Vincenzo memperingatinya berkali-kali untuk tidak melakukan olah raga atau lari mengelilingi pulau dengan kaki telanjang. Yang pria sialan itu tidak pikirkan adalah bagaimana dia menghabiskan waktunya menunggu Vincenzo kembali? Membaca? Hampir semua koleksi Vincenzo telah di hatamkannya bulan lalu. Apa lagi yang bisa di lakukan seorang pembunuh bayaran yang terperangkap dengan pria sialan yang over protective dan bayi yang kemungkinan masih berupa gumpalan.
Seluruh badannya terasa mengendur dan kaku di sendi-sendi. Dia butuh bergerak bebas. Cha Young keluar dari ruang kerja Vincenzo menuju kolam renang yang berada di lantai bawah, namun ketika ia menyusuri lorong dengan tangan yang tertempel pada dinding—sebuah kebiasaan ketika menyusuri lorong yang bukan miliknya—untuk mencapai tangga, sosok yang lebih tinggi dari Vincenzo itu muncul, tapi ia tidak sendirian. Ia bersama dua wanita di belakangnya.
Cha Young berdiam di bawah bayangan jendela persegi panjang. Lorong rumah Vincenzo tak pernah lebih terang dari keadaan malam hari. Jarang ada yang menyalakan lampu di lorong seratus persen. Paling-paling hanya menyala enam puluh persen itu pun hanya di ujung tangga dan di depan pintu-pintu kayu yang tertutup. Sisanya hanya mengandalkan cahaya sinar matahari. Dan bagi Cha Young justru hal tersebut terlihat seksi, terutama jika melihat Vincenzo berjalan di tengahnya. Sulit untuk membantah pesona pria itu.
"Ini adalah wanita Vincenzo, Hong Cha Young untuk beberapa waktu sebelum aku yakin Vincenzo memaksanya mengganti nama dengan Song Cha Young/ Cha Young Cassano." Chang Wook bicara pada seorang perempuan dengan rambut Pony Tail, kulitnya putih dengan tubuh S bold line yang terlalu menggoda bagi banyak pria. Lipstick medium violet red yang mencolok untuk kulit putihnya adalah salah satu center of attention di wajah wanita itu. Dia benar-benar tahu cara berdandan. Pikir Cha Young sambil mengangguk.
"Hong Cha Young, ini Park Min Young, designer untuk gaun pernikahanmu."
Tanpa aba-aba Min Young menarik tangan Cha Young, menjabatnya erat-erat. Baru kali ini dia melihat wanita yang CEO Song pilih. "Hai, aku Park Min Young, senang bisa menangani pernikahan kalian. Aku pikir CEO Song akan memilih salah satu model dunia seperti pasangannya terlebih dahulu, namun aku tidak mendengar berita apapun dari teman modelku mengenai siapa yang sedang berkencan dengan CEO Song. Aku pikir bagaimana bisa CEO Song tertarik pada wanita biasa yang bahkan aku tidak kenal namanya, namun setelah melihat Anda," Min Young melihat Cha Young dari ujung kepala hingga ujung kakinya dengan mulut yang masih terbuka karena takjub. "Aku yakin bahwa CEO Song memang tergila-gila padamu." Ucapnya berdecak-decak seolah ia mengenal Vincenzo akrab. Bahkan dari ucapannya Cha Young bisa mendengar bahwa ia ingin berpikir wanita ini berteman baik dengan Vincenzo.
"You'd better watch out your word, mam." Cha Young memperingati sambil melepas gengaman tangannya dari tangan Min Young. Wajah wanita itu pucat seketika kala mendengar ancaman Cha Young.
"Jangan salahkan aku, aku sudah memperingati bahwa kau menangani singa." Chang Wook mengibaskan tangannya, meminta tiga wanita di sekitarnya segera jalan menuju arah yang Chang Wook tunjukan.
Chang Wook membuka sebuah pintu di lantai dua yang di ubah menjadi workshop dadakan. Semua yang designer butuhkan ada disini. Bahkan hingga asisstan untuk Min Young pun sudah di siapkan oleh pria itu.
"Kau ingin tampil seperti apa ketika menikah?" Min Young bertanya pada Cha Young yang hanya menatap kosong ke luar jendela. Atau setidaknya yang Min Young lihat wanita itu seperti itu adanya. Lebih banyak diam dan tenggelam dengan pemikirannya sendiri. Hanya melihat matanya saja Min Young sudah cukup terintimidasi dan ketakutan setengah mati.
Cha Young menoleh, memperhatikan mata-mata yang menunggu jawabannya. "Vincenzo membayarmu untuk mempersiapkannya bukan? Buatkan saja yang sesuai denganku. Kau tahu aku bukan wanita yang pantas di sandingkan dengan bunga, jadi tidak merah muda dan tidak pita, kupu-kupu, hati atau ornament sialan semacam itu."