Jae Yeon mengajak Chulsoo pergi dengan menaiki bus. Meskipun pada awalnya Chulsoo sempat menolak. Pria itu beralasan bahwa selama ini Ia tidak pernah menaiki bus lantaran keluarga melarangnya. Chulsoo adalah seseorang yang banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. Jika Ia ingin pergi ke suatu tempat, itupun menggunakan mobil pribadi milik Ayahnya.
Namun sangat mudah bagi Jae Yeon untuk membujuk pria itu agar menuruti kemauannya. Hanya dengan menunjukkan wajah pura-pura kecewa, Chulsoo langsung menurut dan bersedia menaiki bus bersama Jae Yeon . Sayangnya bus yang mereka tumpangi sedang dalam keadaan penuh. Jadi mereka harus berdiri berhimpitan dengan orang-orang yang juga berdiri di dalam bus. Meskipun berdiri cukup lama, tapi Chulsoo tidak merasa lelah sedikitpun karena sepanjang perjalanan Jae Yeon terus memeluk tubuhnya. Membuat Chulsoo berpikir bahwa.. ternyata naik bus tidak seburuk yang Ia pikirkan sebelumnya. Ternyata pergi menggunakan bus lebih menyenangkan karena Ia bisa memeluk Jae Yeon di sepanjang perjalanan. Satu hal yang mungkin tidak bisa Ia lakukan jika mereka pergi menggunakan taxi ataupun mobil pribadi.
Sepertinya, ini adalah awal yang menyenangkan untuk jalan-jalan pertama yang mereka lakukan saat ini.
Mereka kemudian pergi ke bioskop untuk menonton film. Karena ini juga pertama kalinya bagi Chulsoo pergi menonton film di bioskop seperti ini, pria itu tampak antusias. Terlebih saat adegan ciuman yang beberapa kali sempat dilakukan oleh pemeran utama wanita dan pria di dalam film. Chulsoo akan memandangi Jae Yeon dengan senyuman penuh arti membuat Jae Yeon terkadang harus mendorong pipi Chulsoo agar pria itu berhenti memandanginya. Jae Yeon malu dengan beberapa orang yang terkadang memandangi mereka, namun Chulsoo justru tersenyum bahagia melihatnya.
Setelah menonton film, mereka pergi ke sebuah rental game yang paling besar di kota itu. Tempat itu sangat ramai. Banyak sekali permainan yang seharusnya bisa mereka coba. Ya, seharusnya. Karena nyatanya baik Jae Yeon maupun Chulsoo , mereka sama-sama tidak pernah pergi ke tempat seperti itu sebelumnya. Hingga mereka terlihat seperti pasangan bodoh yang hanya bisa berdiri dengan tangan saling bergandengan, sembari memperhatikan orang-orang yang sibuk bermain game-nya masing-masing.
Bagaimanapun juga, Chulsoo adalah pria yang tetap memiliki ketertarikan pada hal-hal baru semacam itu. Pada akhirnya pria itu memutuskan untuk mencoba sebuah game tembak yang dimainkan oleh dirinya sendiri. Meskipun pada awalnya Chulsoo selalu kalah, tapi setelah cukup lama mencoba, Chulsoo akhirnya berhasil. Ia bahkan mengajari Jae Yeon bagaimana memainkan game itu dengan membiarkan wanita itu berdiri di depan tubuhnya. Lalu setelah Jae Yeon bisa melakukannya sendiri, Chulsoo hanya memeluk tubuh wanita itu dari belakang sembari terus memberikan dukungan pada Jae Yeon berupa seruan ataupun tawa bahagia.
Saat langit mulai gelap, mereka pergi ke sebuah restoran ternama untuk mengganjal perut mereka yang sudah lapar. Di bangku restoran yang terletak paling sudut di ruangan itu, mereka duduk berdampingan. Tanpa ragu, Chulsoo menyuapkan makanan ke dalam mulut Jae Yeon hingga wanita itu akhirnya membalas menyuapi dirinya. Mereka tersenyum, terkadang tertawa saat Jae Yeon sengaja mengotori sisi mulut Chulsoo dengan saos. Namun suasana yang berbeda akan terjadi saat Chulsoo yang sengaja mengotori sisi mulut Jae Yeon dengan saos. Jae Yeon akan langsung menatap Chulsoo dengan tatapan dingin hingga Chulsoo pun cepat-cepat mengambil tissue, lalu membersihkan sisi mulut Jae Yeon sambil melontarkan kata maaf berulang kali. Dan setelah itu, Chulsoo akan kembali menyuapkan makanan ke dalam mulut Jae Yeon secara hati-hati.
Mereka menikmati waktu mereka bersama. Berdua. Tanpa memperdulikan beberapa orang di bangku restoran yang terkadang memandangi mereka. Memperhatikan mereka dengan tatapan yang berbeda-beda. Ada yang berpikir bahwa mereka hanya teman. Ada yang berpikir bahwa mereka hanya adik kakak.
Dan Seo Kang Joon adalah salah satu yang menyadarinya
Ya, Kang Joon duduk dibangku yang berada tak jauh di belakang Jae Yeon dan Chulsoo . Pria itu menyandarkan punggungnya di sandaran kursi, melipat kedua tangan di depan dada seraya meletakkan kakinya di atas kaki yang lain. Sejak kedatangan Jae Yeon dan Chulsoo sekitar kurang dari satu jam yang lalu, Kang Joon tidak pernah melepaskan tatapan tajamnya pada kedua orang itu. Terlebih pada Jae Yeon . Pada wanita yang tidak pernah Ia temui selama tiga bulan terakhir.