"Alsie."
Isie menghentikan langkahnya, menoleh kesana-kemari mencari seseorang yang memanggil dirinya.
"Hello?"
"Siapa disana?"
Ia melihat siluet seseorang yang bersembunyi dibalik dinding koridor. Ia mendekati siluet tersebut. Namun seseorang dibalik dinding itu sepertinya sadar, ia pun pergi menjauh dari sana.
Isie terdiam, ia mengerutkan alisnya bingung. Ia memilih untuk mengabaikan orang tersebut dan pergi darisana.
Namun, suatu hal mencegah dirinya. Ia menunduk meraih sepucuk kertas kecil yang nampak disobek secara terburu-buru.
Merindukan ku, eh?
Isie kembali dibuat bingung, siapa seseorang tersebut? Diakah yang membut surat tersebut atau orang lain?
Ia berniat untuk mengabaikannya, namun saat melihat sudut kertas tersebut yang nampak seperti bekas terbakar. Isie mendekatkan kertas itu kehidungnya, mencium sesuatu dari kertas tersebut.
Matanya membulat, ia kemudian segera berlari mencari seseorang yang ada dibalik dinding tersebut. Seseorang yang memberikannya sepucuk surat tersebut.
Isie mengecek satu persatu lorong yang ada di Hogwarts, bahkan ruangan sapu pun ia cari namun masih saja ia tidak menemukannya.
Ia tidak ingin menyerah kali ini, ia melanjutkan niatnya untuk menemui seseorang tersebut. Sebuah kertas melayang diatas kepalanya, ia pun melompat untuk mengambil kertas tersebut.
Ingin bertemu denganku?
Isie cemberut, ia sangat kesal jika hanya sepotong kertas bertuliskan pertanyaan-pertanyaan konyol seperti itu yang muncul.
"Ya aku merindukanmu. Dan aku sangat ingin bertemu denganmu." Ia meremas kertas tersebut, "Jadi beritahu dimana dirimu?" Ia sedikit berteriak.
Walau ia tidak yakin bahwa seseorang tersebut akan mendengarnya atau tidak. Namun ia juga yakin bahwa seseorang tersebut tengah mengawasinya sekaligus mempermainkan dirinya.
Siluet seseorang tersebut kembali terlihat melewati dirinya, Isie segera berlari untuk mengejar manusia menyebalkan yang mempermainkan dirinya tersebut.
Dengan hati-hati ia menuruni tangga mengarah kehutan terlarang. Tangga tersebut licin akibat guyuran hujan deras dan ditumbuhi beberapa lumut hijau, jika ia tidak hati-hati maka ia akan berakhir diatas atau di hospital wings dan gagal menemui siluet seseorang tersebut.
Ia semakin dekat dengan seseorang tersebut, ia bahkan dapat melihat bagian belakang seseorang tersebut. Ia berlari cukup kencang, seperti berniat untuk menjauhi Isie.
"Hei, jika kau ingin bertemu denganku jangan berlari bodoh. Aku lelah." Ia berbicara sembari berlari yang membuat dirinya semakin lelah.
Ia memutuskan untuk berhenti sejenak menetralkan napasnya kembali, ia membungkuk kedua tangannya bertumpu pada lututnya.
"Ya sudah, jika seperti ini aku pergi saja."
Ia memutuskan untuk meninggalkan hutan terlarang. Namun ia sendiri bingung harus pergi lewat mana, karena saat berlari ia tidak melihat sekitar. Ayolah, hutan tidak seperti perumahan yang mempunyai perbedaan bentuk atau petunjuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROPINQUITY || Mattheo Riddle [ END ]
FanfictionYou really are the apple of my eye _______________ seluruh cerita milik JK Rowling. kecuali Oc. cerita sedikit berbeda dengan aslinya. Dan Mattheo Riddle adalah karakter ciptaan @yasmineamaro