45

568 56 7
                                    

Mimpi buruk bagi Moonbyul juga menjadi mimpi buruk bagi Yongsun. Semenjak kejadian tidak terduga itu.. Moonbyul pergi.

Moonbyul tidak pergi begitu saja, ia meminta maaf pada istrinya dan mengecup keningnya dengan dalam sebelum benar-benar hengkang dari mansion itu. Dan itu sudah tiga hari yang lalu. Selama itu juga Yongsun tidak menemukan Moonbyul. Sama persis seperti pada saat Moonbyul pergi ke Singapura dulu. Ini lebih buruk.

Lagi-lagi yang menemaninya adalah Wheein, ia tidak tahu jika tidak ada gadis itu, mungkin Yongsun sudah mengalami depresi yang sangat buruk. Hari ini bahkan asinya tidak lancar, Yongsun sangat stres dan terus memikirkan Moonbyul.

Yongsun menurunkan pandangannya menuju Sunho yang sedang tidur digendongannya. Malaikat kecil itu lahir dari persilangannya dengan iblis. Tapi Yongsun tidak menyalahkan bayi itu, dia sangat menyanyangi buah hati yang sudah susah payah ia lahirkan. Tidak mungkin ia akan membunuhnya begitu mudah.

"Eonnie?"

Sebuah panggilan membuat Yongsun menoleh kebelakang. Wheein datang dengan segelas susu ditangannya. Itu untuk Yongsun.

"Taruh saja diatas nakas, eonnie akan menidurkan Sunho dulu." ujar Yongsun lalu menjauh dari balkon kamar dan menidurkan Sunho di box bayinya.

"Kau akan pergi ke sanggar?" tanya Yongsun kemudian meraih gelas susunya dan duduk diranjang.

Wheein ikut duduk disamping Yongsun dan mengangguk.
"Nanti siang, aku masih memiliki waktu untuk memandangi pangeran." ucapnya menatap box bayi dengan mata berbinar.

Yongsun tersenyum tipis dan menyeka bibir atasnya yang terdapat noda dari susu yang baru ia teguk.

Yongsun tidak baik-baik saja, tapi selama ia tidak sendiri, semuanya akan baik-baik saja. Lantas bagaimana dengan Moonbyul? Yongsun bahkan tidak tahu Moonbyul bersama siapa, apa yang ia makan, dan tidur dimana. Bukan hanya suara Sunho yang menangis setiap malam yang membuat Yongsun terbangun, ia kini bahkan tidak bisa tidur karena memikirkan Moonbyul.

"Kalau begitu tolong jaga dia sebentar, aku ingin tidur, rasanya lelah sekali." kata Yongsun lalu membaringkan tubuhnya.

Wheein menatap wanita yang lebih tua darinya itu dengan iba.
"Tidurlah eonnie, aku akan menjaganya." kata Wheein lalu menaikan selimut ke bahu Yongsun.

"Hm, gomawo." kata Yongsun lalu menutup matanya.

Wheein perlahan bangkit dan berjalan menuju Sunho. Melihat pangeran kecil itu tertidur dengan sangat pulas membuat Wheein tersenyum. Tapi mengingat apa yang terjadi dibaliknya...Wheein menangis.

Dan tanpa ia sadari Yongsun juga menangis. Tapi wanita Kim itu memilih untuk tidur, ia berharap semua hal buruk ini hanyalah mimpi. Mimpi buruk disiang bolong dimana ia akan bangun dengan perasaan bahagia yang menjemput.

Lagi-lagi itu hanya harapan...

.

.

Di kantor..

Moonbyul terlihat sibuk dengan semua berkas diatas mejanya. Dia terlihat seperti orang normal. Sibuk dan fokus. Tapi orang-orang didekatnya tahu kalau itu berarti ada yang tidak beres dengannya. Moonbyul seperti itu semata-mata hanya untuk melupakan semua bebannya dengan cara membebaninya dengan masalah yang lain. Pekerjaan.

[18+] MY B1+CH || MOONSUN ✔ COMPLETE ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang