HAPPY READING
Hari ini hari minggu dimana semua orang berlibur. ya lah, masa iya ngga :)
Dikediaman keluarga Adhiwijaya, ada seorang lelaki berparas tampan bernama-- VAREZ NATHANAEL PUTRA ADHIWIJAYA, anak kedua dari Rissa dan Wijaya.
Dikamar mewah nan megah ada lelaki yang sedang memikirkan kejadian seminggu yang lalu, perihal ia yang hampir menabrak gadis perempuan. Ya, itu Varez.
Varez mengerutkan keningnya perihal mengingat gadis yang hampir ia tabrak seminggu yang lalu. "Dia siapa ya?"
"Aish gua apa-apaan si" ucapnya
Lelaki itu pun menutup matanya secara perlahan. Namun, beberapa detik kemudian handphone miliknya berdering.
dertt dert..
Dering yang dihasilkan oleh ponselnya membuat pria itu langsung meraihnya dan berdecak pelan.
"Apa?" Varez mengangkatnya langsung to the point No basa-basi.
"Ya elah boss sans kali kagak usah ngegas" kata orang disebrang sana, memperingati Varez.
Varez berdeham ketika lawan bicaranya berbicar seperti itu. "Mau apa lo?" Varez bertanya kembali.
"Gak ada apa-apa si, gua nelpon lo cuman buat ajak nongkrong disini" kata orang itu bermaksud dengan mengajak nongkrong bersama.
Varez menghela napasnya sebelum menjawab. "gak penting."
"sini cepet, ada yang mau gua omongin" ucap pria yang berbeda. Bisa dibilang itu ialah--wakil ketua geng Ravagos.
"Otw" Ketua geng itu langsung mematikan ponselnya dan bergegas pergi mengambil jaket untuk dipakai ke tempat tersebut.
Sebelum ia pergi, tak lupa Varez berpamitan kepada Rissa dan Wijaya--selaku orang tuanya. Kebetulan di ruang tamu terdapat Rissa dan Wijaya yang sedang menonton tv.
Rissa menyadari bahwa anak tengahnya itu akan pergi. Ya, meski Varez belum memberitahunya, tetapi kelihatan dari cara berpakaian dia. "loh Varez, mau kemana kamu?" tanyanya.
Varez menghampiri Rissa, bermaksud ingin berpamitan. "Varez izin pergi ya, bund?" ucap Varez dengan meminta izin.
"Izin pergi, kemana?" Rissa mengerutkan dahinya, saat Varez meminta izin untuk pergi keluar.
Varez menaikkan sebelah alisnya, lalu menjawab seperti biasa. "Biasa" kata Varez dengan ekspresi datarnya.
Rissa mengangguk ngerti, karna ia paham sekali anaknya akan kemana, jadi ya sudah dia mengizinkannya. "Ya sudah kalo gitu, hati-hati ya, jangan ngebut-ngebut" pesan Rissa memperingati.
Sementara sang empu hanya mengangguk, setelah itu ia melanjutkan jalannya menuju keluar.
Wijaya berdiri dari duduknya ketika Varez mulai melangkahkan kakinya kembali, menuju keluar. "Varez" panggil Wijaya.
Varez yang mendengar Ayahnya memanggil namanya, langsung memembalikkan badan. "Ya Yah, ada apa?"
"Sini" ucap Wijaya menyuruh Varez untuk menghampiri dia terlebih dahulu, Varez pun membalikkan badannya lalu menghampiri sang Ayah bersama Bunda.
"Ada apa Yah?" ucap Varez dengan to the point.
"Ayah mau ngomong sama kamu" ucap Wijaya memberi tahu. "ngomong apa?" kata Varez dengan ekpresi yang masih datar. Ntah kenapa, dengan orang tuanya saja dia begitu, bagaimana dengan seorang perempuan?
![](https://img.wattpad.com/cover/286704961-288-k997228.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Valyn life's
Teen Fictionperjodohan yang Vellyn duga itu kesengsaraan ini malah sebaliknya, yaitu munculnya KEBAHAGIAAN. ⚠️BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Bijaklah dalam membaca. DILARANG KERAS MENJIPLAK CERITA SAYA. "Vell gua kira perjodohan yang berasal dari keluarga...