hujan yang sangat deras membasahi semua yang ada di bawahnya.

Dari balik jendela kamarnya Keyla duduk termenung menatap ke bawah, ke arah tanaman yang di guyur air hujan.

Seperti biasa. Pagi minggu yang sama. Minggu yang membosankan, sama seperti semua hari-hari yang ia lewati selama ini. Seperti warna awan abu-abu kehitaman yang menurunkan begitu deras air hujan seperti itulah penggambaran yang tepat untuk hidupnya. Tidak ada lagi warna di dalamnya. Yang ada semuanya hampir terlihat semakin gelap.

Helaan nafasnya terdengar beberapa kali. Tidak ada hal yang menarik untuk di lakukan. Kedua orang tuanya pergi keluar untuk berjalan-jalan di taman, dan sekarang sedang terjebak di sekitar sana karena tidak membawa payung dan akibatnya orang tuanya tidak bisa kembali ke mobil mereka. Tadinya Keyla ingin ikut, tetapi mendadak perasannya menjadi cemas tanpa sebab. Karena itu ia hanya memilih berdiam di rumah sendirian.

Keyla membuka ponselnya, wajahnya terlihat terkejut saat melihat isi pesan dari Artha. Sebuah foto seorang gadis yang tengah memakai tangtop tipis tertidur pulas dengan tubuh di balut selimut sebatas pinggang.

Apa tujuan Artha melakukan hal tersebut? Dengan mengiriminya sebuah foto kebersamaannya dengan Meyra. Atau gadis itu sendiri yang dengan sengaja mengirimkan foto tersebut kepadanya?

Keyla lebih memilih tidak peduli akan hal itu. Gadis itu beralih menatap ke bawah, sampai sebuah mobil berwana hitam datang dan berhenti di depan rumahnya. Keyla kaget saat seseorang keluar dari sana dan melirik sekilas ke arahnya sebelum berlari menembus hujan deras.

Suara bel terdengar. Keyla segera mengambil jaketnya sebelum turun ke bawah. Kakinya berlari kecil menuju pintu lalu membukanya.

Artha berdiri di hadapannya, rambutnya menteskan air begitu juga dengan pakaian yang ia pakai.

"Boleh aku masuk?" tanyanya.

Keyla mundur beberapa langkah. Membiarkan laki-laki itu masuk ke dalam rumahnya karena walaupun dia menahannya ia yakin Artha akan tetap memaksa untuk masuk dengan cara apapun. "Kenapa kau kemari?"

Artha tidak menjawabnya, laki-laki itu melepas hoodie nya yang basah, menyisakan kaos berwana putih yang terlihat masih kering walaupun di bagian bahunya ikut basah karena air hujan.

Artha melirik ke segala arah. Ini kali keduanya masuk ke dalam rumah Keyla, dan baru sekarang bisa melihat dengan jelas semua sudut ruangan itu, karena pada waktu itu keadaan rumah itu sedikit gelap.

Artha kembali menatap ke arah Keyla. Gadis itu terlihat sangat manis dengan dress rumahan yang di pakainya. Artha tidak bisa lagi terus membohongi dirinya sendiri, bahwa ia sangat merindukan gadis itu. Merindukan semua kebersamaan mereka.

Rumor Has It Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang