Angel (20)

50 0 86
                                    

Vincenzo tidak langsung menuju kolam renang yang berada di lantai paling bawah, ia menemui Suzy terlebih dahulu, menanyakan kabar bayinya dan apa yang di perlukan wanita itu selama masa kehamilannya yang masih seumur jagung.

Bahkan sebelum sempat Vincenzo membuka mulutnya, Suzy sudah mengangkat tangannya. "Aku tahu apa yang akan kau tanyakan." Ucapnya kemudian berbalik menghadap Vincenzo. "Bayi yang sangat sehat. Dia menuruti semua suntikan vitamin dan memenuhi nutrisinya pagi ini. Di luar dugaanku. Kupikir dia tidak akan peduli dengan bayinya." Jawab Suzy seraya menyodorkan grafik perkembangan otak juga janin Cha Young.

Mereka berjalan kelorong menuju tangga yang mengantarkan ke basement tempat sebuah kolam renang raksasa mewah bernuansa blue marine dan hiasan patung Yunani emas membawa gentong di tangan yang seolah mengisi kolam renang tersebut. Pantulan air yang bergelombang menambah dramatis pencahayaan di ruang ini.

"Cha Young tidak ingin menjadi seperti Ji-Sub , dia akan menyayangi anaknya kelak." Vincenzo menyerahkan berkas Cha Young ke tangan Suzy yang tidak ikut berbelok ke kolam renang, ia lurus menuju garasi. Suzy di ijinkan Vincenzo pulang karena kondisi Cha Young semakin terkontrol akhir-akhir ini. Dia tidak perlu di kawal setiap saat seperti dulu.

"Aku pulang, hubungi aku kapan pun kau membutuhkanku." Ucap Suzy sambil berlalu.

Ia menunggu Suzy berbelok di ujung lorong sebelum masuk ke ruang kolam renang yang hanya di tutupi kaca buram. Ia melihat Cha Young yang mengapung-apung dengan santai sambil sesekali mendayung tubuhnya menggunakan tangan. Wanitanya terlihat rileks dengan pakaian minim.

"Kembali lebih cepat, Song?" ucapnya masih dengan mata terpejam dan bergerak perlahan mengambang di atas air.

"Uh-huh." Vincenzo melepaskan sepatunya, membuka ikat pinggang dan menarik keluar kemeja yang menyisip di celana kerjanya. Perlahan dengan mata yang tertuju pada Cha Young, Vincenzo membuka kancing kemejanya satu persatu.

"Bagaimana pekerjaanmu?" tanya Cha Young.

"Baik, kecuali anak perusahaan di China. Kacau balau. Ulah Ji-Sub ." Vincenzo berhasil menanggalkan semua pakaiannya dan masuk ke dalam kolam renang bersama Cha Young. "Aku meminta Chang Wook untuk melihatnya." Pria itu tidak ikut mengambang dengan wajah menengadah ke langit-langit yang berkilau akibat pantulan air, ia berdiri di sisi Cha Young, menangkup kepala wanita itu dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya berada di perut Cha Young. "Bagaimana dengannya? Aku dengar dia sehat."

Meski masih memejamkan matanya, namun bibir Cha Young tersenyum, dia meletakan tangan kanannya di atas tangan kiri Vincenzo. "Uh-huh, sangat baik. Dan juga morning sickness yang sangat baik."

Vincenzo tertawa kecil. "Seperti apa baik yang kau maksudkan itu?"

"Ya, kau tahu? Bangun pagi dan ingin mengeluarkan semua isi perutmu, terbangun di pagi-pagi buta karena hormon yang tidak seimbang dan benci mencium aroma kopi. Ugh... dia termasuk anak yang manja."

"Mungkin, dia akan mengambil bagian manja-mu itu, agar aku memiliki seseorang yang bisa kumanjakan."Vincenzo tertawa begitu Cha Young membuka matanya paksa dan berdiri di atas kedua kakinya.

"Sepertinya, memanjakan seseorang adalah keahlianmu, bukan?" Cha Young mendekatkan tubuhnya, menempelkan dengan tubuh Vincenzo yang tak tertutup apapun. Dia mengigit bibir bagian bawah Vincenzo, menariknya kemudian dengan senyum menggoda. Cha Young melepaskannya. "Come on, I'm starving, me and your baby need some food. A real good one, come on, big boy."

"Us." Koreksi Vincenzo.

Cha Young berbalik, merasa tidak mendengar apa yang Vincenzo katakan barusan. "Sorry?"

AngélWhere stories live. Discover now