Yongsun mengerjapkan matanya berkali-kali, ia mencoba menyesuaikan penglihatannya sehabis tidur dengan sangat pulas setelah lelah berbincang banyak dengan Wheein.
Perlahan penglihatannya mulai jelas, netranya melihat jam dinding yang menunjukan pukul lima sore, lalu beralih melihat wanita berbadan kecil yang masih terlelap dengan tidurnya diatas sofa.
"Dia sangat cerewet." gumam Yongsun dengan senyumannya.
Yongsun beranjak pergi menuju kamarnya dilantai atas, ia mandi lalu mengganti bajunya dengan dress piyama tanpa lengan berbahan satin berwarna ungu. Ini memang masih sore, tapi entahlah, Yongsun ingin memakainya.
Setelah itu Yongsun kembali turun dan menyelimuti Wheein dengan selimut yang ia bawa dari kamar tamu.
Hari semakin menggelap, jadi Yongsun segera pergi ke dapur untuk membuat makan malam.
Karena dulu keluarganya memiliki kedai, jadi Yongsun sudah sangat terbiasa dengan dapur, ia banyak menguasai resep-resep yang diajarkan ibunya.
Sudah beberapa saat berlalu, kini meja makan itu telah ramai dengan makanan yang dimasak oleh Yongsun, ada gimbab, sup pedas, pangsit rebus, bulgogi dan beberapa makanan yang lain.
Saat Yongsun merapihkan makanan dimeja, tiba-tiba kedua tangan melingkar diperutnya, persis seperti apa yang ia alami tadi pagi.
"Aku pulang." suara itu terdengar berat dan seperti orang kelelahan.
Yongsun membalik badannya, membuat ia bisa dengan mudah merasakan napas Moonbyul dari jarak sedekat ini.
"Mau makan atau mandi?"Moonbyul menyeringai.
"Bagaimana jika aku menginginkan mu?""Mesum." Yongsun memukul tangan Moonbyul yang masih melingkar ditubuhnya, ia kemudian merasakan bibir Moonbyul menempel sempurna dibibirnya, terasa hangat dan lembut. Moonbyul mulai melumat benda yang membuatnya menjadi candu itu sampai..
"AAKKHH!!"
Tiba-tiba Wheein muncul dengan kedua tangan yang menutup matanya.
Sontak saja Moonbyul dan Yongsun dibuat terkejut.
"Yakk Jung Wheein!! Kenapa kau ada disini?!" ucap Moonbyul setelah melepaskan tangannya dari tubuh Yongsun.
Wajar saja jika Moonbyul tidak tau bahwa Wheein ada disana karena arah dari pintu utama ke dapur adalah sebelah kiri, sedangkan ke ruang keluarga ke sebelah kanan.
"Jangan melakukannya disini, nanti saja dikamar." jawab Wheein setelah memastikan keadaan dan membuka matanya.
"Kenapa kau bisa berada disini?" Moonbyul kembali bertanya saat gadis itu mendekat.
"Memangnya kenapa? Tidak boleh?" balas Wheein lalu memeluk tubuh Moonbyul.
"Bogoshipoyo eonnie~"
Moonbyul membalas pelukan itu dengan hangat.
"Sudah bosan tinggal di Jepang hm?"Wheein melepaskan pelukannya dan mengangguk.
"Eung, aku sudah bosan melukis gunung Fuji." ucapnya membuat Moonbyul terkekeh kecil.Yongsun yang memperhatikan itu tersenyum dan melanjutkan kegiatannya menata makanan.
Selanjutnya Wheein menjulurkan tangannya hendak mengambil sepotong gimbab.
"Akkh! eonnieee~" Wheein merengek saat tangannya ditepis oleh Yongsun. "Cuci dulu wajahmu." kata Yongsun.
Wheein mendengus lalu bangkit menuju kamar mandi dengan bibir yang dikerucutkan.
Moonbyul mengerutkan keningnya saat melihat punggung Wheein.
"Kalian terlihat akrab."
KAMU SEDANG MEMBACA
[18+] MY B1+CH || MOONSUN ✔ COMPLETE ✔✔
Fanfiction[EXTENDED VERSION] Versi terbaru!!!! 🔞🔞⛔⛔⚠⚠ Yongsun memilih untuk menjadi wanita panggilan, tapi siapa sangka pelanggan pertamanya juga seorang wanita? ⚠WARNING!!!⚠ GXG Pertama kali dipublikasikan : 2 Oktober 2021 Diperbaharui : 1 Januari 2023 S...