|| Vote & Komen ||
~●○●○●○●○~Di sebuah kamar yang terlihat suram seorang laki-laki berdiri di sana sendirian. Kamar itu begitu gelap dan hanya di terangi sedikit oleh cahaya bulan yang menyusup masuk lewat pintu balkon yang terbuka. Di hadapan laki-laki itu ada sebuah cermin besar yang memantulkan bayangannya dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Dia menatap dirinya di pantulan cermin tersebut dengan raut wajah yang datar tanpa ekspresi. Mulutnya yang semula diam tiba-tiba terbuka dan berucap.
"Kelihatannya kau terlalu sibuk dengan gadis itu dan melupakan tujuan utamamu, Artha" ucap seseorang yang tak lain adalah EL.
"Apakah kau mulai tertarik dengannya?" tanyanya.
"Apa pedulimu? Kau hanya bayanganku. Kau hanya keluar saat aku mengatakan kau keluar. Jadi tidak usah ikut campur dengan urusanku." balas Artha.
EL tertawa. "Bayangan? Aku bahkan lebih dari sekedar bayangan. Aku memiliki peran penting dalam hidupmu selama ini"
"Mungkin jika tanpaku. Kau hanya seorang anak laki-laki yang lemah dan tidak berdaya" ucapnya tak mau kalah.
"Bukankah tujuan utamamu mencari tahu tentang benda itu? atau kau justru berubah pikiran dan beralih menginginkan gadis itu?" tanya EL penasaran.
Setelah mendengar itu Artha menjauh dari cermin yang membuatnya terlihat seperti orang tidak waras karena berbicara pada diri sendiri. Artha memilih beralih menuju balkon untuk menikmati udara malam yang dingin.
"Lebih baik kau tanyakan padaku tentang benda itu" ucap EL membuat Artha mengerutkan keningnya.
"Kau kira aku tidak tahu apa-apa? dan apa kau lupa kita menyimpan beberapa rahasia satu sama lain yang belum kita bagi bersama" ucapnya lagi.
Selama ini mereka memang menyimpan rahasia satu sama lain. Khusunya disaat ada beberapa hal yang ingin Artha lupakan maka EL yang akan menyimpannya, bahkan sering kali Artha tak sadar jika sebenarnya ia pernah mengalami hal-hal tertentu karena dulu Artha sangat kesulitan mengendalikan EL sehingga EL bisa bebas keluar kapan saja. Karenanya terjadi kekacawan saat kemunculannya yang tidak terduga.
EL mengerti Artha dan apa yang diinginkan oleh dirinya yang lain itu.
"Dari keterdiamanmu ini, kurasa kau memang ingin mendengarnya" ucap EL.
"Bisakah kau berhenti berbicara berbelit dan tidak bisakah langsung pada intinya?" ucap Artha.
EL terkekeh "ya ya baiklah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumor Has It
Mystery / ThrillerMengukir kupu-kupu adalah hobinya. Kupu-kupu dengan warna merah adalah kesukaannya. 𝗔𝗿𝘁𝗵𝗮 𝗩𝗼𝗹𝗸𝗲𝗿, laki-laki berambut seputih salju yang dikenal sangat misterius. Dia tidak memiliki rasa empati sedikitpun. Lalu muncul Rumor yang mengataka...