Chulsoo (2)

50 0 223
                                    

Pesta pernikahan Chulsoo dan Jae Yeon berakhir jam enam sore hari ini. Setelah melakukan beberapa persiapan, tepat jam delapan malam, keluarga Park dan keluarga Shin mengantar anak-anak mereka hingga di halaman depan gedung apartemen, membiarkan Chulsoo dan Jae Yeon pergi ke apartemen mereka dan setelah itu, para orang tua mengadakan pertemuan di sebuah restoran yang cukup terkenal di kota itu.

Sebuah ruangan yang dipesan khusus oleh Tuan Park. Di ruangan itu hanya terdapat sebuah meja panjang yang dikelilingi beberapa kursi di setiap sisinya. Tuan Park terlihat duduk di samping istrinya, berhadapan dengan Tuan Shin yang juga duduk di samping sang istri.

Dua orang pelayan restoran terlihat sibuk menyajikan beberapa makanan di atas meja. Setelah selesai, mereka membungkuk sopan pada keluarga Park dan keluarga Shin, dan keluar dari ruangan setelah itu.

Adalah Nyonya Park, yang kini menghembuskan napas pelan sebelum akhirnya bersuara. "Kami sudah menyiapkan semua keperluan untuk kehidupan sehari-hari mereka di apartemen. Jadi kalian tidak perlu khawatir. Aku juga sudah mengatakan pada Chulsoo untuk menghubungiku jika dia dan istrinya membutuhkan sesuatu."

"Aigoo.."Nyonya Shin tersenyum haru, dan tentu saja itu hanyalah pura-pura. "Kami tidak tahu harus melakukan apa lagi selain mengucapkan terima kasih. Tuan dan Nyonya, terima kasih sudah memberikan kehidupan yang layak untuk putri kami."

"Ya, benar."sahut Tuan Shin. "Terima kasih banyak atas bantuan kalian."

"Tidak masalah."ujar Tuan Park, tersenyum lalu melanjutkan. "Sekarang Jae Yeon sudah menjadi istri Chulsoo . Jadi kami sudah menganggap Jae Yeon seperti anak kami sendiri. Dan.. masalah janji yang dibuat oleh kakek mereka dulu, aku sudah menyiapkannya semuanya saat ini."

Tuan Park kemudian merogoh sesuatu di dalam saku jasnya, melihat itu membuat Tuan dan Nyonya Shin saling memandang disertai senyuman penuh arti yang kini tergambar di wajah masing-masing.

"Ini."Tuan Park mengeluarkan sebuah amplop kecil berwarna cokelat, yang kemudian Ia letakkan di atas meja dan mendorongnya ke hadapan Tuan Shin. "Di dalamnya ada buku tabungan, kunci mobil serta kunci rumah yang letaknya tak jauh dari bandara Inceon. Jumlah keseluruhan harta itu sama dengan jumlah yang telah dijanjikan oleh Ayahku pada Ayahmu."

Senyum Tuan dan Nyonya Shin langsung merekah. Mereka kemudian memandangi amplop itu dengan kilat-kilat tidak sabaran yang terpancar jelas di kedua manik milik mereka.

"Ya, semua itu sudah disiapkan sebelum Ayah mertuaku meninggal."kata Nyonya Park, membuat Tuan serta Nyonya Shin kini langsung menoleh ke arahnya. "Karena Chulsoo dan Jae Yeon sudah menikah, jadi semua harta itu kini resmi menjadi milik Jae Yeon sepenuhnya."

Senyum Tuan Shin langsung memudar, begitupun dengan Nyonya Shin. Sejenak, mereka saling memandang tak mengerti. Kemudian Tuan Shin menatap Tuan Park dengan sedikit memajukan tubuhnya.

"Maksudnya.. mengapa kesemua harta itu menjadi milik Jae Yeon sepenuhnya?"tanya Tuan Shin.

Tuan Park tersenyum ringan. "Bukankah perjanjiannya memang seperti itu? Ayahku berjanji akan memberikan harta itu pada keturunan dari Ayahmu yang bersedia menikah dengan keluarga kami. Jadi sudah jelas bukan? Jae Yeon lah yang berhak atas semua harta itu saat ini. Kami memutuskan untuk memberi tahu pada kalian terlebih dahulu karena.. kami pikir kalian perlu mengetahui ini. Jadi silahkan, setelah ini kalian membicarakan masalah ini pada Jae Yeon secara langsung."

Tuan Shin terdiam sejenak sebelum menjawab. "A-ah, jadi begitu."gumamnya, lalu kembali menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Pandangannya kini menunduk, sementara kedua tangannya mengepal erat di atas pangkuan. Dan Nyonya Shin yang menyadari tingkah suaminya itu hanya bisa menunjukkan senyuman tipis yang dipaksakan pada Tuan serta Nyonya Park.

AngélWhere stories live. Discover now