Hogwarts tengah sepi saat ini karena kelas tidak ada, mereka memutuskan untuk menonton pertandingan kedua Triwizard yang sangat jarang diadakan terlebih saat ini diadakan di Hogwarts. Kebanyakan dari mereka tidak ingin melewatkan pertandingan itu.
Bagai dipasangkan lem, kedua tangan mereka menyatu sepanjang jalan. Sama sekali tidak ada yang berniat untuk melepaskannya walau kedua tangan mereka sudah berkeringat.
Inilah kesempatan mereka untuk berkencan tanpa harus bersembunyi-sembunyi dari setiap manusia yang ada di Hogwarts. Mereka berdua sama sekali tidak ingin untuk melewatkan setiap detik yang mereka punya.
Hubungan keduanya terbilang masih sangat basah. Atau baru saja ditanam. Sangatlah wajar jika keduanya merasa sangat canggung saat ini. Dua orang yang biasanya selalu berdebat dan bertengkar itu kini menjadi sepasang kekasih.
Aneh memang, tidak tahu siapa yang terlebih dahulu menaruh hati kepada satu sama lain hingga hubungan itu terjadi.
Mattheo yang notabennya seorang lelaki yang sangat membenci wanita karena menganggap wanita adalah makhluk lemah dan pengganggu – pengecualian untuk ibunya dan Ibu Draco. Kini harus tunduk pada makhluk kecil yang Tuhan ciptakan itu.
Makhluk kecilnya yang menggemaskan. Gadis bulannya yang selalu memberikan secerah cahaya ditengah hidupnya yang gelap. Gadis yang sangat ia benci itu karena selalu menganggu kehidupannya yang tenang kini dapat dipastikan bahwa ia akan terus menganggu kehidupan lelaki pemarah tersebut.
Atau mungkin selamanya?
Entah apa yang ada dipikiran Isie saat ini. Oh jangan tanyakan bagaimana perasaannya. Setiap wanita yang pada akhirnya mendapatkan pria yang ia cintai pastinya akan merasa sangat berbunga-bunga. Begitu juga dengan dirinya, Isie bahkan masih tidak percaya dengan keputusan yang ia ambil.
Memiliki hubungan dengan seorang Riddle.
Jika kedua orang tuanya mengetahui hal ini sudah dipastikan mereka akan menjauhkan Isie dari Mattheo. Isie sudah memikirkan segala resiko yang akan ia ambil saat menjalani sebuah hubungan dengan Mattheo.
Ia tidak menerima Mattheo hanya karena kasihan, Isie sangat tahu isi hati dari lelaki itu walau tidak sekali pun Mattheo menceritakan isi hati dan pikirannya pada Isie. Tapi Isie adalah seorang perempuan yang perasa. Ia mampu merasakan orang-orang disekelilingnya yang sedang merasa sedih, gembira atau hal lainnya.
Ia mencintai lelaki itu. Ia mencintai lelaki yang bernama Mattheo Riddle tersebut dengan sepenuh hatinya. Lelaki yang sudah ia sukai sejak tahun pertama itu, lelaki yang selalu menganggu dirinya dan teman-temannya bahkan semua orang.
Isie akan berusaha semampu dirinya untuk bertahan dan mempertahankan hubungan yang sudah ia dambakan sejak dulu agar terus berjalan dengan lancar walau dengan hambatan yang pasti akan datang. Ia akan melewati itu demi cintanya, demi lelakinya.
Keduanya sudah bersepakat sejak awal untuk menyembunyikan hubungan mereka dari siapa pun, bahkan hantu pun tidak boleh mengetahuinya.
"Aku ingin menonton pertandingannya."
"Kita sudah terlambat."
"Tapi aku ingin menontonnya."
Isie menekuk wajahnya, kesal kepada Mattheo yang terus-terusan menolak ajakannya itu. Sedangkan Mattheo, lelaki itu tengah berusaha untuk tidak berteriak pada Isie yang hampir setengah jam memaksanya untuk melihat pertandingan itu.
"Kau yang membuat kita terlambat untuk menonton pertandingannya."
Isie menatap Mattheo tajam, "Jadi ini semua salahku?" Tanyanya maju mendekati Mattheo.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROPINQUITY || Mattheo Riddle [ END ]
FanfictionYou really are the apple of my eye _______________ seluruh cerita milik JK Rowling. kecuali Oc. cerita sedikit berbeda dengan aslinya. Dan Mattheo Riddle adalah karakter ciptaan @yasmineamaro